Part 7

67 6 6
                                    


Sesampainya Han di rumah sewa tersebut, cahaya lampu berkedip-kedip, ia menaiki tangga satu persatu. Namun kemudian ia terkejut melihat sosok pria gemuk yang sudah menantinya.

setelah memantapkan hati, ia mendekati pria tersebut, namun dia melihat sesuatu yang lebih mengagetkan, yakni pira tersebut tak memiliki kaki, jari tangan dan bola mata.

Han merasa begitu tegang penuh keringat dingin, namun pria tersebut segera menenangkan Han dan meyakinkannya bawa ia tidak bermaksud jahat.

"Tenang nak, aku tidak berdaya disini"

Pria itu meminta agar Han duduk di depannya, lalu ia meminta maaf pada Han. "nak, tolong duduk dihadapanku. Maaf jika aku telah mengagetkanmu dengan penampilanku"

"Maaf jika membuatmu disuruh-suruh begini, apa boleh aku minta kau taruh mangkuknya di depanku supaya aku bisa memakannya?" ucap pria tersebut.

Perlahan Han menunduk, lalu menekuk kakinya untuk jongkok sembari melihat wajah paman tersebut, wajahnya begitu asing, seperti orang spanyol.

Kemudian tiba tiba lengan buntungnya meraba wajah han sambil bergumam "benar saja ternyata... Kau anak dari wanita itu!"

Han merasa sangat risih, namun penuh dengan rasa penasaran ia terpicu untuk terus mendengar ucapan paman itu.

Paman itu bercerita "dengar nak, Aku disini hanya ingin bercerita tentang ibumu dan pergi kemana ia".

"mungkin sulit bagimu untuk mempercayainya, baiknya aku bercerita dari awal"

Kemudian ia mulai melahap makanannya.

Han terduduk di lantai dan menyimak dengan seksama tentang hal apa yang akan ia dengar.

"Aku dilahirkan di Spanyol, disana aku hanyalah seorang wartawan biasa. Namun pada satu hari, di tengah kericuhan demonstrasi, sekelompok orang membius, menyekap dan memperdagangkan diriku ke tempat yang tidak aku kenal.

Entah berapa lama aku tak sadarkan diri, mungkin mereka mengirimku menggunakan kapal laut, aku ditumpuk beserta puluhan orang lain.

Kala itu rasanya tidak mungkin aku masih hidup, apalagi tanpa makan dan minum dalam jangka waktu yang cukup panjang.

Setelah itu aku tersadar sedang duduk di satu ruangan, namun tanganku terikat borgol.

Aku tak mengerti bahasa mereka, tapi mereka menyuruhku untuk makan. lalu aku makan dengan lahap dalam kondisi tangan terikat. setelahnya, aku merasa lebih baik. Lalu datanglah seorang pria dan ia menggunakan bahasa yang sama denganku, ia tertawa memakiku, dia menjambak rambutku sambil berkata "Dengar orang-orang bodoh, kalau sampai ketahuan, kalian akan kami bunuh."

Aku heran kenapa mereka membiarkanku makan, namun mereka juga memperlakukanku seperti benda konyol, setelah itu kami dipaksa untuk berbaris, dan kami pun diberi pakaian. namun aku merasa ada sesuatu yang aneh dalam tubuhku, rasanya seperti sakit dan tersangga.

Ternyata mereka sekelompok mafia yang membuat kami menjadi 'bungkus' untuk mengantar 'paket' obat obatan terlarang yang telah mereka masukan ke dalam organ dalam kami untuk dipasarkan ke negara lain.

Sesungguhnya dalam benak ku tak pernah terlintas pekerjaan seperti ini, namun jika aku melarikan diri sudah pasti mereka akan membunuhku.

Entah keajaiban apa yang terjadi, hingga aku tak pernah gagal dalam setiap pengirimannya.

Hampir setiap bandara yang kudatangi tidak pernah sampai ada yang menyadari akan keberadaan paket tersebut, padahal itu terkandung di dalam organ dalamku sendiri, hingga akhirnya aku dikirim ke China untuk mendistribusikan dalam skala yang lebih besar.

DAWN AWAITSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang