VII. Sebuah Fakta

681 87 22
                                    

"Hah?"

Yizhuo mengucek matanya berulang kali saat mengecek portal kampus. Meyakinkan diri kalau dia memang tidak salah lihat. Tapi bagaimana mungkin semua ini terjadi?

Masa tiba-tiba semua nilainya di semester kemarin berubah menjadi B?

Kalau yang satu lagi sih mungkin saja karena Yizhuo memang mengerjakan tugas tambahan. Berterima kasihlah pada Papi yang menemui dosen itu langsung. Entah apa saja yang Papi katakan, tapi dia jadi punya kesempatan kedua untuk memperbaiki nilainya.

Nah, masalahnya adalah kok bisa si Professor Huang mengubah nilainya dengan semudah ini. Apa jangan-jangan karena kejadian di pesta waktu itu?

Eh tapi tidak mungkin. Nilai-nilai ini sudah keluar sebelum kejadian itu.

Apa karena kejadian di ruangannya tempo hari?

Tapi itu juga tidak mungkin. Bisa dibilang kan dia tidak melakukan apapun jadinya. Renjun juga menolaknya saat itu. Tidak mungkin lelaki itu tiba-tiba berbaik hati memberikan nilai B untuknya.

Namun jika bukan begitu, apa alasannya coba?

Yizhuo sangat penasaran dengan itu tapi dia malas kalau harus bertanya langsung pada Renjun. Pokoknya dia tidak mau menemui lelaki itu. Sempat ketar ketir takut Renjun akan mengajar salah satu mata kuliahnya di semester ini, tapi ternyata tidak.

Walau setelah dipikir lebih jauh, kemungkinan besar dia akan bertemu lelaki itu lagi di semester depan. Dia agak takut karena di semester depan harus sudah memulai penelitiannya. Bagaimana jika dia mendapatkan Renjun sebagai supervisornya?

Argh tidak mau!

Oke, cukup. Jangan berpikir terlalu jauh. Sekarang masih awal semester. Yizhuo mengulang-ngulang itu dalam hati. Meyakinkan dirinya sendiri agar bisa tenang dan tidak terlalu memikirkan itu sekarang. Dosen di sini kan bukan cuma Renjun seorang. Masih banyak dosen yang lainnya. Masa sih dia akan bersinggungan terus dengan lelaki itu. Dunia pasti tidak sesempit itu.

Sekarang mari beralih kembali pada portal kampus saja. Yizhuo mulai mengetikkan sesuatu dan melakukan kontrak kuliah seperti niatnya di awal. Jadwalnya sekarang hanya tiga mata kuliah. Lebih sedikit daripada semester sebelumnya. Tapi jelas, tingkat kesulitannya pasti bertambah.

Gapapa deh, nanti dia minta bantuan Jisung lagi aja. Lelaki itu pasti akan dengan senang hati membantunya.

*

"Iya gapapa. Nanti kita belajar bareng aja di perpus kalau kamu memang mau atau ada kesulitan. Aku usahain bantu deh."

"Ishh seneng banget deh lo baik banget!" Yizhuo berseru antusias sambil memeluk Jisung dengan erat. Membuat lelaki itu hanya bisa pasrah saja. "Makasih, bestie!" Jisung hanya tertawa pelan menanggapi itu.

Setelahnya mereka sibuk dengan makan siang masing-masing. Kalau Jisung sih sambil bertukar pesan dengan pacarnya. Yizhuo agak iri deh, soalnya mereka tuh so sweet banget.

Minggu kemarin sebelum masuk kuliah lagi, dia janjian main bersama Jisung dan pacarnya. Yizhuo kira nih pacarnya si Jisung bakal keberatan kalau cowoknya dekat-dekat dengan cewek lain kayak dia ini. Ternyata nggak juga, malah welcome banget.

Nama pacarnya Jisung tuh Astrella. Biasa dipanggil Ella. Dia ini katanya memang blasteran. Bapaknya dari Perancis gitu deh. Pantes wajahnya emang bule banget. Ella ini tipe yang cantik-cantik imut anggun dan gak neko-neko. Yizhuo yang cewek aja suka banget liat dia. Gak heran si Jisung ini juga jatuh cinta sama Ella.

Terus Ella ini ramah banget sama dia. Gak ada deh rasa cemburu atau kesel atau marah liat dia deket sama Jisung. Katanya gapapa, biar cowoknya juga punya teman di dunia perkuliahan. Anjay, ini jadinya Yizhuo tuh pengen lebih deket sama Ella aja deh daripada si Jisungnya.

Campus ScandalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang