4. Kecupan

1.4K 162 26
                                    

"Jake Sim!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jake Sim!"

Sungjae yang duduk di sofa ruang tengah tertawa keras. Mata bulatnya tak lepas dari Papi yang berkacak pinggang sebal.

"Ini kenapa barang-barang bisa berantakan semua gini?"

Jake menggaruk lehernya sambil cengar-cengir, tidak menjawab omelan Sunghoon. Lelaki Sim itu bergerak cepat buat bantu Sunghoon yang mulai membereskan dapur.

"Ini juga, bisa-bisanya pisau di sini. Nanti kalo kesenggol Sungjae gimana?! Bahaya -- dengerin gak sih?!" Sunghoon melirik Jake sinis, dia taruh pisau di tempatnya sambil menghentakkan kaki.

Sungjae cuma mengintip dari balik sandaran sofa, sesekali cekikikan lihat Ayahnya yang cuma bisa meringis.

"Iya. Maaf"

Jake juga diam-diam menahan tawa. Bukan bermaksud apa-apa, cuma menurutnya Sunghoon jadi menggemaskan ketika sedang marah. Alisnya menukik tajam dan bibir cemberut buat Jake ingin cubit pipinya berkali-kali.

"Papi marah-marah terus nanti cepet tua" Sungjae berucap jahil dan buru-buru bersembunyi di balik bantal sofa buat hindari Sunghoon yang sudah mendelik.

"HEH" Sunghoon menghampiri si kecil dengan 'ish' kesal dan menggelitiki pinggangnya.

"AHAHAHAHAHA Papi ampuunn" Sungjae terbahak-bahak sambil mencoba menjauhkan tangan Sunghoon dari tubuhnya.

"Akh! Jake Sim!" Sunghoon memekik ketika Jake secara tiba-tiba tusuk pelan pinggangnya dengan jari dari belakang.

Kayaknya setelah dapur dibereskan oleh Sunghoon, gantian ruang tengah yang berantakan.

•••

Sunghoon terkikik pelan lihat anaknya linglung karena mengantuk. Mata Sungjae sudah setengah terbuka dengan mainan yang masih dipegang di tangan.

"Jae? Tidur yuk" Sunghoon membantu si kecil berdiri dan berjalan ke kamar. Sungjae menurut, namun kepalanya menoleh mencari sang ayah.

"Ayah" Tangan kecilnya memberi gestur mengajak Jake untuk mengikuti, "Ayo bobok siang juga"

Jake yang baru selesai mencuci tangan mengangguk, "Okay, prince. Nanti Ayah nyusul"

Sunghoon sedikit melebarkan mata mendengar itu. Walaupun dia ingin bertingkah biasa saja saat bersama Jake, jantungnya menentang.

Setelah kejadian tak diharapkan -- kecup pipi -- Sunghoon bahkan tidak ingin melihat mata Jake. Bisa gila dia kalau tiba-tiba bengong menatap wajah rupawan lelaki Sim itu.

Apalagi sekarang dia akan berada di satu kasur yang sama dengan Jake. Kayaknya Sunghoon lebih memilih untuk segera pulang ke rumah.

Sunghoon membiarkan Sungjae berbaring sedangkan dia sendiri duduk bersandar di kepala ranjang. Jemari lentinya menyisir rambut si anak sambil gumamkan lagu pelan.

New Beginning [Jakehoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang