TATAPAN YANG DALAM

8 1 0
                                    

"makanan nya datang ,"
ucap friska meletakan dua piring pie ice cream,

"ini favoritku lohh, pokoknya uhhh, bikin ketagihan ,"

"sekali makanan ini masuk ke mulut mu , aku yakin dalam waktu dekat kamu akan memesan nya kembali disini,"
tambah friska dengan penuh semangat

"lihat dirimu, seperti aktor yang sedang mempromosikan sebuah produk dalam iklan komersial"
gumam ku

"itu karna kamu belum merasakan nya"
ujarnya dan tersenyum melihat ku,

"emmmmm .. enak bangeeeeettt..!!"
ucap friska lantang setelah memasukan sesuap pie ice krim ke dalam mulutnya,

"memangnya se enak apa sihh pie ini?"
ucapku penasaran , sembari mulai makan pai itu,

"emmm , memang sangat enak, pantas saja mata friska berbinar saat memakan nya"
ucapku dalam hati,

"gimana , gimana , enak kan .?"

aku hanya mengangguk setuju dengan friska , rasanya memang enak pie yang lembut berpadu dengan manis dan dinginya es crem , memang benar-benar cocok,
kami pun menikmatinya,
tanpa kusadari mendung sudah semakin pekat , langit mulai gelap rasanya tak lama lagi hujan akan turun , kami pun cepat-cepat menghabiskan makanan kami , aku harus segera mengantar friska kerumahnya sebelum turun hujan , kebetulan rumah friska lebih dekat dari sini kalau di bandingkan rumahku,
kami pun keluar dan sedikit berlari menuju rumah friska .

hujan mulai turun dan semakin deras , tak memungkinkan jika harus di terjang , bisa-bisa sampai rumah friska basah kuyup, di tambah lagi ia hanya mengenakan kaos putih jika basah maka lekuk tubuhnya akan terlihat jelas , friska tak mau itu terjadi , kami pun sepakat berteduh di depan ruko yang tutup sampai hujan reda,

"yahh hujan nya deres banget , kita tunggu reda saja ya yo.!"
ucap friska

"iya fris"

cukup lama kami menunggu , namun hujan tk kunjung berhenti, sedangkan kulihat friska sudah mulai kedinginan karna beberapa bagian bajunya basah, aku pun melihat sekeliling dan ku lihat selembar papan kecil dari plastik ,

"pakai ini saja , yang penting friska tak basah kuyup sampai rumahnya , lagi pula sebentar lagi mulai gelap "

ucapku dalam hati dan mengambil papan plastik yang tadi ku lihat,

"friss ayo pulang ,"
ucapku yang menadahkan papan itu di atas kepala friska ,

"papanya tak terlalu besar , kamu bisa kehujanan kalau begitu,

"udah lah yang penting , saat kamu pulang kerumah kondisimu tidak basah kuyup"
ucapku sedikit berteriak karna hujan cukup deras ,
seketika friska terdiam dan memandangku , aku pun balik memandang nya, tatapan mata kami pun saling bertemu , beberapa saat ku rasakan tatapan friska begitu dalam ada yang berbeda dengan pandangan nya,

"hehh ,, ayo jalan"
tegur ku ,

"ahhh , iya iya ,"
jawab friska tersentak kaget,

pelan- pelan aku berjalan menadahkan papan , melindungi friska dari air hujan , walau aku tak memandangnya namun dari ujung mataku terlihat friska yang terus memandangi ku sepanjang jalan, membuatku salah tingkah dan tak berani memandangnya balik ,

"nah sampai juga di rumah mu cepet masuk dan segera ganti baju mu ,aku juga harus segera pulang "
ucapku ,

"rio makasih ya , hati-hati pulang nya , pokoknya kamu ga boleh sakit ya , aku bakal merasa ga enak kalo kamu sakit"
ucap friska dengan mimik wajah khawatir ,

"iya tenang saja , aku ga bakalan sakit kok"
ujarku sambil melambaikan tangan meninggalkan friska di depan pintu rumah nya







cinta dua nadaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang