Irene memanggil Jennie dan Wendy untuk memeriksa smartwatch yang akan dipamerkan saat bazar.
" Boss mau clearance sale untuk barang-barang ini. Coba deh kita cek semua mana yang masih bisa dijual dan diskon. Kalau sudah nggak bisa, nanti aku akan minta mereka perbaiki. "
Jennie dan Wendy langsung duduk, memeriksa semua smartwatch yang ada di kardus. Melihat Jennie hanya memeriksa sekilas, Wendy langsung terdiam.
" Jen, itu kalau cuma diperiksa seperti itu, nggak akan ketahuan mana yang rusak dan nggak. At least, nunggu sampai baterainya 5%. "
" Ih, sama aja. "
" Nanti kalau tiba-tiba rusak, nggak tau ya. "
Jennie menunjukkan duck face nya dan mengulang dari awal seperti yang dikatakan Wendy.
Bazar Day
Saat Jennie dan Irene sedang menata letak barang yang akan dipamerkan di ruang serbaguna kantor mereka, Wendy hanya melintas di luar.
" Ya! Jangan coba kabur kau ya! ", Jennie langsung menghampiri Wendy.
" Ada orderan, bentar nanti ke depan lagi. "
" Alasan! Nggak ada! Bantuin dulu! ", Jennie menarik Wendy.
Selama bazar tertutup ini berlangsung, Wendy mengurang-ngurangi untuk berada di area ruang serbaguna karena kali ini bukan dirinya yang menjadi penanggung jawab, melainkan Irene.
Sampai suatu hari, ketika Jennie sedang berdiskusi dengan Jisoo, Wendy diharuskan menggantikan Jennie di ruang serbaguna mengawasi bazar. Ia berjalan ke arah pintu ruangan dan belum ada tamu yang datang, hanya Irene seorang diri.
" Noona.. "
" Oh, kau datang. Dimana Jennie ? "
" Sedang rapat dengan Jisoo. "
Keduanya hanya memainkan ponsel dan tidak melakukan eye contact sama sekali. Keheningan terjadi lumayan cukup lama, sampai akhirnya Irene membenarkan posisi duduknya.
" Kalau aku ingin live streaming, itu prosesnya gimana sih ? "
Sentak pertanyaan itu membuat Wendy terkejut.
" Aku ingin mencobanya, untuk berinteraksi dengan klienku. "
" Kau mau melakukannya ? "
" Ne. Sekarang aku sudah mulai berbicara dengan banyak orang untuk belajar hal baru, khususnya dunia digital. "
" Hm. "
" Kemarin ada salah satu klien ku yang bilang kalau aku ada peluang untuk jadi beauty influencer. Tapi aku tidak tahu bagaimana harus memulainya, jadi aku ingin tahu darimu. "
" O-okay. "
" Jadi bagaimana caranya ? "
Wendy mulai menjelaskan pada Irene tahap-tahap membangun karir sebagai influencer dan Irene benar-benar menyimak hal itu.
" Sebetulnya menurutku, lebih ideal kalau kau membentuk citra dirimu di dunia digital dulu baru memulai live, apalagi affiliate. Aku tidak mau kau menjadi seorang influencer yang live dengan barang dagangan campur-campur, tidak jelas arah. "
" Jadi bagusnya bagaimana ? "
" Kau bisa mulai dengan konten keseharian mu di rumah, kantor, memperkenalkan produk kecantikanmu, melakukan aktivitas di luar ruangan. Jika kau ingin ideal, kau harus mempunyai staff juga, agar kau fokus dengan aktivitasmu dan biarkan staff mu bekerja untuk hal lain. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Scandal (Retitle: Sugar Mommy)
FanficA story between the manager and the most talented staff at office. Secret business (dating) trip that makes them more closer and another staff getting curious about their daily act at office. They make a deal to keep this as a big secret under the c...