20 || bucin couple baru

45 23 35
                                    

Flashback On

Dua orang perempuan dengan seragam putih abu-abu nya berjalan melewati beberapa kelas, mereka nampak asik mengobrol. Perempuan yang dimaksudkan adalah Qairina dan juga Fika.

Pelajaran terakhir di kelasnya hari ini adalah pelajaran Fisika, ilmu menghitung yang lebih sulit dari ilmu Matematika. Bolehkah sehari saja mereka bolos? Sih bukan mereka, tetapi hanya Fika seorang, karena bagi Qairina ilmu menghitung adalah ilmu yang sangat asik baginya.

Senyum yang terukir di bibir Qairina tak pernah padam, Fika yang menyadari perubahan Qairina itu pun menyatukan kedua sudut halisnya, tidak seperti biasanya Qairina terus tersenyum sedari awal masuk gerbang sekolah. Fika yang tak tahan pun berbicara pada Qairina.

"Lo kenapa si Rin? Dari gerbang gue perhatiin senyum mulu lo, gak luntur-luntur." Protes Fika.

"Senyum kan ibadah, Irin lagi ibadah ini Fika, tolong jangan ganggu ibadah Irin."

Fika yang mendengar jawaban Irin bereaksi seperti akan muntah, mengeluarkan segala isi perutnya. Padahal, yang sebenarnya sama sekali Fika tidak mual. Itu hanya pembualan semata.

Saat mereka masih berjalan, dari arah berlawanan terdapat Faidhan, Setya, dan juga Daren. Mereka bertiga menghampiri Qairina dan juga Fika.

"Semangat belajarnya," bisik Faidhan, kala sudah berada di hadapan Qairina. Tangannya mengelus lembut rambut Qairina.

Faidhan memberikan sebatang coklat silverqueen sebagai tanda penyemangat untuk Qairina, dan Qairina pun menerimanya dengan senyuman manisnya yang tak berhenti sedari tadi.

Sementara itu, Setya, Daren, dan juga Fika melongo melihat perlakuan sweet Faidhan pada Qairina. Karena pada hakikatnya, mereka semua belum mengetahui hubungan Faidhan dan Qairina yang sudah memiliki status sebagai couple di SMA Negeri Wisma.

"Wait, apa maksudnya ini Rin? Kak?" tanya Fika penasaran.

Faidhan tak menjawab, hanya sebuah senyuman yang ia perlihatkan kepada Fika.

"Saya ada kumpulan Osis dulu, bentar lagi lengser. Setelah itu, bebas ketemu kamu tanpa harus rapat dulu," ucapnya pada Qairina dengan senyuman yang masih terukir jelas.

Qairina menganggukkan kepalanya, membalas senyum itu tak kalah manisnya.

Faidhan berlalu menuju ruangan yang dituju, bersama dengan kedua kawannya yang mengekor di belakang.

"Lu udah jadian Dhan? Gileee gercep banget abangkuh," kata Setya masih sedikit tak percaya.

"Menyala abangkuh, gile sihhh. Tinggal kite berdue ni Set." Timpal Daren.

"Mon maaf gue udah ada calon mah, tinggal deketin dan usaha yang lebih aje," kata Setya dengan bangganya.

"Shombhong amhat," ucap Daren sembari mendelik.

Sementara itu, Qairina dan Fika melanjutkan langkahnya menuju kelas. Di tengah-tengah perjalanan, Fika masih belum menemukan jawaban dari mulut Qairina.

"Sejak kapan Rin? Kok gak bilang gue? Jahat bener ih," ucap Fikamendengus kelas.

"Hehehe, sorry ye gak bilang-bilang," jawab Qairina cengengesan.

"Ouh gue tahu, sejak waktu lo di tarik tiba-tiba itu? Yang kemarin-kemarin itu? Sumpah? Parah ih lo ya, pokoknya balik sekolah, lo mesti traktir gue." Ancam Fika.

"Yahhhh, sayangnya gue di ajak pulang bareng sama ayang Idhan, gimana ya," ucap Qairina dengan nada yang dibuat alay, membuat Fika seakan ingin muntah.

Untukmu, Yang Ku Rindu {TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang