3. Papi Hoon

1.5K 168 23
                                    

Jake mengamati dua lelaki di ruang tengah apartemennya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jake mengamati dua lelaki di ruang tengah apartemennya. Bibir bawah Jake digigit pelan -- gemas.

Lihat saja Sungjae yang berada di pangkuan Sunghoon dan bersandar nyaman di dada Papinya. Sementara Sunghoon memeluk erat si kecil dengan mata sembab. Yah...pada akhirnya Sunghoon menangis lebih deras dari Sungjae.

Si kecil berakhir menceritakan semua kisah keluarga mereka di masa depan. Yang ternyata sanggup membuat Sunghoon berkaca-kaca.

Tangan kecil Sungjae melambai untuk mengajak Jake bergabung. Menyuruh sang ayah yang duduk di karpet bawah untuk naik ke sofa.

Jake menurut. Tubuhnya dibawa naik ke sofa dan duduk di sebelah Sunghoon. Guru muda itu hanya menatap sekilas -- energinya habis karena menangis.

Sungjae pindah dari pangkuan Sunghoon dan duduk di antara orangtuanya. Tubuh kecilnya diapit oleh Jake dan Sunghoon, Sungjae senang.

Tangan kecil anak itu menggenggam tangan dua lelaki dewasa di sebelahnya. Sungjae tersenyum riang sambil menatap bolak-balik antara Jake dan Sunghoon.

"Wah, senang!" Ucapnya girang sambil menyandarkan kepala ke lengan Jake.

Sunghoon tersenyum. Dia memang selalu punya titik lemah terhadap anak kecil. Ditambah lagi, Sungjae bahkan punya bukti kalau dia anak Sunghoon.

Ini semua terasa asing dan begitu cepat. Namun tampaknya Sunghoon tidak menyesali ini.

•••

"Jae besok mau ikut aku gak? Jalan-jalan"

Sungjae dengan cepat menoleh ke arah Sunghoon dengan mata berbinar, "Mau!" Bocah itu bahkan tidak peduli akan diajak ke mana. Asal sama papi, dia mau.

"Pergi sama Papi?" Si kecil memastikan.

Sunghoon hanya mengangguk singkat, "Iya, sama aku"

Sungjae mengerutkan alis. Dia baru sadar kalau sedari tadi Sunghoon selalu memakai kata 'aku' ketika menyebut dirinya sendiri.

"No no, Papi" Protes Sungjae sambil menangkup pipi Sunghoon.

Sunghoon tak paham, dia hanya menaikkan sebelah alis tanda kebingungan.

"Sama Papi" Tekan Sungjae sekali lagi.

Jake yang sedari tadi mengamati mulai paham. Pria itu tertawa terbahak, "Oh! Hoon coba sebut diri lo sendiri pake 'Papi'. Jae protes tuh lo nyebut 'aku' mulu"

Sunghoon mengerjap. Pandangannya beralih pada Sungjae yang mengangguk -- puas ketika Ayahnya paham.

"Uh...oke. Jae jalan-jalan sama -- Papi"

Suara Sunghoon semakin pelan di akhir kalimat. Pipinya sedikit merona malu.

Kalau dia hanya bersama Sungjae saat ini, mungkin tidak akan terlalu memalukan. Namun masalahnya, Jake juga tersenyum kecil memandanginya dari seberang ruangan.

New Beginning [Jakehoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang