Chapter 3

21K 1K 24
                                    

BANYAK TYPO‼️
Maaf kalau ada bagian
yg kurang jelas
Jangan lupa VOTE ya pren 😘
________________________

Nathan mengerut kan alis nya lalu berlari cepat ke arah dapur, di sana Nathan melihat Tangan Jevier yang mengeluarkan darah membuat sup ayam yang terjatuh itu bercampur dengan darah Jevier

"YAA AMPUN JE!!" Nathan dengan cepat mengambil kain lalu membungkus tangan Jevier.
Jevier menatap wajah panik Nathan dengan tatapan kemenangan nya

"Aku masih ingin bersama mu babe"-batin Jevier dengan tatapan gila nya

Mereka dua duduk di bawah kasur, tangan Jevier yang di pegang lembut oleh Nathan yang sedang mengobati tangan Jevier lalu di bungkus dengan perban putih

"Lain kali tuh jangan sampai seceroboh ini" oceh Nathan sambil membungkus tangan Jevier

"Maaf" lirih Jevier

"Untuk apa minta maaf, udah mending kamu duduk di sofa bair aku bersihin" saat Nathan berdiri tangan nya di tahan oleh Jevier

"Biar aku saja yang membersihkan nya" Jevier ikut berdiri dan bersiap mengambil sapu dan serok sampah

"No!! Tangan jeje kan masih sakit" Jevier tidak mempedulikan teriak dan larangan Nathan, Jevier dengan cepat memungut beling beling dengan satu tangan nya, Jevier terus menutup Nathan yang ingin mengambil beling itu juga, jevier membuang beling yang lumayan besar lalu mengumpulkan beling beling yang kecil dan di genggam lalu di buang di tempat sampah yang ada di situ

Nathan menatap tajam Jevier, sekarang tangan Jevier yang seblah ikut terluka walau hanya beberapa goresan kecil

"Kan tangan nya luka lagi!!" Bentak Nathan menarik kasar tangan Jevier yang baru terluka itu

"Sini!"
Tangan Jevier kembali di obati Nathan. tangan Jevier hanya di obati tidak di perban karena hanya goresan kecil saja

"Naaa..." lirih Jevier saat Nathan yang terus mendiamkan nya sedari tadi

"Nanaa" lirih Jevier dengan mata nya yang sudah berkaca dan terdengar isakan kecil. Mata Nathan membola saat melihat wajah Jevier yang sudah mengeluarkan air mata

"Astaga kenapa menangis" Nathan mengangkup wajah Jevier yang sudah memerah dengan mata nya yang terus mengeluarkan air mata

"Hiks maafkan aku" Nathan menghela napas nya lalu menghapus air mata Jevier dengan lembut

"Jeje gak salah kok jangan minta maaf, tapi lain kali jangan sampai seceroboh itu ya" Jevier menganggu lirih, Nathan terkekeh kecil saat melihat wajah lucu Jevier saat menangis, tidak berubah dari kecil

"Cup cup up bayi gede nangis" Nathan tertawa kecil lalu memeluk Jevier, Jevier mengegelamkan wajah nya di perut Nathan. Nathan mengelus rambut Jevier

"Jeee Nana pulang dulu yaa.. nanti Nana datang lagi kok" ujar Nathan menepuk kecil kepala Jevier. Jevier melepaskan pelukan itu lalu menghapus air mata nya

"Humm" gumam Jevier

"Kalo ada apa apa telpon Nana yaa!!"

•••

"Nana astaga, kamu gak apa apa kan sayang!" Adriel dengan cepat memegang kening sang anak dan juga memegang pipi Nana, mengecek apakah sang anak sakit

"Umm Nana gak apa apa kok bun, emmm nanti siang Nana mau ke aprtemen Jeje lagi bun" adriel menatap bingung anak nya

"Tadi tangan jeje luka bun kena beling jadi Nana harus bantu dia deh" ujar Nathan dengan ceringiran nya

"Anak mudah jaman sekarang banyak banget ya alasan nya untuk berduaan" ujar Adriel dengan tawa kecil nya membuat Nathan mempaut bibir nya menatap jengkel sang bunda

Obsession Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang