T

2.3K 39 1
                                    

Papa sudah menyewa mobil dan dapat diambil langsung di bandara. Lalu kami berangkat. Sudah pasti menuju hotel kami. Karena perbedaan zona waktu, terasa disini sudah cukup larut. Tapi bukannya menuju ke hotel, papa malah singgah lagi. Yang kubaca itu adalah Spa. Kami ke Spa?
"Rileks in badan dulu. Ayo turun" ajak papa.
Jangan menyangka ini spa yang dengan konotasi buruk. Yang kami singgahi adalah spa elit terlihat dari dekorasi luar hingga dalam nya.
Papa memesan untuk kami berdua. Aku gak mendengar apa yang dikatakan papa ke petugas.
Kami pun masuk ke bilik masing masing.
Tenang saja, terapis nya bukan wanita, tapi pria berpengalaman. Tapi justru ini yang membuat ku tidak tenang. Aku beberapa kali melihat anime atau cerita bertema BL yang berseliweran di internet, sehingga kondisi 2 laki laki di dalam 1 ruangan seperti ini, terlebih aku diminta membuka pakaian ku mengganti dengan piyama membuat ku sedikit bergidik. Bukan takut atau jijik. Tapi terlihat canggung rasanya. Meskipun terapis yang ada di ruangan ku cukup berumur tapi masih terlihat bugar. Peduli setan. Kenapa aku malah memikirkan tampilan nya.
Aku di persilahkan berendam di jacuzzi yang disediakan, sekitar 10 menit aku berendam disana.
Lalu menuju bed yang di ruangan itu.
Terapis itu mulai memuji tubuh ku. Benar benar memberikan rasa rileks. Lalu memberikan lulur ke seluruh badan ku, iya, sekarang hanya tersisa handuk yang menutup bagian pantat ku. Untung terapis nya bisa mencairkan suasana dengan mudah. Dia memijat hampir seluruh badan ku, bahkan beberapa kali aku menggeliat kegelian karena tangan Bli Yon, iya namanya Bli Yon menyentuh sedikit area privat ku.
Kami melakukan spa nyaris 2 jam. Nyaris tengah malam, tapi memang spa ini seperti nya 24 jam. Entah lah.
Tubuh ku sudah terasa sangat rileks, juga wangi, juga terasa halus. Banyak sekali treatment yang diberikan oleh Bli Yon, tapi mungkin begitu lah spa pada umum nya. Ini kali pertama ku. Papa juga terlihat lebih segar sekarang.
Mobil kami pun menuju sebuah villa, tidak jauh dari kota. Masih punya pemandangan pantai. Ternyata papa mengambil Villa untuk tempat kami menginap. Setelah mendapatkan akses, kami pun masuk kedalam. Ternyata hanya sebuah kamar berukuran besar. Aku mencoba mencari kamar lainnya, tapi tidak ada.
"Kenapa, sayang?" Tanya papa melihat ku terlihat bingung
"Kamar nya memang cuma satu pa?"
"Iya, lagian kan cuma kita aja" ucap papa
Benar kata nya. Tapi kan kami sama sama sudah dewasa. Malu lah kalau tidur seranjang!

Tapi tidak begitu dengan papa. Dia terlihat santai. Dia meletakkan tas ku dan tas nya, lalu menuju kulkas. Terlihat mengambil sebuah botol. Wine?
"Belum ngantuk kan?" Tanya nya
"Belum sih pa"
"Ayo, duduk sini dulu" ajak nya kearah balkon. Dia menuangkan wine ke gelas. Ada dua disana.
"Julio kan belum boleh minum wine pa?"
"Lah kan kamu udah dewasa" ucap nya mengingatkan ku yang baru saja menginjak umur 17 ini.

Buku 25 - HADIAH ULANG TAHUN TAK TERLUPAKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang