"Sorry banget nih temen-temen, kita kali ini mainnya bertiga doang. Soalnya Miko lagi sibuk juga nih."
"Eh pada tau kan kalo Miko masih kuliah?"
"Tau deh kayaknya, Rul."
"Ya pokoknya sih kita kali ini main bertiga doang soalnya Miko lagi sibuk sama kuliah, sibuk sama dunia nyata lah."
"Kita doaim aja semoga semuanya lancar, biar Miko bisa lanjut main game sama-sama lagi."
Miko yang baru datang, hanya menarik seringai mendengar percakapan Eki, Lutfi dan Rully dari YouTube yang ditonton Aris. Mungkin itu konten yang diupload semalam, atau kemarinnya. Karena sudah tiga hari ini memang Miko tidak ikut recording game dengan ketiga temannya ini.
Miko terlalu pusing dengan urusan Twitter, sampai-sampai ia tidak bisa profesional menepati janji ajakan ngegame Eki, Lutfi dan Rully. Untung saja ketiga temannya ini amat baik dan bisa mengerti. Lagipula... Miko memang tidak terikat kontrak apa-apa sih. Ia yang meminta demikian, tapi yaaa.. tetap saja teman-temannya ini suka mentransfer sejumlah uang ke rekeningnya diam-diam. Ucapan terima kasih, karena sudah membantu konten YouTube mereka.
"Woy."
"Eh?" Aris baru menoleh, kaget tiba-tiba ada yang memyentuh rambutnya, ia malah baru sadar ada Miko. Tadinya mau bangkit, biar duduk saja di sofa, tapi Miko malah menahan dan mendorong pundak Aris untuk tiduran lagi. "Gak bilang loh bakal kesini. Kirain kesininya bakal siangan atau gak ya malem. Ternyata cepet."
"Ya cepet lah, males gue lama-lama. Dari sana langsung kesini."
"Ooh." Aris mengangguk, kembali meringkuk melanjutkan nontin gameplay yang baru dimulai. "Makan sana Mik."
"Udah kok. Lo udah?"
"Udah. Ini game kapan Mik? Kok lo gak ikutan?"
"Kemarenan itu kayaknya."
"Terus? Kenapa gak recording lo? Mabal ye?"
"Bangke. Kagak lah. Cuma lagi gak ikutan aja, lagi pusing banget belakangan."
"Ooh.." Aris tidak melanjutkan lagi, kembali serius.
Miko juga tidak melakukan apa-apa, ingin meregangkan kaki saja, bekas motoran dengan perasaan tidak menyenangkan.
Tapi setidaknya, setelah bertemu tadi dengan Nash, Miko jadi lebih tenang. Ia anggap masalahnya sudah selesai, ia puas bisa bicara langsung dengan Nash. Kalau kedepannya Nash masih aneh-aneh, Miko yakin mungkin nanti bukan hanya Miko dan warga Twitter lainnya yang balik lagi menyerang Nash, tapi juga Mila.
Akhirnya mereka hanya disana, di ruang tengah menonton YouTube di tv dengan seru. Keduanya sesekali kaget karena jumpscare, berujung Aris yang protes pada Miko, sudah pernah main tapi masih kaget juga. Ya tentu Miko buat pembelaan, kalau tiap main jumpscarenya beda-beda, jadi pasti masih kaget juga.
Sampai siang mereka keasikan nonton di ruang tengah. Untung tidak kena protes Mila atau Nenna karena suara dari tv dan suara ribut Miko juga Aris yang saling bersahutan. Keduanya benar diabaikan Mila dan Nenna, ya untuk apa juga ditegur? Kan?
"Makan dulu sini~ Riis? Miikk?"
"Iyaa~" Aris yang menyahut, menyimpan bantal sofa yang tadi ia peluki dan bangkit. Agak sempoyongan karena tiba-tiba diri, untuk cepat ditahan Miko. Malah kena marah juga, Aris hanya tertawa saja.
"Masih demam gak Ris?"
"Udah nggak, dari semalem juga udah biasa aja. Masak apa Nenna?"
"Teriyaki nih, kemaren liat tulang iga bagus-bagus banget, ya udah beli aja. Sayurnya dimakan juga Ris."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Blue, as Glued as You. (BL 18+) [COMPLETE]
Random"Blue Person" adalah istilah yang tepat. Tapi ia menginginkan yang lain. Pertemanan yang sesungguhnya, yang tidak pernah ia rasa. ❀ 𝕆ℝ𝕀𝔾𝕀ℕ𝔸𝕃 ℂℍ𝔸ℝ𝔸ℂ𝕋𝔼ℝ ❀ Ada beberapa part bersifat 𝗥𝟭𝟴+, harap bijak dalam memilih dan membaca cerita. publ...