5. Masa Depan

1.3K 155 17
                                    

"Papiii"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Papiii"

Sunghoon tersenyum tipis melihat anaknya berlari memasuki rumah dengan seragam sekolah. Tangannya terbuka untuk memberi pelukan selamat datang.

"Cuci tangan, cuci kaki, ganti baju, terus kita makan bareng oke?" Sunghoon memberi perintah sambil mengusap puncak kepala si kecil.

Setelah Sungjae melesat ke kamar mandi, Sunghoon beralih menatap sang suami dan tersenyum ketika merasa pipinya dikecup pelan.

"Kamu pucet banget" Jake mengusap sisi wajah Sunghoon dengan tatapan khawatir, "Yakin gak mau periksa sekarang?"

Sunghoon menggeleng, "Appointment sama dokternya kan lusa, Jake. Sekalian aja, gak usah dobel dobel". Tubuhnya dengan hati-hati dibawa ke ruang makan untuk mempersiapkan makan siang keluarga mereka. Tangan Sunghoon mengelus pelan perutnya yang tampak membulat.

Melihat suami manisnya hendak menyibukkan diri, Jake buru-buru tarik kursi dan meminta Sunghoon duduk. Sang kepala keluarga ambil alih siapkan lauk pauk ke meja makan.

Sungjae yang baru keluar dari kamar ikut menarik kursi di sebelah Sunghoon dan mengucapkan terimakasih saat ayahnya meletakkan piring berisi nasi ke hadapannya.

Jake mulai membuka pembicaraan ringan seputar sekolah Sungjae. Bocah TK itu menanggapi dan bercerita dengan semangat.

Sunghoon tampilkan senyum sayang melihat itu. Dalam hati dia berharap bisa temui pemandangan yang sama sampai akhir hayat.

•••

"Shh"

Jake langsung menoleh ketika mendengar rintihan dari bibir sang suami. Buru-buru mendekat saat tangan kiri Sunghoon mengepal kuat dan telapak tangan kanannya mengelus pelan perut bulatnya.

"Sayang? Hey, tarik nafas -- pelan-pelan, gapapa" Sang kepala keluarga berlutut di hadapan Sunghoon, berhadapan langsung dengan perut suaminya.

Satu tangan Jake mengusap perut Sunghoon sambil terus beri bisikan menenangkan.

Mata Sunghoon yang awalnya terpejam kuat kini terbuka perlahan, tampilkan bola mata yang berkaca-kaca, "Nyeri aish"

"Adek, sayangnya Ayah, jangan bikin Papinya sakit terus dong nak" Jake kecup pelan perut Sunghoon sebelum beralih mengecup punggung tangan suaminya.

"Papi?" Sungjae yang baru menuruni tangga langsung menatap khawatir. Kaki kecilnya dibawa berlari mendekati Papi dan Ayah.

"Adeknya nakal lagi?" Sungjae ikut mengelus lembut perut Papi. Si kecil sudah beberapa kali mendapati Sunghoon meringis sakit atau muntah-muntah saat mengandung adiknya.

Sunghoon menggeleng lesu, dia biarkan sang anak bersandar nyaman di bahunya, "Enggak nakal, kak. Papi cuma sakit sedikit"

Sementara itu, Jake cuma tatap dua lelaki tersayangnya dengan sendu. Dia tidak tega lihat sang suami banyak mengalami sakit di kehamilan keduanya.

New Beginning [Jakehoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang