8. Pelukan Erat

1.2K 150 17
                                    

Sungjae mengucek matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sungjae mengucek matanya. Masih sangat mengantuk.

Tangan kecilnya menggenggam dua jari Sunghoon erat, coba berjalan mengikuti langkah besar kedua orangtuanya.

"Jae ngantuk banget ya? Mau Ayah gendong aja?" Jake menawarkan. Gemas sendiri lihat Sungjae agak sempoyongan setiap beberapa langkah.

Sungjae mengerjap. Memproses kalimat Jake sedikit lebih lama karena efek mengantuk. "Mau" Akhirnya, bocah itu merentangkan tangan ke arah Jake, minta di gendong.

Sunghoon tersenyum tipis. Akhir-akhir ini Sunghoon jadi sangat menyukai semua interaksi sederhana antara Jake dan Sungjae.

Sunghoon senang setiap kali melihat Jake yang begitu lembut dan sayang pada Sungjae.

Kadang terlintas dalam benaknya, benarkah Sunghoon akan menikahi lelaki ini? Betapa beruntungnya dia.

Denting lift yang terbuka menyadarkan Sunghoon dalam lamunannya. Diam-diam bersemu malu mengingat dia sudah terlalu banyak berimajinasi soal masa depannya.

Kakinya buru-buru menyusul langkah Jake yang sudah lebih dulu keluar.

Perjalanan menuju apartemen Jake terasa begitu sepi tanpa ocehan Sungjae. Si kecil tampaknya begitu lelah setelah bermain seharian dan melewatkan jam tidur siang.

"Besok malem temen-temen gue mau ke sini" Jake berucap sambil membuka pintu, "Mau lihat Jae katanya"

Sunghoon mengangguk, "Ya udah, besok gue pergi ke mana gitu deh biar gak ganggu.

Sunghoon kira, maksud Jake memberi tahunya adalah supaya Sunghoon mencari tempat lain agar tak mengganggu pertemuan antara Jake dan teman-temannya.

Tapi Jake justru menaikkan alis mendengar jawaban Sunghoon, "Lah? Ngapain pergi?"

Sunghoon yang mengikuti Jake sampai ke kamar memiringkan kepalanya bingung, "Lho...kirain--"

Sunghoon berhenti di tengah-tengah kalimat, membiarkan Jake saja yang menjelaskan maksudnya.

Setelah memastikan Sungjae tidur dengan nyaman di kasur dan menyelimuti tubuh mungilnya, Jake menarik Sunghoon keluar kamar.

"Enggak. Maksud gue tuh, sekalian nanti lo kenalan sama temen-temen gue" Jake menjelaskan, "Sekalian ngenalin Papi Hoon ke mereka"

Jake nyengir. Tak peduli kalau Sunghoon mendelik mendengar panggilan itu lagi-lagi disebutkan.

Sunghoon menyandarkan pipinya pada sandaran sofa sambil lihat Jake yang sibuk di dapur. Membuat minuman hangat sepertinya.

Cukup lima menit dan Jake sudah kembali duduk di sebelah Sunghoon, meletakkan dua gelas cokelat pamas di meja.

Hujan yang awalnya rintik-rintik kini semakin deras. Cuaca yang sangat cocok buat mereka habiskan waktu berdua di ruang tengah apartemen Jake sambil menikmati cokelat panas.

New Beginning [Jakehoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang