Dia mencium ku dengan sangat mesra.
Aku yang melihat papa berada di depan ku, penuh dengan keringat, tersenyum pada ku, bahkan kami sama sama telanjang sekarang merasa sangat bahagia.
Sekarang aku melihat papa bukan hanya sebagai papa ku tapi sebagai seorang pria. Entah bagaimana bisa aku melihat nya seperti itu sekarang padahal sebelumnya aku tidak berpikir untuk melakukan nya dengan pria. Bahkan melakukan nya pertama kali dengan papa ku sendiri.
Tapi yang ku tahu papa membuktikan janjinya tadi. Dia benar benar memberikan hadiah paling indah yang pernah kudapatkan.
"Makasih ya sayang" ucap papa tersenyum kearah ku setelah mengecup bibir ku
Aku hanya bisa tersenyum juga.
Papa menarik selimut untuk kami, dan aku di dekap nya dalam pelukan nya.
"Udah hampir pagi... istirahat yaa... sekali lagi.. selamat ulang tahun sayang" ucap papa.
Benar saja, jam sudah pukul 2 pagi sekarang.
Aku mendengar itu sangat senang. Bagaimana mungkin papa bisa sangat berbeda dengan yang kukenal selama ini.
Tapi aku gak mau berpikir jauh jauh. Setidak nya sekarang aku harus menikmati apa yang sudah kudapatkan. Meskipun salah.
Aku memandang papa sejenak, lalu mencium bibir nya sekilas, dan membenamkan wajah ku ke dada nya karena malu.
Papa hanya tertawa ringan karena melihat tingkah ku.
Kami tidur saling berpelukan.
Pagi nya aku dibangunkan papa sekitar jam 9. Iya aku melihat jam sudah pukul 9. Aku kesiangan. Sedangkan papa sudah menyiapkan sarapan diatas tempat tidur. Dia hanya mengenakan boxer nya. Sedangkan aku, masih telanjang total dibalik selimut.
Seketika aku malu dan mengingat apa yang baru saja terjadi tadi malam.
"Kenapa ?" Tanya papa
"Julio malu pa..." ucap ku
"Ahh ada ada aja kamu. . . Tadi malem udah habis habisan kok sekarang baru bilang malu" ucap papa sambil tertawa.
Lalu mengecup bibir ku.
"Ayo sarapan dulu..." ucap papa sambil menyuapkan roti yang ke mulut ku.
Kami sarapan bersama.
.
.
.
Selesai sarapan, bukannya mandi, papa malah meminta sesuatu.
"Lagi yuk?" Ajak papa
Aku kaget mendengar nya.
"Mau mandi dulu ih... julio bau keringat pa"
"Gak usah... papa suka bau kamu.. ayo" ucap papa langsung melumat bibir ku dalam dalam.
Aku pun membalas lumatan itu. Kami berpagutan.
Lalu papa menggeser nampan yang ada di tempat tidur dan sekarang dia bertumpu pada lutut nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Buku 25 - HADIAH ULANG TAHUN TAK TERLUPAKAN
FantasyUlang tahun ? Sweetseventeen ? Berhubung ulang tahun ke 17 nya yang sebentar lagi, Julio mulai memikirkan bagaimana masa depannya akan berjalan. Dan disaat yang sama ternyata dia menyadari ulang tahun nya dibarengi dengan hari libur yang bergabun...