Tugas 11

679 69 1
                                    

"Sinyal nya terputus
Seseorang berusaha mengacaukan komunikasi kita Capt

Capt.... "

Seonghwa tidak melanjutkan ucapan nya begitu melihat Honjoong mengangkat kedua tangan nya ke udara dan menjatuh teropong di tangan nya ke tanah, tanpa mengatakan apapun Seonghwa mengikuti pergerakan Hongjoong untuk mengangkat kedua tangan nya ke udara.

"Tampak nya kita punya tamu malam ini hmm"

Jongho juga Yeosang terdiam di tempat nya begitu merasakan sesuatu yang dingin menyentuh tengkuk mereka perlahan kedua nya meletakan laptop di pangkuan mereka ke lantai dan mengangkat kedua tangan mereka.

"Kita kedatangan tamu Boss"

Hongjoong, Seonghwa, Yeosang juga Jongho di seret masuk dengan paksa dengan keadaan kedua tangan mereka yang terikat mereka berempat di paksa berlutut di depan seorang pria paruh baya yang duduk dengan sombongnya di atas sebuah kursi.

"Rupanya kita kedatangan tamu spesial malam ini
Sayang sekali aku tidak menyiapkan apapun untuk menyambut kalian"

"Tenang saja kami tidak membutuhkan sambutan apapun"

"Akhh sial lepaskan aku"

"Tutup mulut mu cepat masuk!"

Seonghwa memperhatikan San juga Wooyoung yang di seret masuk dengan keadaan terikat ikut berlutut bersama mereka berempat.

"Huhh kalian hanya bisa keroyokan payah sekali"

"Diam!"

"Kalian memang payah lawan aku satu persatu kalian akan habis di tangan ku"

"Woo tolong tenang lah"

Wooyoung hanya mendengus pelan begitu mendengar perkataan Hongjoong pada nya karna Wooyoung benar-benar kesal dirinya harus berakhir dalam keadaan seperti ini.

"Dimana 2 orang lain nya"

"Maaf bos kami tidak bisa menemukan mereka"

Seonghwa sedikit bernafas lega setidaknya ada anggota nya yang tidak tertangkap mungkin mereka berdua sedang menyusun rencana untuk melepaskan mereka semua.

"Kalian bodoh! Menangkap 2 tikus kecil tidak becus"

"Maaf bos kami akan segera menemukan mereka"

Seonghwa menatap Hongjoong yang tampak santai mengunyah permen karet di mulut nya tapi satu hal yang Seonghwa yakini jika kekasih nya itu memiliki rencana di balik wajah santai nya itu.

"Ternyata kalian bodoh ya?
Kau percaya begitu saja jika presiden akan memperkerjakan penjahat seperti kalian"

"Sebenarnya aku tidak terkejut juga karna aku yakin ada sesuatu di balik permintaan tua bangka itu"

Yeosang yang berlutut di samping Seonghwa tersentak saat seseorang menyentuh pundak nya bahkan sedikit meremas nya.

"Hey di lihat-lihat kau manis juga
Jika aku menjual nya berapa banyak yang yang akan aku dapat kan ya"

Seonghwa menatap datar Steven yang mencengkram pipinya dan membuat kepala nya mendongak agar menatap ke arah nya.

"Ah bagaimana jika istri captain kita
Bukan kah kau akan lebih mahal jika aku menjual mu"

"Tutup mulut mu bajingan"

"Wow aku menyukai keberanian mu itu"

Wooyoung menggeram pelan begitu Steven mencengkram rambut nya dan mengangkat wajah nya.

"Dan kau... Meskipun bicara mu kasar tapi aku yakin harga mu akan sangat mahal"

Cuihh...

Tanpa rasa takut Wooyoung malah meludahi wajah Steven aneh nya bukan nya murka atau apapun Steven justru tertawa atas tindakan Wooyoung.

"Hahahha aku suka yang seperti ini
Aku tidak akan menjual mu

Tapi aku sendiri yang akan menjinakan mu rubah nakal"

San yang mendengar perkataan Steven seketika tersulut emosi tanpa peringatan San langsung bangkit dan menghantamkan kepala nya tepat di wajah Steven dan membuat nya ambruk ke lantai.

"Sialan! Beraninya kau!"

"Hentikan jangan menyakiti nya"

Wooyoung meraung dengan keras saat orang-orang Steven menghajar San tanpa ampun mereka terus melayangkan pukulan dan tendangan yang tidak bisa San lawan atau tangkis karna kedua tangan nya yang di borgol.

"Hentikan rubah manis ku bilang jangan menyakiti nya"

Seorang pengawal Steven menyeret tubuh tidak berdaya San dan melemparnya tepat di samping Wooyoung.

"Sanie hiks apa Sanie baik-baik saja?"

Meskipun terluka cukup parah tapi San tetap menunjukan senyuman nya pada Wooyoung berusaha meyakinkan kekasih nya jika dirinya baik-baik saja.

"Aku baik tidak perlu khawatir hmm"

Duarr...

"Bos kontainer nomer 2 meledak"

"Apa?! Bagaimana bisa?
Cepat aman kan barang yang lain atau nyawa kalian jadi taruhan nya

Cepat brengsek"

Hongjoong yang sejak tadi hanya menunduk menunjukan seringai di bibir nya begitu mendengar ledakan dari luar gedung.

"Rencana apa yang sebenarnya kau siapkan?"

Seonghwa berbicara dengan sangat pelan begitu perhatian teralih karna ledakan yang terjadi.

"Kau akan melihat nya nanti Mars"

"Bangsat! Apa yang sedang kau rencanakan hah?! "

Hongjoong hanya tersenyum miring saat Steven mencengkram kerah baju nya dan mengangkat tubuh Hongjoong agar berdiri berhadapan dengan nya.

"Menyelesaikan misi yang ku dapat tentu saja"

"Hey apa ini sudah menyala?"

Steven mengalihkan pandangan nya pada layar komputer yang terletak di atas meja disana tampil 2 orang pemuda tinggi dengan baju berlumuran darah sedang menatap ke arah kamera tidak lupa dengan topeng yang menutupi wajah kedua nya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.












"Siap dengan kejutan berikut nya?"

Bugh....

Seketika tubuh Steven terpental membentur lemari yang ada di belakang nya saat seseorang menendang punggung nya dengan keras.

"Ternyata kau lebih bodoh dari yang aku kira"

Steven yang berusaha bangkit menatap tidak percaya Hongjoong dan yang lain berhasil melepaskan borgol di tangan mereka.

"Kurasa kau sangat percaya diri dan membiarkan dirimu hanya sendirian di ruangan ini"

"Hey capt kejutan berikutnya akan muncul"

ATEEZ MAFIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang