21. Cukup

979 164 29
                                    

Rio pergi dengan mobil nya menuju ke rumah Seohyun, untuk menghibur sang istri, andai ia masih memiliki orang tua, mungkin nasib Irene tak akan seperti ini, orang tua mana pun pasti menginginkan kebahagiaan untuk anak nya, mereka pasti akan mengupayakan yang terbaik untuk putri nya.

Bugh

Irene turun dari mobil nya dan berlari memasuki rumah sang dongsaeng.

"Unnie" kaget Seohyun yang baru selesai mandi dan hendak makan malam sendiri dengan makanan yang ia pesan secara online.

"Hyunie" Irene langsung memeluk sang dongsaeng dan menangis hebat, mengadukan kesakitan hati nya karena ulah sang mertua, Rio hanya bisa diam, menyadari jika memang eomma nya salah.

"Unnie minum dulu" Seohyun menyerahkan air minum milik nya pada sang kakak perempuan.

"Kalian tinggal disini saja ya?" Bujuk Seohyun setelah mendengar cerita Irene.

"Tidak, ini rumah mu, jika ini rumah orang tua kalian, mungkin aku masih bisa mempertimbangkan nya" tolak Rio.

"Tapi tinggal di rumah oppa pun juga unnie tersiksa, pikirkan perasaan istri mu oppa"

"Aku tidak bisa meninggalkan rumah untuk saat ini, bagaimana dengan appa, dan Beomgyu?"

"Appa sudah dewasa, dia bukan anak-anak lagi, aku yakin dia bisa mengurus diri nya sendiri, dan Beomgyu, dia ada papa nya" balas Seohyun.

"Aku tak bisa meninggalkan appa" lirih Rio, wajar, sebab Yuri pernah terkena stroke.

"Astaga, oppa jangan egois, jaga perasaan dan mental istri mu oppa, bukan kah itu semua menjadi tanggung jawab mu? Oppa dulu yang meminta pada ku untuk membahagiakan unnie, tapi mana? Buktikan?" Kesal Seohyun.

"Aku ingin menunjukan bakti ku pada orang tua ku"

"Bakti tak harus terus berada disisi nya oppa, lalu tanggung jawab apa yang oppa lakukan untuk unnie jika oppa masih berat di orang tua? Kenapa oppa memutuskan untuk menikah waktu itu?" Seohyun ikut menangis saking marah nya, dan sedih melihat kakak perempuan nya yang seperti ini.

"Jika oppa tidak bisa melakukan nya, aku yang akan melakukan nya" ancam Seohyun yang akan membawa Irene pergi dari rumah keluarga Kwon jika Rio tak mau membawa sang istri pindah.

"Baiklah" Rio pun menyerah, Irene tentu senang mendengar sang suami akhir nya mau meninggalkan rumah nya demi dia yang sudah tersiksa secara fisik dan psikis.

"Aku akan pulang untuk mengambil baju kita" pamit Rio.

"Aku ikut oppa" ucap Seohyun, dia memang selama ini belum pernah bertemu dan berkenalan dengan keluarga Kwon.

"Ayo" jawab Rio

"Unnie makan ya, tenang saja, unnie aman" Seohyun mengusap-usap lengan sang kakak perempuan, dengan mobil milik Rio, mereka pun menuju ke rumah keluarga Kwon.

Yuri, Jessica, Jisoo, dan Bona sedang bersantai menonton tv, saat Rio datang bersama Seohyun, Karina sudah tidur dan Beomgyu di kamar nya.

Ceklek

Rio membuka pintu utama rumah nya bersama Seohyun.

"Selamat malam" sapa Seohyun yang spontan membuat keluarga Rio menoleh kaget.

"Bae Seohyun?" Kaget Bona dengan mulut menganga tak percaya, begitu juga dengan Jisoo, dan Jessica, Yuri masih bisa terlihat tenang.

"Ya, saya dongsaeng nya Irene unnie" Seohyun membungkuk memperkenalkan diri.

"Saya Yuri, appa nya Rio, Jessica eomma nya Rio, Jisoo hyung nya Rio dan Bona istri nya" balas Yuri memperkenalkan diri keluarga nya.

"Yaa, maafkan saya baru sempat mengunjungi keluarga Kwon setelah sekian lama, sebab saya banyak shooting selama ini" basa basi Seohyun.

"Tidak masalah, kami bisa mengerti, silakan duduk" ucap Yuri, Seo pun duduk dengan Rio

"Jadi maksud kedatangan saya kemari adalah untuk menjemput Irene unnie, dia dan oppa akan tinggal dengan saya mulai hari ini" ucap Seohyun, bagaimana pun, sebagai seorang anak yang dibesarkan orang tua dengan akhlak yang baik, harus lah berpamitan, sebab Irene dulu juga datang ke rumah itu dengan baik-baik, pergi juga harus dengan cara baik-baik.

"Apa kalian bertengkar?" Tanya Yuri kaget pada Rio

"Tidak, bukan begitu tuan Kwon, mereka berdua akan pindah" jelas Seohyun, Yuri terkejut, ia menatap tak percaya juga sendu pada si bungsu.

"Dan Rio pulang untuk mengambil baju" jelas Si bungsu, keluarga Kwon pun terkejut, mereka hanya bisa diam.

"Ayo Hyunie, bantu aku membereskan barang-barang" ajak Rio, mereka pun ke kamar dan mengemasi baju serta barang-barang milik Rio dan Irene, lalu memasukan nya ke dalam mobil, Jisoo dan Bona langsung ke kamar, melihat ekspresi wajah kedua orang tua yang diam membisu.

"Kami pergi dulu tuan dan nyonya Kwon, terima kasih atas kebaikan anda selama ini pada Irene unnie" pamit Seohyun.

"Kamu duluan ya, aku akan membawa motor ku" ucap Rio pada Seohyun, ia kembali memasuki rumah untuk mengambil helm nya, saat membuka pintu utama.

"Jadi ini balasan mu pada appa dan eomma?" Ucap Jessica menghentikan langkah Rio.

"Apa baru sekarang dia mengakui mu sebagai keluarga nya, hingga kamu lebih memilih pergi dari rumah ini?" Tebak Jessica asal.

"Kamu memilih mereka karena merasa hidup di rumah seorang artis terkenal jauh lebih nyaman dari pada di rumah sendiri?"

"Kamu laki-laki Rio, tak seharus nya mengikuti wanita, harus nya istri mu yang tetap disisi mu apapun yang terjadi sebab itu sudah hukum nya" Jessica berusaha untuk menahan si bungsu

"Tidak Rio, pergilah jika memang kamu yakin dengan keputusan mu ini" ucap Yuri mendukung pilihan putra bungsu nya.

"Kamu hanya akan menjadi budak nya disana nanti Rio!" Ucap Jessica dengan suara sedikit meninggi, tapi Rio tak peduli, ia tetap pada keputusan nya.

"Kamu lebih memilih wanita itu dari pada wanita yang sudah melahirkan dan membesarkan mu?!" Teriak Jessica tak mau kehilangan anak bungsu nya, yang menggendong ransel nya.

"Kamu lebih memilih wanita itu dari pada wanita yang sudah melahirkan dan membesarkan mu?!" Teriak Jessica tak mau kehilangan anak bungsu nya, yang menggendong ransel nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

#TBC

Happier With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang