"Hey apa ini sudah menyala?"
Steven mengalihkan pandangan nya pada layar komputer yang terletak di atas meja disana tampil 2 orang pemuda tinggi dengan baju berlumuran darah sedang menatap ke arah kamera tidak lupa dengan topeng yang menutupi wajah kedua nya.
"Siap dengan kejutan berikut nya?"
"aku hanya ingin memberimu saran
jangan terlalu percaya pemerintah kau pikir dengan mebayar mahal presiden mereka akan menutupi perbuatan mupfft lucu sekali jika itu terjadi"
sekujur tubuh Steven langsung bergidik begitu mendengar Hongjoong yang berbicara tepat disamping telinga nya.
"kuharap kau suka pertunjukan kembang api"
Duarr..
Duarr..
Dua kontainer yang terletak berdampingan langsung meledak di susul dengan ledakan lain yang merambat hampir di seluruh kontainer.
"sialan apa yang kau lakukan?!"
Slashh...
"akhh tanganku!"
Steven melangkah mundur selagi memegangi tangan kanan nya yang terisa setengah dan mulai menyemburkan banyak sekali darah.
"kau harusnya berterima kasih karna aku masih menyisakan sebagian tangan mu"
Seonghwa mengayunkan katana yang berlumuran darah di tangan nya dan menatap Steven dengan tatapan datar.
"akhhh"
Sekali lagi Steven berteriak saat tangan kiri nya juga putus seutuhnya dan tergeletak begitu saja di atas lantai.
"kau memang pantas kehilangan tangan mu"
Tubuh steven jatuh ke atas lantai begitu Yeosang menekan dada nya menggunakan pedang di tangan nya.
Dorr...
"sebenarnya kau tidak pantas untuk hidup sih terlalu merepotkan"
Wooyoung tersenyum melihat Steven yang benar-benar tewas dengan luka menganga di dahi nya karna tembakan yang di lepaskan Woooyoung.
"sudah waktunya"
"Saniee apa masih sakit?"
Wooyoung dengan lembut menyentuh luka di sudut bibir San bahkan tanpa segan mengecup luka itu berharap jika kekasihnya merasa lebih baik.
"sakit nya sudah hilang baby terima kasih"
"ingatkan aku untuk tidak menebas leher kalian berdua juga"
Jongho hanya tertawa kecil mendengar ucapan sinis Yeosang pada Wooyoung juga San karna itu adalah hal biasa untuknya, tangan nya melingkar di pinggang yeosang dan membawa kekasihnya keluar dari ruangan itu sebelum Yeosang benar-benar menebas leher pasangan WooSan.
"bagaiamana baby Uno? kau menyukainya?"
"ungg aku menyukainya sepert kembang api"
Yunho terus menatap takjub ledakan yang terjadi pada seluruh kontainer yang ada di pelabuhan sementara keduanya sudah berhasil menemukan tempat persembunyian yang aman dan jauh dari jangkauan siapapun.
"kerja bagus"
Mingi dan Yunho langsung berbalik begitu mendengar suara yang tidak asing untuk mereka dan benar saja Hongjoong, Seonghwa, Wooyoung, San, yeosang juga Jongho sduah berhasil keluar dan berjalan ke arah keduanya.
"tampan sekali wajah mu"
"ck diamlah"
San hanya mendengus mendengar Mingi yang malah tertawa melihat keadaan nya yang memang cukup mengenaskan dengan banyak luka diwajah nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ATEEZ MAFIA
Viễn tưởngSaat sekelompok pemuda mampu menaklukan kejam dan keras nya dunia mafia dan mampu membuktikan mereka bisa mengalahkan siapapun yang menghalangi jalan mereka. ATEEZ SHIPPER ° JoongHwa ° MinYun ° JongSang ° WooSan