Episode 3

347 39 7
                                    

Di sore hari yang begitu terik, suasana kantor yang hening, Irene hanya memejamkan matanya sambil mendengarkan kliennya berbicara di telepon.

" Bisakah kau membantuku mencari seseorang yang mengerti soal pemasaran digital ? Aku membutuhkan bantuanmu untuk melebarkan market. "

" Hm, sepertinya aku tahu, tapi aku harus berbicara dulu dengan orangnya. "

" Ah, apakah dia bekerja disana juga ? "

" Oh tidak, dia bekerja di tempat lain, tapi aku cukup mengenalnya dengan baik. "

" Baiklah, kapan aku bisa bertemu dengannya ? Mungkin saat aku berada di Seoul ? "

" Secepatnya akan ku kabari. "

Irene mengakhiri panggilan teleponnya dan mulai berpikir. Sementara itu, di ruangan tengah divisi kreatif, seperti biasa sedang membuat kegaduhan.

" Pacaran paling lama berapa tahun ? "

" Aku sih rekor mau 5 tahun. ", ucap Wendy.

" Woooogh! ", ucap Jennie dan Ningning.

" Lelah sekali kalau pacaran singkat-singkat, malas mulai barunya. ", ucap Wendy.

" Sama sih, aku juga gitu. ", sambung Jennie.

" Kalau eonni pacarnya orang mana ? "

" Aduh aku sukanya produk import. "

" GIMANA, JEN ?! ", Wendy langsung menoleh.

" Lah, habisnya pacaran sama lokal tuh nggak asik, sok jaim. Kalau sama orang luar tuh lebih open dan to the point. "

" Eonni nyarinya dimana ? "

" Heh! Mau buat apa ?! Mau dicontoh ?! ", Wendy langsung panik.

Perbincangan sore hari itu semakin meluas ke urusan pribadi.

" Nggak enak kalau di bioskop, pegel kepalanya di bawah. "

" JEN!!!! "

Jennie tertawa lepas melihat Wendy yang panik ketika Jennie mulai vulgar.

" Jangan merusak otak anak magang, Jen. ", Wendy meletakan kepalanya di atas meja.

" Lah dia aja seneng, iyakan ? ", Jennie menyentuh pundak Ningning.

" Seru banget loh oppa bahas kayak gini. ", ucap Ninging.

" Ya Tuhan, Rose, tolong aku. ", Wendy langsung berdiri dari tempat duduknya dan bertingkah seolah-olah mencari Rose.

" Sana! Ngadu sama Rose. ", ledek Jennie sambil memegang kipas lipat.

Setibanya jam pulang kantor, Wendy pulang lewat depan ruangan Irene.

" Wen, tunggu. "

Langkah Wendy langsung terhenti dan ia masuk ke ruangan Irene.

" Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan padamu. "

" Tentang ? "

" Bisnis, tenang saja bukan soal kantor. "

Wendy langsung tersenyum sumringah.

" Jadi begini, ada klienku ingin membuka toko online, jadi dia ingin semua stafnya diajarkan pemahaman tentang dunia online, aku tidak terbayangkan wajah siapapun selain wajahmu, bahkan Jennie sekalipun tidak. "

" . . . . "

" Rencananya besok dia ingin bertemu dengan kita. Apa kau bisa ? "

" Boleh saja. "

Sweet Scandal (Retitle: Sugar Mommy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang