30

879 46 6
                                    

Tibalah saat yang dinanti-nantikan. Semuanya berkumpul ditempat yang sudah seharusnya. Semua yang ada dibawah kini menatap lurus keatas, memperhatikan proses upacaranya dilakukan.

Seorang gadis berkerudung putih secara perlahan melangkah–mendekat kearah sebuah benda melingkar yang diatasnya ada beberapa benda kecil, yang diyakinin adalah permata energi untuk menarik energi bintang.

Qu berdiri didekat gadis disebelahnya. Membantu gadis tersebut melakukan proses upacaranya. Sepasang mata bulan sabit kini turun dan memperhatikan beberapa batu yang berkilau diatas tempat yang dimaksud.

Detik itu juga kedua matanya menyala dan permata itu ikutan menyala. Qu membacakan beberapa kata, menggunakan bahasa Sanskerta negara Heksa.

Boboiboy menatap keatas. Bukan upacaranya yang ia perhatikan. Melainkan gadis yang selalu menjadi pusat perhatiannya. Untuk kesekian kalinya ia merasa kagum dengan gadis tersebut.

Temannya yang bernama Gopal dan Fang hanya menghela nafas melihat tatapan temannya. Mereka tau kearah mana tatapan itu mengarah. Fang dan Gopal saling berbisik untuk mengejek Boboiboy.

"Hm, dia tuh bucin sangat. Belum lagi perasaanya terbalas" bisik Fang kepada Gopal. Gopal mengangguk setuju.

"Begini aja udah kek gini. Apa lagi kalau jadi?" Fang hanya menggeleng. Ia tidak mau membayangkannya. Pasti telinga mereka berdua akan segera panas mendengar cerita Boboiboy tentang gadis tersebut.

Tidak lama munculah sorotan cahaya dari atas langit galaxi. Semuanya lantas kagum menatapnya.

Gadis itu menatap keatas, memperhatikan energi bintang yang diserap oleh planetnya. Bibirnya secara perlahan membentuk senyuman tipis. Ia bahagia, akhirnya planet heksa tidak perlu lagi memikirkan kekurangan energi untuk kedepannya.

"Maafkan saya ratu"

[Name] sedikit membalikkan badannya.

JLEB

Detik itu juga membuat semuanya melihat kearah atas. Semuanya membulatkan kedua matanya.

"Apa ini..." [Name] berkata dengan suaranya yang lemah. Pandangannya perlahan kabur. Dirinya diserang oleh bentukan dirinya sendiri.

Lalu detik itu juga tubuhnya terjatuh kebawah dan tidak sadarkan diri. Alien bertelinga runcing itu kini menatap [Name] yang terbaring telungkup. Menatap punggung gadis itu.

Proses upacaranya selesai. Setelah itu energi bintang kembali bereaksi dan keluar dari tempat batu itu. Qu tersenyum senang dan membentangkan kedua tangannya keatas lalu tertawa.

"[NAME]!!!"

Boboiboy meneriaki nama [Name] dari bawah. Ia masih tidak percaya apa yang ia lihat. Semuanya juga sama. Mereka hendak pergi keatas, namun para alien menahan tubuh mereka.

"Apa nih? Kenapa kau buat macam ni ha?!" Sila bertanya marah, menatap kearah atas. Tepatnya kearah Qu. Qu melihat balik kearah Sila lalu menjawab pertanyaannya Sila.

"Apa lagi? Menemukan pemimpin yang sesungguhnya"

Sila semakin melotot, ia marah, sangat marah. Dengan emosi yang menggebu-gebu dirinya langsung menggunakan kekuatannya dan menghajar para alien yang menghalangi jalannya.

Sebuah bazoka berada ditanganya–mengarahkannya kearah kumpulan alien.

KBHUM!!

Tembakannya meleset dan mengenai para alien. Semuanya memencar kemana-mana. Yang memperhatikan hal itu hanya melebarkan kedua matanya. Menatap kearah perkumpulan asap putih didekat mereka semua.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 28, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Moon Eyed (Boboiboy X Reader) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang