TEMAN PERTAMA

26 1 2
                                    


alunan suara piano mulai menghilang di saat aku mulai menikmati permainan pianoku , semakin samar dan mulai tak terdengar.,
"Rioo, apa yng terjadi,? mengapa kamu mengacaukan temponya"

ucap yui, sembari menepuk pundaku,

"ahh anu , aku cuma sedikit melamun "

jawab ku terkejut , sembari mengusap keringat yang membasahi keningku,

"rio, berjuang ya.!"
ucap yui yang menatapku sembari melempar senyumanya .

entah mengapa semenjak kematian ibuku , aku tak lagi bisa menikmati alunan piano ketika sudah ku mainkan dan aku mulai menikmatinya, suara dari piano pun tak lagi bisa kudengar, itu pula yang membuat permainan pianoku menjadi jelek ketika di mainkan terlalu lama, padahal dulu ketika ibu masih hidup aku. selalu menjuarai kompetisi maupun perlombaan piano sejak masih duduk di bangku sekolah dasar.

aku rio , kini aku masuk di sebuah sekolah menengah atas sebagai siswa tahun pertama , atau bisa juga di sebut kelas X SMA,
aku mungkin satu-satunya murid yang bukan berasal dari daerah sini , mengingat aku adalah orang pindahan dari luar kota, aku terpaksa bersekolah di sini karena aku tak lagi punya keluarga .
satu satunya yang tersisa dan merawat ku sejak kepergian ibuku hanyalah nenek ku yang usianya kini sudah semakin senja. demi meringankan beban nenek , tante yasmin bersedia mengangkatku sebagai anaknya dan membawaku ke kota untuk melanjutkan pendidikan di sana ,
tante yasmin memang orang yang sangat beruntung bisa mendapatkan om dirga seorang pengusaha kaya dari kota , sehingga kini hidupnya sangat terjamin , namun sudah 6 tahun mereka menikah mereka belum kunjung dianugrahi keturunan, itu pula yang membuat tante yasmin ingin mengangkat ku sebagai anaknya .

hari ini adalah hari pertama aku masuk sekolah , setelah menjalani masa orientasi siswa beberapa hari yang lalu, namun aku belum juga mendapatkan seorang teman , yahh mau bagaimana lagi aku ini memang orang yang cukup tertutup dan malu-malu.
aku berangkat bersama om dirga , kebetulan jalan menuju kantornya searah dengan jalan ke sekolah

" nah sudah sampai, semangat belajar ya rio, gausah malu nanti juga bakal dapat banyak teman ,ingat selama kita jadi orang baik gak bakalan kita di jauhi oleh orang-orang"

ucap om dirga menyemangatiku .

"iya om, rio berangkat dulu"

sembari mencium tangan om dirga.

"nanti kalo sudah pulang beri kabar ke tante ya, nanti tantemu yang jemput soalnya om bakalan pulang sore."

ucap om dirga yang kemudian pergi,

akupun bergegas masuk ke kelas ku , dan duduk di bangku urutan ke 3 dari depan yang kupikir bangku ini masih kosong.

"heiii, lihat siapa yang duduk di bangku milik ku"?

ucap seorang siswa dengan lantang dan menatapku dengan tajam , seketika seisi kelas yang ramai dengan obrolan kini menjadi hening dan tatapan semua orang menuju padaku,.

"ini tempat duduk ku, sebaiknya kamu segera menyingkir dehh.!"

ujarnya dengan nada yang kurang enak di dengar ,

"emmm, maaf aku tidak tau kalo tempat ini sudah ada yang menempati"

jelas ku sembari berdiri dan menuju meja sebelah , tak kusadari bahwa ada seseorang yang terduduk di sampingku , tak sengaja aku menyengol tubuh nya ,

"maaf,maaf aku tidak sengaja "

ucapku ,
dia hanya tersenyum , sembari mengulurkan tangan nya.

"friska, salam kenal "

segera ku jabat tangan nya,

"aku rio, salam kenal juga"

" duduk saja di sini , kebetulan aku juga duduk sendiri,!"

"ahh , baik , terimakasih ,.."
jawabku dengan gugup,

"rio kau tau tidak siswa laki-laki yang tadi .? dia itu terkenal karna kelakuannya yang kurang baik , sebaiknya kamu jauh-jauh dari dia "

"memang kurang baik kenapa.?, memangnya siapa dia.?"
tanyaku dengan raut wajah yang bingung,

"hehehe... nanti juga tahu sendiri,"
ucapnya sembari tersenyum,
ku rasa friska ini orang yang sangat ramah , di tambah lagi dia juga sangat manis dan cantik pula , dan friska juga orang pertama yang jadi temanku.

cinta dua nadaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang