11 || Hukuman

67 30 22
                                    

Flashback on

Bruk ...
Tubuh Qairina terjatuh di lantai koridor kelas, makanan yang di tentengnya pun berhamburan mengotori lantai tersebut. Fika yang menyaksikan kawan baiknya terjatuh karena ulah dari si ketua geng sialan mengepalkan tangannya dan langsung menghampiri Qairina membantunya bangun.

"Shit!" umpat Fika kala sampai dan langsung membantu Qairina.

Semua siswa maupun siswi SMA Negeri Wisma berkumpul menyaksikan kejadian tersebut.

"Shhh," ringis Qairina menahan perih di bagian sikut dan lututnya yang mengadu pada lantai.

"Avv Sorry, kaki nya tadi sedikit pegel makanya gue lurusin bentar," suara alay itu terdengar oleh gendang telinga Qairina dan juga Fika.

"Eh upil monyet cari gara-gara mulu lo gak ada abisnya," umpat Fika murka.

"Kan gue udah bilang sorry, lagian jangan nyalahin gue mulu dong. Temen lo nya aja tuh jalannya gak hati-hati," sewot nya.

Fika menggenggam pergelangan tangan Kalisha yang membuat si empunya meringis dan berteriak histeris.

"SAKIT ANJING, AAAA-AARGHHH, LEPAS GOBLOK!" umpatnya dengan teriakan kasarnta.

"Ihhh takut banget, bahasa zoo nya keluar semua," ucap Fika membalas ucapan Kalisha.

Fika semakin mengeraskan cekalannya, teman-temannya Kalisha pun tak berani untuk membantunya karena Fika ahlinya bela diri. Qairina pun yang dari tadi berusaha melepaskan genggaman tangan Fika nampak sia-sia, sebegitu marahnya Fika, dia tak akan mendengarkan siapa-siapa jika sudah tersulut emosinya.

"FIKA! LEPASIN DIA!" teriakan yang familiar dari kejauhan mendekati kegaduhan yang terjadi.

Orang tersebut kemudian menarik paksa tangan Fika agar melepaskan genggaman nya, yang membuat Kalisha terus meringis sampai menangis mengeluarkan air mata.

"Dia kak yang cari gara-gara duluan," bela Fika.

"Tangan aku sakit Dhan, dia mau matahin tangan aku," rengek Kalisha mengadu pada Faidhan, ya orang yang datang adalah Faidhan, Ketua OSIS SMA Negeri Wisma.

"Makanya gak usah bikin masalah mulu lo, gak ada kapok-kapok nya. Fisik secuil tai aja masih belagu banget." Fika terus mengejek Kalisha.

Padahal Qairina yang selalu di kerjain oleh Kalisha, tapi yang terpancing emosi selalu saja Fika dan berakhir mendapati hukuman terus menerus dari pihak osis yang bekerja sama dengan BK (Bimbingan Konseling).

Qairina memukul lengan Fika agar berhenti beradu argument.

"Lo juga diem mulu kalau di jailin, kali-kali lawan dong. Percuma belajar bela diri dari gue kalau gak lo gunain," bentaknya kepada sahabatnya itu.

Qairina tersentak, terperanjat kaget mendengar omelannya.

"Ya kan lo sendiri yang datengnya kecepetan sebelum gue bales kelakuan mereka," sanggah Qairina tak terima di bentak Fika.

"Bisa aja lo ngelesnya."

"STOP! Bisa gak sih gak usah bikin gue terus ngehukum kalian? Lo juga gak mesti ikut emosi, yang ada lo ikut kena hukuman juga kan Fik, udah sekarang gini kalian bertiga ikut gue ke BK," kata Faidhan memerintahkan Qairina, Fika, dan juga Kalisha, teman-teman Kalisha sekarang ini ada di garis aman.

Untukmu, Yang Ku Rindu {TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang