❀ Awal ❀

141 22 2
                                    

Hal yang pertama kali ada di pikiran Mark adalah kenapa ada buntalan putih di pangkauan ibunya. Dengan pipi yang sedikit merah dan bulat, Mark yang masih berusia 5 Tahun menatap Ibu dan buntalan putih itu secara bergantian.

"Itu apa Ibu??" Pertanyaan polosnya tentu saja menggundang tawa kecil oleh kedua orang tua nya.

"Mulai sekarang, dia akan menjadi adik Mark, dan Mark akan menjadi seorang Abang"

Mark memeringkan kepalanya. Dia yang baru saja pulang dari Sekolah TK, tentu saja kaget melihat Ibunya yang baru pulang dari rumah sakit dan membawa sebuah buntalan kecil yang kata Ibunya adalah adiknya. "Abang Mark mau menyentuhnya?" Dengan anggukan kecil, Mark mengulurksn jarinya. Seakan tau akan keberadaan abangnya, bayi kecil itu menggenggam jari Mark dengan tangan mungilnya dan mengedipkan matanya yang baru saja terbuka.

"Lihat, sepertinya adik tau abangnya ada disini" Entah apa penyebabnya, yang Mark tau mulai detik itu juga dia menyayangi sosok buntalan kecil putih dengan pipi bulat yang ada di pangkuan ibunya mulai saat itu juga. "Nama adiknya Jeno, Lee Jeno"

"Nono"

Kedua orang dewasa itu saling pandang, sebelum akhirnya tersenyum kecil mengetahui anak pertamanya menerima dengan sangat baik sosok adiknya.

...

Setahun, tidak terasa waktu berlalu dengan cepat.

Mark tidak mengerti kenapa dirinya di suruh keruangan guru sambil membawa tas sekolahnya. Apakah dia dihukum?? Padahal seingatnya, dia tidak melakukan kesalahan apapun hari ini.,

Mengetuk pintu tiga kali, sebelum akhirnya masuk kedalam setelah mendapat izin dari guru di dalam ruangan.

"Bang" suara khas anak kecil yang sudah sangat dihapalnya, membuat bocah bermarga Lee itu terkejut, saat sosok ayah dan adiknya ada di ruangan gurunya. Tangan kecil yang terangkat ingin minta di gendong, membuat Mark segera menggendong tubuh kecilnya.

Haapp

"Mark"

Mark yang namanya disebut tertawa kecil setelah melepaskan pipi adiknya -yang bahkan tidak menangis- saat di gigit olehnya. Seperti sudah jadi kebiasaan bagian menggigit pipi putih yang mirip seperti kue yang pernah di buat oleh Ibunya.

" Kalau begitu kami permisi ya buk, terima kasih sudah memberi izin mark untuk pulang lebih cepat"

" iya tidak apa apa, Sekali lagi selamat untuk keluarga anda"

" Terima kasih buk"

setelah mendapat Izin, kepala keluarga Lee itu segera membawa kedua jagoannya keluar ruangan menuju ke parkiran tempat di mana mobilnya berada. Setelah memastikan kedua anaknya duduk dengan aman, Pria yang hampir kepala empat itu segera melajukan mobilnya.

" Kita akan kemana papa???"

" ketempat Ibu" jawab papa sambil tersenyum. Mark yang mendengar jawaban Papanya hanya menggukkan kepala sebelum akhir bermain dengan adik nya.

...

Rumah Sakit, gedung itu lah yang terlihat lihat jelas di depan. Pintu mobil yang terbuka, Papa Lee segera menggendong tubuh kecil Jeno yang tertidur lelap setelah bermain dengan abangnya." ayo Mark, kita akan menemui Ibu, tidak perlu membawa tas sekolah" Mark mengangguk patuh dan segera mengikuti papanya.

Mark tersenyum senang melihat sosok ibunya yang tengah memangku sosok kecil yang Mark yakini sebagai adik kecilnya. Akhirnya Tuhan mengabulkan doanya agar diberikan buntalan kecil yang menjadi adiknya,dan sejak saat ini juga Mark akan menjadi sosok Abang yang baik penyayang adiknya. seperti janji nya kepada Tuhan.

" Namanya Jisung Lee"

"Icung"

TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 16, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BromanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang