Bab 5

376 22 0
                                    


Mendengar cerita dari ibu pemilik warung, keduanya pun semakin merinding, itu artinya mereka baru saja melihat truk berhantu yang kerap kali menjadi perbicangan penduduk sekitar alas roban. Setelahnya untuk meredakan rasa takut keduanya, mereka pun kemudian memesan minuman hangat kepada ibu pemilik warung.

Keduanya pun memilih untuk beristirahat lebih dulu selama beberapa waktu di warung tersebut, setidaknya sampai kekhawatiran dan ketakutan keduanya mereda sehingga mereka bisa jauh lebih tenang saat melakukan perjalanan menuju sumbing.

Setelah mereka jauh lebih tenang, mereka pun memutuskan untuk melanjutkan perjalanan menuju sumbing.

"Kita lanjut jalan kah??" tanya adi

"Ayo, waktu sudah mulai siang, jangan sampai kita terlalu lama di dalam perjalanan" ucap lesmana

"Semoga saja tidak ada hal aneh lagi di jalan" ucap adi

"Semoga saja yah di" ucap lesmana

Perjalanan mereka pun memakan waktu cukup lama, keduanya sampai di jalur pendakian sumbing saat sore hari. Rasa lelah pun tidak mampu mereka elakkan lagi. Keduanya memilih untuk beristirahat lebih dulu di rumah warga yang ada di posko pendaftaran sumbing. Keduanya berencana naik ke sumbing keesokan harinya, tepat di hari kamis, dan jika perjalanan keduanya lencar, mereka akan sampai di kawah sumbing tepat di malam jumat kliwon.

Mereka pun mendatangi salah satu rumah milik warga dan meminta izin untuk singgah sejenak di sana. kebetulan rumah warga yang mereka pilih juga terdapat warung di depannya, sehingga mereka tidak akan kesulitan jika ingin makan atau pun minum.

Setelah meminta izin kepada pemilik rumah, keduanya pun bergegas untuk beristirahat. Tidur keduanya sangatlah lelap hingga tanpa sadar hari pun kini sudah berganti, itu artinya mereka sudah harus mendaftarkan diri ke posko pendaftaran dan memulai pendakian sumbing. Setelah mendaftarkan diri, mereka mendapatkan sebuah peta yang tergambar dengan jelas jalur pendakian berikut posko-posko yang ada di sumbing.

Keduanya memilih untuk melakukan pendakian sumbing melalui jalur garung. Tidak ada alasan khusus tentang pilihan keduanya memilih jalur garung dibandingkan dengan jalur lainnya. Mereka hanya memilik jalur yang paling dekat dari mereka.

Pendakian pun dimulai, sebelum naik keduanya lebih dulu saling memberikan semangat agar mereka tidak loyo saat memulai pendakian.

"Semangat di" teriak lesmana

"Siap na" ucap adi

Tujuan awal mereka adalah posko pertama. Perjalanan menuju posko pertama di tempuh kurang lebih selama dua jam dengan berjalan kaki. Jalur pendakian dari base camp menuju posko pertama berupa jalan aspal menuju ke area ladang penduduk. Sampai di area ladang penduduk yang ditanami tembakau, jalur berubah jadi makadam atau batu yang tersusun rapi dengan trek yang cukup landai.

"Andai saja jalur pendakian hingga kawah seperti ini terus, pasti aku ngga akan merasakan lelah" ucap adi

Adi memang belum pernah melakukan pendakian ke gunung-gunung, ini merupakan pengalaman pertamanya, sehingga banyak pengandaian muncul di benaknnya.

"Nikmati aja perjalananya di, aku jamin pasti asyik" ucap lesmana

"Pokoknya kalau aku ngerasa cape harus istirahat yah na, jangan paksa aku buat jalan cepat" ucap adi

"Tenang aja di, yang terpenting kita enjoy dalam pendakian ini" ucap lesmana

"Siap" ucap adi

Meskipun ini kali pertama adi melakukan pendakian ke gunung, namun ia sudah lebih dulu mencari tahu tentang segala hal yang berkaitan dengan pendakian, sehingga paling tidak ia sudah banyak tahu hal-hal yang perlu dipersiapkan saat melakukan pendakian.

Lesmana pun terus berusaha untuk membuat adi enjoy selama pendakian ini. Lesmana berpikir bahwa adi sudah sangat baik mau menemaninya melakukan pendakian ini, lesmana tidak ingin adi merasa menyesal ikut bersama dia.

Satu jam perjalanan dari base camp menuju posko pertama belum ada hambatan yang cukup berarti, kondisi jalur pendakian saat itu pun cukup ramai, banyak pendaki lain yang juga melakukan pendakian yang sama seperti lesmana dan juga adi.

Saat mereka melewati ladang, tiba-tiba saja ada seorang nenek tua mendatangi mereka. Sang nenek meminta bantuan kepada meraka.

"Nak tolong nenek" ucap sang nenek

"Kenapa nek??" tanya adi

"Nenek haus nak, sementara nenek sedang tidak bawa minuman, boleh nenek minta minum kalian??"ucap nenek tersebut

Adi pun bergegas untuk memberikan mineral di dalam ranselnya kepada sang nenek, adi tidak enggan untuk menolong sang nenek dengan segera.

"Terima kasih nak" ucap sang nenek

"Sama-sama nek" ucap adi

"Kalian mau ke puncak sumbing kah??" ucap sang nenek

"Ngga nek, kami mau pergi ke kawah sumbing nek" ucap adi

"Pergilah ke puncak dan jangan mampir ke kawah nak" ucap sang nenek

"Kenapa nek??" tanya adi

"Berbahaya, kalian bisa celaka" ucap sang nenek

Adi pun terdiam setelahnya. Namun di sisi lain, sikap lesmana seakan-akan menunjukkan bentuk ketidaksukaan dengan hadirnya nenek yang ditolong oleh Adi. Lesmana pun mengajak adi untuk bergegas pergi. 

Perjanjian Semu Gunung SumbingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang