Chapter 2|| Crazy drunk man

116 18 19
                                    

Suara dentuman musik serta aroma alkohol mulai menyeruak masuk kedalam indera penciuman gadis cantik yang kini tengah di buat pusing hanya gara-gara satu black card milik pria yang sama sekali tidak dirinya kenali.

Hana dengan berusaha menjaga tubuhnya agar tak bertabrakan langsung dengan tubuh-tubuh manusia yang kini tengah menari tanpa malu. Netranya kini masih sibuk mencari keberadaan pria yang kini menjadi fokus utamanya berada di sana. Hingga tak lama ketika Hana hendak melangkah lebih jauh satu tangan menariknya kencang, Hana dengan spontan menatap nyalang pria dengan postur tubuh yang jangkung itu.

"Lepaskan aku!" Hana menarik lengannya kencang, ia mulai merasa tak nyaman berada di dalam sana terlebih ketika perlakuan tak mengenakan yang baru saja dirinya terima. Tatapan orang-orang di dalam sana hanya membuat Hana semakin takut, ia merasa tak nyaman terus di tatapi oleh orang-orang yang bahkan tak Hana kenali.

"Kau cantik sekali. Berapa uang yang harus aku keluarkan agar kau bisa menghangatkan ranjang ku." Pria itu mulai mendekati Hana, menghirup aroma shampoo yang sejak tadi menghilangkan fokusnya. Namun Hana tak tinggal diam, ia mendorong pelan dada pria itu hingga tangan kecilnya kini sudah mendarat di sebelah pipi pria itu

Plak

Hana sontak menutup mulutnya, tangan yang ia gunakan untuk menampar sebelah pipi pria itu nampak bergetar hebat. Hana membungkuk ia merasa bersalah karena telah menampar wajah pria itu, namun ia juga merasa tak nyaman dengan tingkah pria itu yang sudah merendahkan dirinya. "Maafkan aku—"

"Sialan kau!" Pria itu dengan kasar menarik Hana agar terbaring di sofa merah yang telah di sediakan disana. Ia dengan kasar berusaha mencari kepuasan dengan menjelajahi setiap pahatan wajah gadis yang saat ini tengah berontak ingin segera di lepaskan.

Hingga ketika pria itu hendak mengecup perpotongan leher Hana, tubuh jangkung yang sempat menindih tubuh ramping Hana itu kini sudah terbanting ke lantai, bersamaan dengan suara ringisan yang keluar dari mulut pria yang sudah melecehkannya.

Hana sontak bangkit, ia menutup mulutnya terkejut ketika melihat pria yang dirinya cari kini tengah memukul keras wajah pria yang sempat ingin melecehkannya. Hana dengan cepat mundur menjauh, ia bersembunyi di balik sofa berwarna merah merona itu, tangisannya pecah bersamaan dengan tarikan halus di pergelangan tangannya membawa Hana kedalam rasa aman yang sedari tadi gadis itu harapkan.

Hana sontak memeluk erat tubuh Taehyung. Gadis itu menangis histeris masih dengan tangan yang melingkar memeluk erat tubuh pria itu, entahlah bahkan Hana tak pernah menyangka ia bisa merasa nyaman dengan orang asing yang bahkan harus dirinya temui sore tadi. Tubuh Hana bergetar hebat bersamaan dengan Taehyung yang perlahan mulai memeluknya erat

Sejemang Hana terdiam, ia perlahan melepaskan pelukan pria itu setelah merasa jauh lebih tenang. Taehyung yang nampak tengah di pengaruhi alkohol itu perlahan mulai tumbang, tubuhnya yang jangkung itu kini sudah berada di pelukan gadis Lee yang bahkan jauh lebih kecil dari tubuhnya.

Hana sontak memekik ketika tubuh kecilnya di timpa oleh tubuh kekar Taehyung, Hana berusaha menepuk-nepuk kedua belah pipi Taehyung hingga pria itu memperoleh kesadarannya kembali, dengan perlahan Taehyung mulai berdiri seperti biasanya meskipun kesadarannya sudah di ambil alih oleh alkohol yang dirinya minum.

"Tuan, kau— baik-baik saja?" Hana nampak menatap risau keadaan Taehyung yang nampak kacau. Pakaian yang ia kenakan bahkan sudah terlihat acak-acakan. Bukanya menjawab apa yang gadis Lee itu katakan, Taehyung kini malah menatap Hana dengan kedua iris yang berair.

Ia menarik pergelangan tangan gadis itu menuju lantai dua. Hana yang tak tau apapun hanya menatap Taehyung penuh rasa ketakutan terlebih reaksi pria itu nampak tak bisa pun Hana hanya bisa diam meskipun dengan nafas yang mulai tak beraturan.

[M]-Trapped In Love - Ryu TaehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang