"kamu dah punya pacar?"
"Mmm...be-belum pa"
"Yeee... pacar aja belum ada, sok sok an bilang mau ngapain aja"
"Ya tapi kan ntar juga punya"
"Emang kalo dah punya mau ngapain?"
"Ah papaaa... ngapain sih bahas itu."
Papa tertawa. Kami pun meneguk wine lagi setelah dituang nya.
"Kalau ciuman kamu dah pernah ? Pernah dong?"
"Hehe" hanya itu yang bisa keluar dari mulut ku sambil menggeleng.
"Wuuu..dasar... malah belagak udah dewasa pula." Ucap papa merangkul punggung ku dan mengacak acak rambut ku.
"Sekarang ada gak yang kamu suka di kelas ? Atau dimana gitu?"
"Mmm... ada" ucap ku padahal sih gak ada. Gimana mau ada orang yang kulihat selalu komputer, handphone, tv. Bukan manusia sungguhan.
"Cewe ? Atau cowo?"
" eh? Cewe lah pa. Masa cowo" ucap ku.
"Ya kenapa? Cowo juga gak masalah. Kan gaada yang nge larang" ucap papa
Mendengar itu malah membuat ku kaget. Papa se terbuka itu ngobrol dengan ku? Sebelum nya aku gak pernah ngobrol sedekat ini dengan nya.
"Tapi masa ga pernah ciuman? Papa aja aja seumuran kamu udah berapa cewe yang papa cium bibir nya. Mama mu orang ke sekiannn" ucap papa sambil bercanda.
Mendengar pertanyaan itu malah membuat pipi ku memerah seperti nya.
"Serius sama sekali belum pernah?" Tanya papa sekali lagi sambil melihat ku. Kali ini tampak serius.
"He'em...kan masih kec..."
*cup*
Mata ku membelalak.
Kaget seperti jantung ku disambar petir di tengah malam seperti ini.
Sekitar 3 detik papa mendaratkan bibir nya di bibir ku dengan tangan nya merangkul ku.
"Biar pernah" ucap papa begitu melepaskan bibir nya di bibir ku.
Aku kaget sekali. Pipi ku memanas rasanya.
"Kenapa sayang?"
"K-kok papa cium Julio di bibir?" Tanya ku terbata bata
"Kan katanya belum pernah?" Jawab papa sambil tersenyum
"T-tapi kan..."
*cuup*
Kali ini Bibir apa mendarat lagi sambil menahan belakang kepala ku. Terasa lebih menempel. Bahkan sekarang bibir papa terasa digerakkannya melumat bibir ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Buku 25 - HADIAH ULANG TAHUN TAK TERLUPAKAN
FantasyUlang tahun ? Sweetseventeen ? Berhubung ulang tahun ke 17 nya yang sebentar lagi, Julio mulai memikirkan bagaimana masa depannya akan berjalan. Dan disaat yang sama ternyata dia menyadari ulang tahun nya dibarengi dengan hari libur yang bergabun...
