Bab 16

324 17 0
                                    


Lesmana pun langsung di periksa oleh dokter jaga. Di sisi lain, pak amin dan rekan lainnya pun menanyakan kronologis insiden tersebut kepada adi. Awalnya adi tidak ingin buka mulut, karena ini menyangkut harga diri lesmana, sebab adi tahu apa yang diperbuat lesmana adalah sebuah kesalahan, sehingga adi tidak ingin ada orang lain yang tahu.

Meskipun awalnya adi enggan untuk bicara, pak amin terus mendesak adi untuk berbicara, hal tersebut bertujuan agar para pendaki lain bisa lebih mawas diri ketika mengetahui insiden yang telah dialami oleh lesmana. Adi pun akhirnya buka suara.

"Coba ceritakan detail kejadia yang menimpa lesmana mas, karena menurut saya ada sesuatu yang janggal" ucap pak amin

Saat melihat tubuh lesmana tergeletak tak jauh dari beberapa tumpukan sesajen, pak amin sudah memiliki firasat kalau ada satu hal yang janggal, pa kami pun ingin memastikannya kepada adi sebagai teman dekat lesmana, pak amin berharap firasatnya tersebut keliru, sehigga pak amin pun memaksa adi untuk berbicara.

"Adi melakukan kekeliruan pak" ucap adi

"Kekeliruan yang kamu maksud apa??" tanya pak amin

"Bapak ingat sesajen yang tak jauh dari tempat ditemukannya lesmaa??" ucap adi

"Ingat, memangnya ada apa??" taanyaa adi

"Sesajan yang bapak lihat di sana adalah milik lesmaa" ucap adi

Mendengar ucapan adi, pak amin pun benar-benar kaget, meskipun sebelumnya firasat yang dirasakannya erat kaitannya dengan insiden yang dialami lesmana, namun ia tidak bisa menghindar dari firasatnya tersebut.

"Kamu yakin??" ucap pa kami

"Yakin pak, sedari awal tujuanku dan lesmana memang sudah keliru pak, aku pun berhasil lepas dari hal tersebut, namun tidak dengan lesmana. Hingga akhirnya ia pun berakhir seperti sekarang ini" ucap adi

"Tidak seharusnya kalian melakukan perbuatan menyimpang seperti itu, tidak ada hari celaka di kalender dan seharusnya kalian bisa berpikir ke arah sana, jangakan melakukan ritual pesugihan kamu berkata kotor di gunung saja pasti mendapatkan balasannya apalagi kalian berdua saat ini menyekutukan Allah. Saya tidak bisa jamin kalau kondisi kawan kamu akan kembali seperti semula" ucap pak amin

"Ampuni kami pak, kami mengaku salah" ucap adi

"Jangan minta ampun kepada saya, minta ampunlah kepada Allah" ucap pak amin

"Iyaa pak, kami salah" ucap adi

Pak amin dan beberapa rekannya pun bergegas meninggalkan adi dan lesmana, terlihat raut kekecewaann dari keduanya, adi tahu betul bahwa apa yang dilakukan lesmana adalah kesalahan besar, dan bodohnya lagi adi mau turut serta bersama lesmana meskipun dia sendiri tidak melakuka ritual.

"Andai saja aku bisa berpikir jernih sebelum menemani lesmana pergi ke sumbing, pasti aku bisa mencegahnya dan kejadiannya tidak akan seperti sekarang" ucap adi menyesal

Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter, ditemukanlah fakta yang cukup serius, dokter belum bisa memastikan cidera apa saja yang dialami oleh lesmana, sebab ada unsur yang mengarah kepada cidera serius dari dalam tubuh lesmana, mengingat di klinik tersebut peralatannya serba terbatas, maka dokter menyarankan kepada adi untuk membawa lesmana ke rumah sakit yang lebih besar. Sementara itu lesmana tak kunjung sadarkan diri.

Adi pun merasa bingung dengan kondisi saat ini, ia kemudian memilih untuk menghubungi ibunya lesmana untuk memberitahukan kondisi lesmana saat ini. adi pun bergegas untuk mengambil telepon gengamnya dan menelepon ibu lesmana.

Adi memberitahukan kepada ibunya lesmana bahwa kondisi lesmana saat ini sangatlah memprihatinkan dan dokter menyarankan agar lesmana lekas di bawa ke rumah sakit yang lebih besar, saat di dalam panggilan telepon, adi tidak memberitahuka perihal penyebab terjadinya insiden tersebut, adi tidak ingin berbicara melalui telepon terkait persoalan itu, adi ingin memberitahukanya secara langsung kepada ibunya lesmana agar tidak terjadi salah paham setelahnya.

Mendengar kabar tersebut ibunya lesmana sangatlaah syok, ia pun kemudian bergegas untuk menyusul lesmana ke klinik yang sudah diinfokan oleh adi. Ibunya lesmana pun pergi bersama saudaranya menyusul lesmaa dengan perasaan khawatir.

Sesampaiya ibunya lesmana di klinik, ia pun sangat kaget dengan kondisi lesmana yang saat itu sangatlah lemah, ia kemudian menanyakan kronologis dari insiden yang dialami oleh anaknya tersebut kepada adi.

"Kenapa lesmana bisa sampai seperti itu di??" ucap ibu lesmana gemeteran

"Lesmana jatuh di dekat kawah sumbing bu dan tidak sadarkan diri" ucap adi

"Kenapa dia bisa sampai ada di dekat kawah itu?? Kalian berbuat apa??" ucpa ibunya lesmana

"Lesmana melakukan kesalahan bu" ucap adi gemeteran

"Kesalahan apa??" tanya ibunya lesmana

"Anuuu bu" ucap adi terbata-bata

"Anuuu apa?? Jelaskan kepada ibu" ucap ibu lesmana

"Lesmana melakukan ritual pesugihan denga tujuan balas dendam di dekat kawah sumbing bu, bahkan di atas sesajen miliknya ada foto saya bu, saya sendiri tidak tahu apa maksud dibaliknya" ucap adi

Mendengar ucapan adi, ibu lesmana tampak sangat syok, ia tidak pernah sangka jika anaknya akan berbuat demikian. Meghalalkan segala cara untuk balas dendam hingga melakukan ritual pesugihan, ibu lesmana seakan-akan tidak mengenal anaknya karena sikapnya tersebut benar-benar tidak mencerminkan sosok lesmana.

"Apa yang membuat lesmana melakukan hal keliru seperti itu??" tanya ibu lesmana

"Karena persoalan perempuan bu" ucap adi

"Perempuan mana yang sudah membuat anakku berbuat hal keji seperti itu??" tanya ibu lesmana

Adi pun terdiam, sebab ia tidak tahu menahu perempuan yang dimaksud oleh lesmana, ia hanya tahu lesmana di tolak cintanya karena persoalan rupa dan harta, hingga ia nekad melakukan ritual pesugihan yang akhirnya mencelakaan dirinya sendiri.

Kebetulan saudara yang turut bersama ibunya lesmana adalah orang yang paham agama dan memiliki kemampuan lebih, ia kemudian dimita oleh ibunya lesmana untuk menerawang semua hal janggal yang terjadi pada lesmana sebelum nantinya lesmana akan dibawa ke rumah sakit besar untuk penyembuhan. 

Perjanjian Semu Gunung SumbingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang