1

3.1K 224 15
                                    

"Bagaimana kamu bisa melakukan ini Linda. Kamu mau membuat Bapak malu!"

Suara pria paruh baya itu terdengar keras penuh amarah. Tubuh pria tua itu refleks terjatuh di atas kursi sambil memijit keningnya yang berdenyut nyeri. Pak Rahmat terlalu shock dengan fakta yang terjadi. Ia tak sengaja menemukan testpack di dalam tempat sampah yang berasal dari kamar putrinya. Dan ketika ia menanyakan apa dia hamil karena Hazel calon suaminya, Linda malah menggeleng dengan raut wajah ketakutan. Pak Rahmat benar-benar tidak habis pikir apa yang ada dalam pikiran putrinya sampai berani melakukan pengkhianatan, lebih sial nya lagi hingga hamil seperti ini sedangkan satu minggu lagi acara pernikahannya dengan Hazel akan diadakan.

"Maafin Linda Pak. Linda khilaf. Linda diajak Bima main. Terus Linda mabuk. Pagi-pagi Linda bangun udah gak pake apa-apa."

"Dan kamu hamil sekarang!"

Linda semakin menunduk bersama tangisnya. Dari sorot mata putrinya Pak Rahmat melihat bagaimana Linda menyesali hal bodoh yang telah ia lakukan.

Tubuh Linda gemetar, tidak menyangka test pack yang sudah Linda buang ke tempat sampah berniat menghilangkan jejak agar tidak diketahui orang tuanya malah ditemukan Ayahnya dengan mudah. Alhasil semua rahasia yang ia sembunyikan kini telah terbongkar. Ayahnya murka, bahkan tadi sempat menampar pipi kiri Linda. Saat ini wanita itu hanya bisa menangis, menunduk merutuki semua kesalahan yang sudah ia perbuat hingga ayahnya begitu marah.

"Maafin Linda Pak," ucap Linda lagi masih berharap Pak Rahmat mau memafkan kesalahannya.

Namun sayangnya pikiran pak Rahmat masih sangat kecewa.

"Kamu pikir gampang hanya dengan minta maaf saja. Pikirkan sekarang. Hazel pasti akan membatalkan pernikahan setelah tahu kamu hamil anak lelaki lain. Bapak tidak mau kehilangan calon mantu Bapak yang orang kaya itu, bahkan dia bekerja sebagai dokter di rumah sakit besar di kota. Sekarang kamu malah hamil anak lelaki itu yang bahkan sarjana saja belum. Masih masa kuliah seperti kamu!"

Buru-buru Linda menghampiri Ayahnya berlutut di atas kaki ayahnya. Ia tidak mau pernikahannya dengan Hazel batal. Kehamilan ini adalah kesalahan.

"Tolongin Linda Pak. Linda juga gak mau kehilangan Mas Hazel."

"Lalu untuk apa melakukan hal itu dengan pria lain!"

"Pak hentikan! Ini bukan salah Linda. Linda sudah cerita kan dia dijebak, dibuat mabuk sama Bima." Bu Wirda yang sedari tadi terdiam tidak tega melihat putrinya di bentak oleh sang suami. Linda adalah anak kesayangannya. Ia bahkan belum pernah memberi luka sedikit pun pada kulit putih cantik putrinya. Dan sekarang suaminya malah memberikan bekas tamparan di pipi mulus sang Putri. Bu Wirda benar-benar kesal atas sikap temperamen suaminya yang sangat buruk.

"Ya tetap saja Hazel pasti tidak akan mau menikah dengan wanita yang sudah hamil anak orang lain."

"Aku akan menggugurkan nya Pak. Mas Hazel pasti tidak akan tahu."

"Bapak tidak menyuruh kamu untuk menggugurkannya. Sekarang panggil Bima ke sini dia harus tanggung jawab. Jangan sampai perut kamu makin besar, makin terlihat dan kamu masih belum memiliki suami."

"Tapi Pak. Aku hanya ingin menikah dengan Mas Hazel bukan Bima."

"Sudah turuti saja apa yang Bapak perintahkan. Tidak ada jalan lagi daripada Bapak malu. Kamu harus secepatnya nikah sama Bima. Untuk urusan pernikahan kamu dan Hazel biar kakak kamu saja yang menggantikannya."

"Apa? Kak Lila Pak?"

"Ya mau bagaimana lagi. Bapak tidak mau kehilangan calon menantu seperti Hazel. Bapak akan coba bicarakan hal ini dengan Hazel dan orang tuanya. Mudah-mudahan mereka setuju."

Bound To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang