PROLOG

425 102 199
                                    

5 tahun sebelumnya ...

"Jika Menurut Zick Rubin, cinta adalah sikap yang ditunjukkan seseorang kepada orang lain, yang memiliki nilai khusus, yang memiliki perasaan, yang mempengaruhi pikiran dan juga perilaku." Qairina mengernyitkan keningnya, menatap punggung lelaki yang di kaguminya semenjak ia sering kali menolongnya.

Faidhan berbalik menatap lekat mata Qairina, kemudian kembali melanjutkan kata-katanya.
"Kemudian Master, W.H. dkk. Mengatakan bahwasannya cinta adalah tugas yang sulit," katanya sambil menghembuskan nafas beratnya. Qairina masih bingung dengan maksud dari setiap perkataan Faidhan, apa mungkin dirinya ingin mengungkapkan perasaannya pada Qairina? Arghhh ... Cukup! Qairina tidak ingin berandai-andai yang berlebih.

"Menurut Robert J. Sternberg, teori cinta segitiganya menegaskan bahwa cinta adalah bentuk perasaan manusia yang paling dalam dan paling diharapkan. Ini teori yang terakhir yang gue tahu, masih banyak si teori lainnya, cuma gue gak hafal hehehe," keseriusan yang tadi tergambar hilang dengan tawa kecil di akhir kalimatnya.

"Kalau gue simpulkan, gue ringkas lagi. Cinta itu emang sulit diterka, terkadang cinta itu tanpa di sadari ternyata emang sebegitu indahnya, seperti saat ini, saat saya bersama kamu di atas gedung ini. Dimana tempat ini akan menjadi suatu kenangan bagi saya ketika saya memberikan teori tentang cinta kepada kamu," tunggu! Saya? Kenapa menjadi semakin formal? Tapi ketahuilah, saat ini rasanya terdapat kupu-kupu beterbangan dalam perut Qairina, ntahlah kalimat yang di lontarkan benar-benar membuat wanita yang masih kelas sepuluh SMA merasa senang.

"Mulai hari ini, ditempat ini kamu resmi jadi bagian dari hidup saya, berstatuskan pacarnya Faidhan Hafsya," kalimat ini benar-benar membuat Qairina kaget, Qairina menganga karenanya, ini adalah persetujuan sepihak, Faidhan tak menanyakan apakah Qairina bersedia atau tidak. Tapi, mengapa Qairina tak mengatakan apapun? Rasanya sungguh diluar dugaan.

Faidhan kemudian maju mendekat, tangan kanannya menggenggam jemari kecil milik Qairina, sementara tangan kirinya Faidhan memegang bahu Qairina. Kepalanya ia dekatkan, dan semakin dekat hingga Qairina bisa mendengar suara nafasnya yang begitu teratur.

Detik berikutnya, Qairina merasakan sesuatu yang hangat mendarat di keningnya, first kiss dari orang yang di kagumi. Pipi Qairina memanas bersemu merah. Dia Faidhan menyatakan cintanya kepada wanita bernama Qairina tanpa bisa di tebak pada akhirnya.

✨✨✨

"Gue mau kita akhiri semuanya." Lelaki dihadapan seorang wanita yang berdandan cantik malam ini, lelaki yang biasa dipanggil Idhan berkata dengan begitu mudahnya.

"Salah aku apa si Kak? Kok tiba-tiba gini sih? Aku gak ngerti deh sama kamu." Qairina tak dapat lagi menahan air di pelupuk matanya yang sudah menggenang beberapa detik lalu. Kini air itu benar-benar turun membasahi pipinya sendiri.

"Gue cowok gak tahu diri Rin, lemah yang ada, gak pantes buat lo. Lo itu baik terlalu baik buat gue," racau Faidhan prustasi. Qairina mencekal lengan Faidhan memintanya memberi penjelasan yang masuk akal.

"Kak Idhan please ... 3 tahun itu bukan waktu yang sebentar buat aku lupain kamu," dengan air mata yang tak kunjung berhenti turun, Qairina mencoba meyakinkan Faidhan agar tak pergi meninggalkannya.

"Sekarang gue gak tahu harus gimana lagi Rin, udah cukup gue bawa lo makin jauh. Tolong ... Setelah gue pergi lo harus lebih bahagia, lo harus lebih ceria, gue gak mau lo terus tersakiti lagi sama gue." Faidhan melepaskan cekalan tangan Qairina, membuangnya begitu kasar. Faidhan pergi begitu saja. Tanpa diketahui Qairina dirinya akan pergi kemana.

Makan malam yang di kira akan berakhir indah, ternyata malah sebaliknya. Hancur, kecewa, rapuh, rasanya seperti ada batu besar yang menghantam dada Qairina. Faidhan meninggalkan Qairina dengan keadaan yang benar-benar tak baik, bahkan dirinya pergi tanpa pamit dengan baik, tanpa mengucapkan sampai bertemu kembali.

Apa mungkin? Dirinya tak akan kembali? Qairina menangis sejadi-jadinya. Taman yang berusaha dirinya hias dengan susah payah malah menjadi saksi kenyataan pahit yang di alaminya malam ini.

✨✨✨

Jadi gimana? Lanjut jangan?

Ramein yuk, bikin semangat dan bahagia author pahala kok InsyaaAllah hehe

Koment dan vote ya👍 terimakasihh

Untukmu, Yang Ku Rindu {TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang