04

6 0 0
                                    


Raura's story update

Farazi's story update

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Farazi's story update

Kebanyakan pasangan muda mudi menghabiskan malam minggu mereka untuk berkencan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kebanyakan pasangan muda mudi menghabiskan malam minggu mereka untuk berkencan. Tak terkecuali dengan Farazi dan Raura. Entah bisa disebut kencan atau tidak, nyatanya malam minggu itu dihabiskan keduanya untuk bertemu dan saling berbincang.

Saling memotret satu sama lain, bercanda dan tertawa bersama.

"Ra, lu ngapain pake topi malem malem?" Tanya Farazi kemudian meraih topi milik Raura.

"Apa? Gasuka? Siniii balikin," Raura berusaha mengambil topinya dari tangan jahil Farazi.

"Orang mah pake topi tuh siang siang pas lagi panas, ini malem, aneh." Ejek Farazi sengaja membuat Raura kesal.

"Jangan sampe lo gue dorong ya zi!" Ancam Raura sambil tetap berusaha mengambil topi miliknya, Farazi tak mau mengalah.

"Ambil nih kalo bisa." Farazi berjinjit dan mengangkat tangannya yang memegang topi Raura, "AKHHH SAKIT RAAAA!!" Perbuatannya terhenti kala Raura mencubit pinggang pemuda itu dengan kencang.

"Biarin, BALIKIN TOPI GUE FARAZII!!" Seru Raura tepat ditelinga Farazi.

Farazi pun mengalah dan memberikan topi tersebut kepada empunya, Raura kembali memakainya dengan benar.

"Jadi orang tuh bisa ga jangan ngeselin sehariii aja." Kesal Raura dengan wajah cemberut. Farazi yang melihatnya pun terkekeh gemas.

"Ngga bisa ra, udah jadi rutinitas gua bikin lu kesel HAHAHAHAHHA." Farazi tertawa terbahak.

Untungnya, tempat dimana mereka berdua berada adalah tempat yang tak terlalu ramai. Jadi Raura tak perlu menahan malu akibat tawa dari Farazi yang kencang itu.

"Masih gue pantau belum gue bunuh." Ucap Raura seolah sangat sadis.

"Kaya yang bisa a--," 'ting!' bunyi notifikasi dari ponsel Farazi menjeda ucapan pemuda itu.

Farazi lantas mengecek siapa gerangan yang mengirim pesan kepadanya. Kening sang pemuda mengerut tipis, lalu ia menggosok tengkuknya.

"Ra, gua lupa ada janji ke toko komik sama nathaya malem ini." Suara Farazi terdengar merasa bersalah.

RUMIT [aku, kamu dan kita.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang