14.

1.4K 77 68
                                    

———

Instagram & TikTok:

@wpfaza

———

HAPPY READING💋

***

— BAGIAN 14

"SAYAAAAANGGGG!!!"

Panggilan bernada manja dari seorang perempuan cantik dengan rambut sebahu berwarna brunette alami itu yang pertama kali menyambut Alsaki saat ia menginjakkan kakinya di koridor sekolah. Namanya adalah Monica, pacar dari Alsaki Mahesa Januar yang ke ...? Sekian. Entahlah, Alsaki sendiri bahkan lupa Monica pacarnya yang keberapa.

"Apa sayang?" balas Alsaki lembut yang diakhiri dengan seutas senyuman. Matanya yang bersorot hangat mengarah pada Monica yang kini bergelayut manja dilengan kekarnya.

"Aku kangen kamu tau! Kenapa, sih, belakangan ini kamu ngilang terus?" tanya Monica dengan wajah yang cemberut.

"Aku lagi sibuk, sayang," balas Alsaki, jemarinya menyelipkan beberapa helai rambut Monica ke belakang telinga gadis itu. "Kamu cantik banget," puji Alsaki, ia sungguh terpana dengan Monica yang sungguh secantik itu. Apalagi dengan warna kulitnya yang semakin tan, pesona Monica semakin aur-auran.

Monica hanya diam. Pujian itu yang selalu ingin Monica dengan dari Alsaki, tapi untuk kali ini, Monica bahkan tidak merasa senang sama sekali saat mendengarnya.

"Sibuk apa? Sibuk jalan sama pacar baru kamu itu?" Monica memutar bola matanya malas dengan sangat jutek. Kemarahannya terlihat sangat kentara.

Pacar kamu. Monica dan seluruh pacar Alsaki memang tahu kalau cowok mereka cabangnya ada dimana-mana. Tapi, tidak ada satupun dari mereka yang peduli, itu bukanlah masalah besar. Menjadi pacar dari seorang cowok tampan, keren, famous dan anak dari keluarga Januar yang terpandang serta kaya raya seperti seorang Alsaki Mahesa Januar sudah lebih dari cukup.

"Kamu ngomong apa, sih? Belakangan ini aku emang lagi sibuk. Bukan cuma gak ada waktu buat kamu, buat yang lain juga sama, sayang." Alsaki masih berusaha menjawab ucapan Monica dengan lembut, walaupun ia mulai bete karena Monica menunjukkan kecemburuan yang tidak jelas itu.

Mimik wajah Monica masih tetap tidak berubah, tetap terlihat tertekuk dan masam. "Kamu bohong, kan?" tanya Monica, yang terdengar lebih ke arah intimidasi. Ia menatap pacarnya itu dengan tajam bersamaan dengan sorot yang menampilkan jelas sebuah ketidaksukaan.

Alsaki berdecak kasar seraya memutar bola matanya malas. Ia juga menarik tangannya menjauh dari jangkauan Monica. "Apa, sih, Mon? Paling males gue sama cewek yang ribet!" ketusnya dengan sangat kesal.

"I-iyaaa, maaf! Aku salah." Monica cepat-cepat mengatakan itu, Monica enggan mereka sampai ribut. Itu bisa membuat kans pacar-pacar Alsaki untuk caper jadi terbuka semakin lebar. Satu hal yang perlu diingat, sejak beberapa minggu belakangan ini Monica sukses menyabet gelar menjadi pacar yang lebih disayang. Alsaki menghabiskan lebih banyak waktu untuknya dan jujur saja itu membuat Monica merasa menang. Selanjutnya, Monica bertekad untuk menguasai hati Alsaki sepenuhnya, kelak Monica harus menjadi satu-satunya. Perlahan saja, tapi pasti. Maka sebab itu, hubungan mereka harus tetap baik.

"Tapi kamu jujur aja, Al. Aku gak bakal marah, kok, aku cuma pengen denger aja pengakuan dari kamu. Bener, kan, kemarin-kemarin kamu jalan sama pacar baru kamu itu?" Monica berusaha keras untuk menahan kalimat yang cukup panjang ini agar tidak keluar dari mulutnya. Namun apa daya, Monica tidak bisa. Monica benar-benar penasaran, ia butuh Alsaki mengaku. Pun jika benar pacar Alsaki bertambah lagi, Monica tidak akan marah, ia hanya akan lebih waspada dan meracik strategi baru. Apalagi, dengan pacar barunya itu, Alsaki sangat-sangat mesra. Monica bahkan tidak pernah melihat Alsaki semesra itu dengan pacar-pacarnya yang lain bahkan Monica sendiri. Monica tidak sudi jika ia sampai kalah.

ALSAKITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang