Chapter 3|| Blind love

83 15 12
                                    

Entah mengapa pagi ini rasa-rasanya Hana enggan membuka kedua matanya, ia ingin sekali terus tertidur hingga tak sadar jika kenyataan tengah menunggunya di penghujung jalan.

Hana mendesah panjang, ia menatap langit-langit kamarnya yang kelabu, kedua irisnya kini berpindah menatap tirai gorden yang masih terpasang indah menutupi sinar matahari masuk untuk mengacau tidurnya.

Langkah rapuh itu mulai menapaki lantai marmer yang dingin, Hana menarik gorden itu hingga seluruh sinar matahari masuk menerangi kamarnya. Netranya menatap langit yang semakin cerah namun mengapa kali ini rasanya ia sama sekali tak bahagia?

"Aku harus bagaimana? Aku takut Jungkook tahu." Hana menatap langit itu kian dalam, kedua irisnya memanas ia takut dan ia juga tak bisa bercerita tentang masalah ini pada siapapun termasuk pada Hyera orang yang dekat sekali dengannya.

Hingga tak terasa setelah 15 menit berdiam diri di sana Hana terkecoh dengan suara pesan masuk dari ponselnya. Terburu Hana berjalan menghampiri ponselnya yang berada di dekat nakas, ia merogoh ponsel berwarna putih itu kemudian mendaratkan pipi bokongnya di bibir ranjang.

Jungkookieee kekasihku💝💬

Han, aku akan menjemputmu sekarang.

Tarikan nafas itu terdengar samar-samar, Hana meremat ponsel yang berada di tangannya kasar. Netranya semakin memanas takut jika Jungkook mengtahui akan hal ini. Terlebih Hana tak mungkin mengatakan kejadian mengerikan itu sekarang, ia masih takut dan tak ingin mengingatkan kejadian yang bahkan sama sekali tak pernah Hana harapkan.

Setelah menerima pesan dari Jungkook tadi Hana kini telah bersiap. Dengan celana jeans dan kaos panjang  berwarna coklat Hana nampak jauh lebih baik dari sebelumnya.

Hana terburu-buru berjalan keluar dari plat ketika  Jungkook mengabarinya jika pria itu telah berada di luar. Netra Hana menatap presensi mobil hitam yang di tumpangi Jungkook. Gadis itu langsung masuk kedalam mobil tanpa menunggu Jungkook memintanya.

Hana tersenyum menatap Jungkook meskipun ekspresi pria itu hanya datar, gadis itu perlahan menarik seltbelt untuk menjaga keamanan mereka berkemudi. Namun ketika tangan Hana hendak membuka tas miliknya Jungkook dengan cepat menahan tangan gadis itu.

Pria itu nampak datar tanpa ekspresi ketika Hana menatapnya takut-takut. "J—jung kau ken—"

"Jawab pertanyaan ku Han. Dengan siapa kau bercinta semalam." Bagai tersambar petir di siang bolong Hana terpaku, mulutnya terbuka lebar tak percaya jika perkataan itu akan keluar dari mulut Jungkook. Masalah yang berusaha Hana sembunyikan ini nampaknya bisa tercium juga oleh jungkook dengan cepat namun Hana tak tau mengapa Jungkook dengan begitu cepat bisa mengetahuinya.

"J—jung aku—" Hana meremat erat tali tas selempangnya, gadis itu tak bisa menyembunyikan rasa khawatir dan takut yang mendera.

Jungkook mendesah panjang, ia memukul stir mobil itu dengan penuh emosi. "Jawab aku Han! Jangan berkelit, aku sudah tahu kau bercinta!"

Hana menatap jungkook dengan wajah yang memerah menahan tangis, ia menunduk kemudian menangis dalam diam. "Kissmark di dekat dadamu sudah menjawab semuanya Han. Semalam aku pikir kau memang membutuhkan waktu untuk sendiri namun setelah ku perhatikan aku melihat banyak kissmark di tubuhmu." Jungkook terkekeh pilu, ia melirik Hana dengan wajahnya yang nampak berair. "Ternyata kau sudah bercinta ya?"

Hana menggelengkan kepalanya kencang, ia meraih tangan Jungkook untuk dirinya pegang. "Tidak Jung! Aku tidak bercinta." Hana sakit namun Jungkook jauh lebih sakit melihat gadis yang ia cintai malah berbuat hal tak senonoh dengan seorang pria.

[M]-Trapped In Love - Ryu TaehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang