( always cemungut ʘᴗʘ✿) Ok.
-
--
---"Bangun" Austin dengan suara serak membangunkan zaidan yang masih tidur.
"Bungsu bangun" Austin sama mengantuknya dengan zaidan dan hampir tertidur lagi jika tak ingat bahwa ada janji dengan adik adik maupun sekte sesat itu.
Austin mencoba berdiri tegak lalu langsung membawa zaidan ke gendongan nya yang masih tertidur.
Austin meletakkan zaidan pada bathub dan mengalirkan air hangat dari keran dan zaidan refleks membuka mata nya terkejut.
"Bangunlah kita akan latihan" Zaidan yang mendengar kata latihan refleks takut.
"Maaf kakak pertama merepotkan mu" Austin menggeleng dan bangkit membiarkan zaidan mandi sendiri.
"Tak apa kita akan tepat waktu" Lalu Austin keluar untuk mandi di kamar lain walau masih diruangan hotel yang sama, ingat lah ada dua kamar disini dengan dapur berukuran sedang dan dua kamar mandi di masing masing kamar hotel.
-
--
"Apakah sudah siap" Tanya Damon yang pasti hanya diacuhkan Austin tetapi berkat zaidan pertanyaan Damon terjawab dengan senang."Baiklah" Mobil berangkat 45 menit sebelum waktu janjinya.
"Kakak pertama, apakah aku bisa seperti kakak kakak lain nya?" Austin melirik anak ini dengan sedih.
"Hmm kau tak perlu memaksa diri, aku akan memberikan wilayah aman untuk mu" Austin salah faham yang diinginkan zaidan adalah menjadi kuat seperti kakak kakak lain nya jika Austin yang mengajarkan.
"Bukan seperti ituu" Austin yang mendengar nada rengekan pun tertegun dan zaidan dengan cepat menutup mulutnya.
"Ekhem, jadi Zaidan apa yang kau inginkan?" Austin dengan cepat kembali pulih dan menatap zaidan seperti biasa.
"Aku ingin menjadi kuat" Austin mengangguk mari kita lihat latihan 2 minggu ke depan apakah membuahkan hasil atau tidak.
"Kalau begitu ikut lah ke pelatihan selama 2 minggu ini" Zaidan mengangguk semangat, pasti dibawah bimbingan kakak pertamanya dirinya akan berubah... Itulah pikiran zaidan yang naif.
-
--
---Satu minggu berlalu dengan cepat.
Dan zaidan tak merasakan perubahan apapun wlaupun mengikuti pelatihan yang seperti neraka ini.
"... Apakah aku ditakdirkan menjadi aib keluarga?" Gumam zaidan dengan diam dan berkeringat dimana mana, zaidan saat ini sedang meneduhkan dirinya sendirian di bawah pohon karena hampir pingsan.
"Zaidan kemari" Damon datang dengan senyum lembut dan zaidan mencoba berdiri tegak walaupun kaki nya terasa kebas dan sangat kaku.
"Austin ingin bertemu denganmu" Ahh... Zaidan takut kakak pertama akan memarahinya seperti yang dilakukan nya kepada orang yang melakukan kesalahan lebih dari 3 kali, dan itu termasuk kakak kakaknya yang juga ikut dimarahi habis habisan sampai wajah nya tak bisa dikontrol lagi.
Damon yang melihat zaidan tegang pun hanya tersenyum pasrah, anak ini sangat lentur tapi tak memiliki kekuatan fisik setara tentara bahkan jika dia berjalan sedikit saja pasti akan langsung pingsan maka dari itu Ratih selalu di tempatkan didekat zaidan berjaga jaga jika anak itu pingsan.
"..." Zaidan masuk ke bangunan klasik yang sudah dimodifikasi dari yang seperti gereja sekarang bisa disebut ruang boss dan tempat modern bertema klasik.
Anghh : bingung ga? Tempat modern bertema klasik🗿
Masuk dengan sedikit takut dan menunduk, zaidan mulai jarang berkomunikasi dengan Austin sejak hari kedua mereka memulai pelatihan, karena zaidan yang kelelahan dirinya selalu tidur lebih awal dan Austin yang siang maupun malam melakukan pekerjaan perusahaan dan pelatihan kami, kantung mata tak bisa dihindari oleh Austin.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psychologist Doctor ( Hiatus )
Fiksi RemajaSorry this BL (◞‸◟ㆀ) And... Vote. Transmigrasi ketubuh Austin yang seorang psychopath membuat nya gangguan mental hingga bertemu dokter psikolog imut yang selalu merasa mempunyai pasien adalah tantangan tersendiri. Lalu bagaimana kalau kewarasan Ga...