Xiao Zhan sangat membenci perilaku Wang Yibo yang dijuluki mahasiswa kunang-kunang dan juga Don Juan Universitas Gusu.
Saking bencinya, Zhan berusaha menghukum Yibo dengan cara menculik dan menjebaknya bersama seorang gay, karena Zhan tahu jika Yib...
Selamat Malam Jomblo*er ✌️✌️✌️😂 masih ada yang nunggu cerita ini gak ya? Kalau lupa harap baca ulang 👉👈😅😅😅
Typo bertebaran 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Selamat Membaca Gaessssssssssss ✌️✌️✌️😂
OJO LaLI komentar"E YO 🙏🏻🙏🏻 MATURSUWUN✌️✌️✌️🙏🏻
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Xiao Zhan duduk termenung sambil memainkan sendok yang berada di dalam cangkir tehnya. Siang ini, hatinya sedang diselimuti rasa yang tidak menentu. Duduk bersandar di sebuah kursi, di sebuah taman kecil yang ditata apik oleh ibunya.
Pikirannya menerawang ke beberapa jam yang lalu. Melihat pria yang sudah menyandang status sebagai suaminya itu, sedang berbicara asik dengan seorang gadis. Sikap ramah dan mudah bergaul dengan siapapun, membuat Yibo bisa dengan leluasa mengakrabkan diri pada orang baru yang dikenalnya.
Mulut Zhan tertarik ke depan, mengerucut kesal. Dentingan sendok di dalam cangkirnya semakin keras. Tentu saja sambil membayangkan adegan penuh perhatian yang dilakukan sang suami kepada Bai Lu, tetangganya dan juga gadis yang sempat ia sukai. Tapi itu dulu.
"Ck! Mesum tetaplah mesum!" umpat Zhan.
Sebenarnya Zhan terlalu mengambil hati, dengan sikap Yibo. Suaminya itu tidak sengaja menabrak Bai Lu ketika sedang memasuki toko roti milik ibu Xiao Zhan. Yibo yang sedang kesusahan membawa sekantung belanjaan, dan Bai Lu yang tergesa keluar dari dari toko. Mereka saling bertabrakan. Membuat roti dan minuman kopi susu yang dipegang oleh Bai Lu, berhamburan mengotori pakaiannya, akibat tertabrak oleh Yibo.
Wang Yibo yang merasa bersalah akan kelalaiannya, langsung membantu Bai Lu untuk membersihkan tumpahan kopi susu yang membasahi bajunya. Namun, sikap Yibo yang menunjukkan perhatian pada Bai Lu, membuat gadis itu terpesona.
Xiao Zhan mulai merasa kesal dengan sikap Yibo pada Bai Lu.
.
.
.
"Zhanzhan, ayo makan siang dulu." Suara panggilan Nyonya Xiao terdengar. Zhan menghela nafasnya sebelum ia bangkit dari kursi yang didudukinya.
Berjalan pelan dan lemah, memasuki rumah sambil terus memikirkan kejadian pagi tadi. "Kenapa juga aku harus memikirkan hal yang tidak penting?" gumamnya kesal.
Melihat kedatangan Xiao Zhan, Nyonya Xiao segera menghampiri sang anak. Menarik lengan Zhan dengan lembut, membawanya ke arah ruang makan. "Anak Mommy harus makan banyak sekarang, supaya bayi dalam perut Zhanzhan semakin sehat."
Xiao Zhan hanya memutar bola matanya dengan malas. Sebenarnya ia merasa risih dengan keadaannya yang abnormal. Tapi mau bagaimana lagi sekarang? Ia pun tidak sampai hati untuk menggugurkan janin dalam perutnya. Tapi jika keguguran, itu lain lagi ceritanya. Walaupun ia berharap seperti itu.
