Jum'at sore, si kembar nampak sedang bermain tablet di ruang tv, sedangkan Beomgyu mengerjakan tugas kuliah nya, Irene menyiapkan camilan untuk ketiga nya, Rio sendiri belum pulang dari kantor agensi, untuk melakukan pemotretan.
Brreemm. . . Breemm. . .
Sebuah mobil berhenti di depan rumah Rio.
"Dae-Ho, Daeshim" seru Jessica dari luar.
"Beomgyu" imbuh Yuri
"Halmeoni dan harabeoji datang" antusias si kembar, mendengar suara anak-anak nya, Irene pun bergegas membuka kan pintu.
Ceklek
"Appa, eomma" sapa nya
"Dimana cucuku?" Tanya Yuri.
"Di dalam appa, mari masuk" jawab Irene.
"Oppa, Karina"
"Aunty"
"Rio kemana?"
"Belum pulang oppa"
"Wah, kalian punya tablet" kaget Karina takjub, ia telah berusia sebelas tahun selarang
"Iya, aunty yang membelikan nya" pamer si kembar.
"Karina mau main?" Tanya Beomgyu
"Iya oppa" lirih Karina
"Kemarilah, main dengan laptop oppa" Beongyu memberi kode pada sang dongsseng agar mendekat, meski Beomgyu sudah bisa mengingat ketidak adilan yang ia terima selama ini, tapi itu tak membuat ia menjadi sosok pendendam, toh Beomgyu juga sudah mendapatkan ganti yang lebih, uncle dan aunty yang sudah seperti orang tua sendiri, serta noona seperti Seohyun yang menyayangi dan tak membedakan antara diri nya dengan si kembar, jika ia tinggal dengan ayah dan ibu sambung nya, belum tentu Beomgyu bisa kuliah, belum tentu punya ponsel pintar dan laptop tercanggih diantara teman kuliah nya, Yuri menghampiri Beomgyu.
"Laptop mu baru?" Tanya nya perhatian
"Ya harabeoji" jawab Beomgyu.
"Hyunie noona yang membelikan nya" imbuh Beomgyu, Yuri pun manggut-manggut paham.
"Kamu beruntung Beomgyu, ada uncle mu, dan kamu juga sudah besar sekarang, pesan harabeoji, jagalah kepercayaan mereka, jangan kecewakan aunty dan uncle mu, begitu juga Hyunie noona, mereka menaruh harapan besar pada mu, rajin lah belajar, jika jadi orang sukses nanti, jangan lupakan mereka" nasehat Yuri.
"Ya harabeoji" patuh nya.
Beberapa tahun kemudian
Setelah menjalani karir sebagai karyawan pemasaran selama tiga tahun lama nya, Beomgyu pun diangkat menjadi direktur pemasaran di sebuah showroom mobil mewah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ia kini berpenghasilan tak sedikit, bahkan mengalahkan sang paman, Rio tentu di buat bangga dengan pencapaian sang keponakan, dan masih rutin mengirim kebutuhan orang tua dan membayar tagihan air dan gas, listrik tetap di bayar oleh Jisoo.
