02

8 2 0
                                    


Sekarang ini, dua sejoli kita sudah berada di sekolah dan berpisah menuju kelas masing masing.

Sebetulnya, Farazi sudah kelas 11 sedangkan Raura baru saja memasuki kelas 10. Namun, berhubung mereka sudah berteman dari sekolah menengah pertama, tentunya tak ada kecanggungan dalam berbicara. Selisih umur Farazi yang lebih tua satu tahun di banding Raura tak membuat sang gadis mau memanggil Farazi dengan sebutan 'kakak, abang, mas, aa' atau semacamnya.

Tetapi sesekali ada waktu dimana Raura tiba tiba memanggil Farazi 'aa' dan tentunya Farazi menyambutnya dengan senang hati.

Lelaki berdarah Sunda itu sangat amat senang ketika Raura mau menyebutnya aa Azi tanpa diminta.

Mengingat hal tersebut, Farazi terkekeh sendiri, membuat teman sebangkunya, kita panggil saja Ben, merasa heran.

"Kenapa lo?" Tanya Ben dan Farazi menoleh.

"Gapapa," Sahut Farazi sambil menggelengkan kepalanya pelan. Ben yang mendengarnya hanya mengedikkan bahu acuh.

Farazi mengambil ponselnya berniat menghubungi Raura.

Farazi mengambil ponselnya berniat menghubungi Raura

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lagi lagi Farazi terkekeh sendiri, "Ben liat ben, cewe gua lucu kan?" Farazi memperlihatkan ruang chatnya dengan Raura kepada Ben

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lagi lagi Farazi terkekeh sendiri, "Ben liat ben, cewe gua lucu kan?" Farazi memperlihatkan ruang chatnya dengan Raura kepada Ben.

"Pacaran aja kagak, gausa ngaku ngaku dah cok." Jawab Ben mengejek.

"Yaela iyain aja napa," Farazi melirik Ben dengan sinis.

Ben hanya menanggapi dengan malas, "mabar kuy?" Ajak Ben.

"Mabar apa? Emel? Efef?" Farazi menunggu Ben yang tengah terlihat berpikir keras.

"Efef dah," Farazi pun mengangguk. Ben dan Farazi memang dikenal suka main game online, ditambah lagi dengan teman mereka dikelas 12 yang bernama Aznaf. Tak jarang ketiganya, terlebih lagi Farazi, mengikuti turnamen e-sports yang diadakan di dalam maupun luar sekolah. Itulah yang menjadikan Farazi digemari oleh banyak orang terutama para gadis.

Tak heran, Farazi sering diajak mabar sama cewe cewe caper yang terkadang membuatnya kesal. Membuat Farazi sering menggunakan Raura sebagai tamengnya untuk kabur dari para gadis itu.

RUMIT [aku, kamu dan kita.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang