Jauh mata memandang,
tak sedikitpun melihat wajah manis milikmu
wajah yang s'laluku nanti di depan gerbang sekolah.***
Pagi hari tanpa bisingnya kendaraan, aku menanti kedatangamu. Putri manis milik pangeran tak berkuda. Julukan kami yang terdengar aneh. Cakrawala terbit diantar awan putih, suara burung juga dedaunan menjadi saksi dari perjuangan melihat dirimu di depan gerbang. Semilir angin menyapu daun-daun di jalanan, hembusannya membawa pandangan ini menatap dirimu. Jilbab hitam seperti biasanya, seragam putih-biru yang wajib dikenenakan setiap hari senin, beserta tas serderhana yang kau beli di London 2 bulan lalu.
Kita sama-sama dari keluarga sederhana, tetapi banyak yang membicarakan kita sebagai putra-putri mahkota. Hahaha... Biarkan mereka berpendapat, aku tetap menyayangi dirimu. Rizka Amanda Syah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beragam Kisah di Secarik Kertas
Fiksi RemajaMenorehkan banyak kata hingga terajutlah beberapa kisah yang lahir akan kondisi juga keadaan. Beragam kisah yang terajut di atas secarik kertas berwarna monokrom itu. Di sela-sela waktu senggangnya, melahirkan banyak kisah yang akan diingat oleh ala...