Chapter 9|| Favorite call

81 9 2
                                    

Jangan lupa vote & comment karena itu sangat berarti itu aku💞

maaciwww

ฅ^•ﻌ•^ฅ

Sejemang Hana hanya bisa diam membisu setelah kalimat yang keluar dari mulut pria Ryu itu meruntuhkan pendirinya. Jelas, sangat jelas sekali Hana tau dan bahkan paham maksud dari ucapan Taehyung barusan.

Tapi entah mengapa ketika Taehyung berkata demikian Hana kini kembali membayangkan sosok Jungkook, pemuda yang selama ini mengisi kekosongan hidupnya. Bohong, bohong jika Hana tak merindukan Jungkook.

Bohong jika Hana berkata ia tak menginginkan Jungkook lagi. Namun Hana tak bisa berkata begitu, karena secinta apapun Hana pada pemuda itu mereka tak akan bisa bersama jika Hana masih terikat dengan Taehyung.

"Ya. Tuan memang benar kebahagiaanku ada pada Jungkook." Hana tersenyum pahit "Tapi sekarang kurasa kebahagiaanku sudah terganti dengan kehadiran si kecil yang sebentar lagi akan hadir di kehidupanku."

Hana tersenyum manis, ia menggegam tangan Taehyung kelewatan hangat. "Kumohon jangan katakan itu lagi Tuan. Aku tidak ingin anakku mendenger jika ayahnya meminta ibunya mencari kebahagiaan dari orang lain." Pun Taehyung tertegun, pria itu terdiam dengan kedua mata yang berair. Ia tersenyum simpul lantas mengusap pucuk kepala Hana hingga berkahir di sebelah pipi gadis itu

"Maafkan aku. Aku berjanji akan membuatmu bahagia dengan waktu 9 bulan Hana. Kuharap kau tidak akan menyesal karena sudah memiliki suami sepertiku." Hana menggelengkan kepalanya pelan, ia memegangi tangan Taehyung yang berada di sebelah pipinya pun dengan hangat Hana lantas mengecup singkat tangan pria itu.

"Aku hanya ingin pernikahan yang sempurna Tuan, meskipun pernikahan kita hanya sampai bayi ini lahir tapi aku ingin sekali mengenang pernikahan ini dalam hidupku." Taehyung mengangguk setuju, pria itu tersenyum manis sembari terus menangkup sebelah pipi Hana. "Aku berjanji Hana. Aku berjanji akan membuatmu bahagia karena telah menjadi istriku meskipun tidak ada cinta di antara kita berdua."

Hana lagi-lagi tersenyun menanggapi, toh ucapan Taehyung barusan tak ada salahnya. Memang benar kan kenyataannya mereka berdua menikah tanpa dasar rasa cinta? Lalu mengapa Hana merasakan sesak di dadanya setelah Taehyung berkata begitu?

Taehyung melepaskan tangannya, ia kemudian membantu Hana untuk berbaring di ranjangnya pun ia langsung menarik selimut berwarna merah muda itu untuk menutupi tubuh sang istri. "Istirahatlah ini sudah larut malam, tidak baik ibu hamil tidur terlalu larut." Hana mengangguk ia kemudian memejamkan matanya namun sebelum ia benar-benar hendak menyelam mimpi suara decitan ranjang mengalihkan intensitasnya.

"Tuan? Kenapa tidur di " belum sempat Hana menyelesaikan ucapannya Taehyung dengan cepat menarik Hana kedalam pelukannya. "Bukankah kau ingin pernikahan yang sempurna? Maka lakukanlah dari hal-hal yang terkecil seperti tidur satu ranjang misalnya."

Hana diam tak berkutik wanita itu hanya menatap tak percaya keberadaan Taehyung yang kini tengah memeluknya kelewatan erat. "Tapi—"

Menyadari ketakutan yang Hana rasa Taehyung dengan cepat menyela. "Aku tidak akan melakukan apapun padamu Hana. Kau tidak usah khawatir mengerti?"

Hana menganggukkan kepalanya, perlahan tangan kecilnya kini mulai memeluk pinggang kekar sang adam, Hana langsung menyelusup kan kepalanya ke dada bidang suaminya. "Aku suka bau tubuh Tuan." Taehyung terkekeh kecil, ia mengusap-usap pucuk kepala Hana penuh sayang

"Kau suka? Mau ku beri tahu merk-nya?" Hana dengan cepat membuka kedua matanya yang sempat terkantup, irisnya kini sudah menatap presensi Taehyung kelewatan antusias. "Memang apa merk-nya?"

[M]-Trapped In Love - Ryu TaehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang