Li Han, seorang Pemuda pengantar makanan dari kedai mie yang memiliki kisah cinta dengan seorang perempuan teman sekolahnya, namun ia dijodohkan dengan seorang guru wanita demi hutang jasa.
Di dalam kisah cintanya, ia terseret ke dalam gelapnya duni...
Dalam benak Han : (Ah, jadi selama ini... aku membenci dirinya, hanya karena tatapan yang ia miliki. Padahal kenyataannya ia...)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Dicelakai dan dinodai oleh empat orang pria". ungkap tuan Zhao Jie
"Memang keliru saat Yue mengungkapkan hal ini pada calon tunangannya kemarin, pada kenyataanya tidak semua pria bisa menerima dia apa adanya. Yue itu masih terlalu naif dan keras kepala.
Aku harap, ada seorang pria... yang bisa melunakan hati Yue, dan sanggup perlahan untuk menerima ia apa adanya." ujar tuan Zhao jie
"huh?" benak Han yang masih belum mengerti maksud tuan Zhao
"Aku ingin sedikit bercerita saja, Yue dikandung tepat sembilan bulan. kami begitu menanti kedatangannya. Hingga sampai saatnya, ketika itu malam musim panas yang begitu cerah, dibawah terangnya sinar bulan yang begitu anggun, lahirlah putri kami. Dengan sepenuh hati kami menamainya dengan nama 'Yue',
Tangisan pertamanya begitu menyesakan dada, kami semua menitikan air mata, atas kebahagiaan yang tak ternilai ini. Ia tumbuh menjadi sosok yang penuh akan keceriaan lembut perilakunya, dan baik hatinya. Ia selalu berbagi akan kebahagiaanya dengan orang lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Namun takdir menentukan hal berat baginya, dimana ibunya harus meninggalkan ia selamanya. Sejak itu Yue menjadi sangat tertutup, ia tak pernah bercerita akan apa yang ia alami dan apa yang ia rasakan. Seberat apapun permasalahannya, jika aku bertanya, ia hanya akan menjawabnya dengan tawa.
Padahal selama masa sekolah ia begitu dibenci oleh teman-temannya, padahal mereka iri karena yue lebih disukai oleh guru dan teman laki-laki atas kepandaiannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
