2. Bagian Mu

1.2K 188 25
                                    

Rio tidak tahu jika Irene dan Seohyun adalah kakak beradik kandung, karena sang kekasih tidak pernah bercerita dan Rio juga tak berpikir bahwa ia mengencani kakak seorang artis kenamaan, ia pun pulang dengan membawa banyak belanjaan kebutuhan sehari-hari, yang ia taruh di jok belakang motor nya.

Setiba di rumah, ia menaruh nya di meja makan dapur, lalu mandi dan menata nya di kulkas, Yuri datang menyusul sambil membawa dua lembar kertas ditangan nya, diikuti Jisoo yang mengambil air minum di kulkas.

"Rio, tagihan air dan listrik bulan ini seperti nya naik" ujar Yuri, ia mengulurkan salah satu kertas nya pada si bungsu.

"Ya appa, nanti sebelum tidur biar Rio bayar" jawab nya, Jisoo hanya melirik kertas ditangan kanan sang ayah.

Jessica ikut bergabung, ia menguncir rambut nya, lalu mulai sibuk memasak, di bantu Rio.

"Istri mu sudah pulang Soo?" Tanya Jessica

"Sudah eomma, baru saja" jawab Jisoo, ia lalu memanggil Bona sang istri untuk diajak makan malam bersama keluarga nya.

"Kenapa tidak makan?" Tanya Jessica pada Rio yang hanya minum dan memakan sayur tanpa nasi.

"Rio tadi makan diluar dengan Irene, eomma" jawab Rio, keluarga mereka memang sudah tahu jika Rio berkencan dengan pegawai kedai caffe, berbeda dengan Bona yang adalah seorang pegawai kantoran di perusahan jasa ekspedisi bagian keuangan.

Jessica memang perhatian dengan Rio karena semua kebutuhan di rumah itu, Rio lah yang mencukupi nya, setelah Jisoo dan sang istri ke kamar, Rio menyerahkan dua amplop putih untuk appa dan eomma nya

"Maaf appa, eomma, hanya ini yang bisa Rio berikan" tutur nya

"Ini juga sudah banyak, terima kasih ya, semoga Tuhan akan membalas nya" ucap Jessica, Yuri terdiam dengan mata berkaca-kaca, dua anak mereka memiliki kepribadian yang berbeda, Jisoo dan istri nya hobby foya-foya menghabiskan uang nya sendiri, tak memiliki perencanaan yang matang untuk masa depan mereka karena sibuk bersenang-senang, sedangkan Rio, ia bekerja untuk membantu orang tua nya, memiliki tabungan yang rencana nya akan ia gunakan untuk modal menikah nanti.

Keesokan hari nya, Rio bangun setelah sang eomma, Jessica menyalakan kompor untuk membuat air minum, Rio mencuci beras, kemudian sang ibu mulai memasak untuk sarapan, sedangkan Yuri sibuk menyapu baik di dalam maupun di luar rumah, Jisoo baru pulang dari kerja nya, dan mencuci baju milik nya serta milik Bona sang istri, yang sedang mandi bersiap untuk ke kantor nya.

Sebelum pergi, Rio menyempatkan sarapan bersama keluarga nya, karena setelah nya, Bona akan ke kantor dengan mobil nya, Jisoo tidur, appa berkumpul dengan teman-teman nya yang masih berada di komplek rumah mereka, dan Jessica akan membereskan baju Rio, Yuri dan baju nya sendiri.

Rio menuju ke tempat Sean sang sahabat, yang memiliki usaha restauran kecil yang ia kelola dengan sang istri, Jennie, Rio membantu Sean menyapu.

"Aku curiga pagi-pagi sudah disini? Mau sarapan gratis huh?" Sean pura-pura curiga.

"Iya, aku ingin nasi goreng kimchi masakan Jennie noona, yang terbaik di dunia" jawab Rio membalas keusilan Sean, Jennie terkekeh lucu

"Awas ya Jenn, jangan dibuatkan, nasi goreng kimchi masakan mu hanya boleh dimasak untuk ku saja" ancam Sean.

"Noona, Aku akan membayar nya 200 US$ seporsi"

"Wow, siapa yang bisa menolak uang sebanyak itu?" Jenni lalu mengambil apron nya, ikut menggoda sang suami.

"Yak, buang uang mu, aku tidak butuh" kesal Sean, ia menyahut kasar uang ditangan Rio tapi sahabat nya itu berhasil menghindar, lalu berlari ke arah Jennie dan memberikan uang 200$ tadi pada nya.

"Apa-apaan ini?" Sean cemburu.

"Kamu yang mulai, tapi kamu juga yang kesal sendiri" ejek Jennie pada suami nya.

"Tapi. . ."

"Itu bagian mu, dari foto Seohyun-shii" beritahu Rio

"Maksud nya?" Bingung Sean.

"Kamu lupa kemarin menyuruhku mendatangi caffe X, yang ada artis Seohyun-shii disana, foto nya laku mahal, dan yang dibawa Jennie noona adalah bagian mu" beritahu Rio kesal karena Sean lupa.

"Ah ya ya ya" Sean pura-pura ingat sambil tersenyum paksa, karena sebenar nya itu adalah ulah Irene dan dia hanya menjadi perantara saja.

Kriingg . . .

Ponsel Rio berdering, saat ia tengah beristirahat di sebuah mini market.

"Hallo"

"Rio"

"Ya, Sinb-aah?"

"Bisa datang ke sekolah ku sekarang? Kami butuh fotografer"

"Baiklah, aku berangkat" Rio lalu mematikan sambungan ponsel nya, dan langsung melajukan motor nya ke sekolah tempat Sinb mengajar.

"Rio!" Seru Sinb sang guru olahraga, yang dipanggil pun menoleh.

"Sinb-yaa" Rio pun mendekat.

"Murid ku akan bertanding basket, kami butuh fotografer untuk membuat dokumentasi nanti, kamu tidak keberatan kan?" Tanya Sinb.

"Okey" Rio langsung setuju.

"Soal uang lelah. . ." Sinb ragu dan segan.

"Jangan sungkan, aku tidak mematok harga" Rio memotong ucapan Sinb, murid kelas enam sekolah dasar pun bersiap, Rio mulai memasang kamera nya.

Cekrek

Tak sengaja Rio menangkap foto sang keponakan, ia terkejut, kemudian menghampiri bocah kelas satu sekolah dasar itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak sengaja Rio menangkap foto sang keponakan, ia terkejut, kemudian menghampiri bocah kelas satu sekolah dasar itu.

"Beomgyu" panggil sang paman, bocah itu menoleh.

"Uncle" balas nya tanpa senyum.

"Beomgyu sudah makan?" Tanya Rio, yang di jawab gelengan kepala.

"Beomgyu mau makan apa? Ayo beli dengan uncle" ajak nya, Rio menggandeng bocah berumur tujuh tahun itu menuju ke kantin sekolah.

Setelah membeli jajanan, Rio kembali ke lapangan basket.

"Beomgyu jangan kemana-mana, disini saja dekat uncle, ok?" Sang keponakan mengangguk.

Ya, sebelum menikah dengan Bona, Jisoo memang adalah duda dengan satu anak, tapi hak asuh Beomgyu jatuh ke tangan Sana, mantan istri pertama Jisoo.

#TBC

Jangan lupa kepoin akun nya Ryoma97, yang suport foto-foto pemanis di cerita ini, terima kasih banyak suport nya.

Happier With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang