"Lila kamu sudah pulang?"
Suara dari lelaki yang sangat dikenal Lila membuyarkan tatapannya. Lila buru-buru melepaskan pegangannya pada dada seorang lelaki yang entah datang dari mana tiba-tiba muncul dan mengagetkannya. Sehingga kini barang-barang Lila jatuh berserakan di tanah. Lila bergegas memungut tas dan beberapa barang bawaan menghampiri ayahnya yang tengah berdiri di depan rumah, ternyata ayahnya tidak sendiri di sana ada ibu juga Linda yang terlihat menatap tidak suka padanya. Lalu ia menemukan pula dua orang lagi sebaya dengan ayah ibunya tengah menatap ke arah Lila.
Dan tunggu, Lila memperhatikan lagi keadaan Linda. Mata wanita itu terlihat sembab dan tatapannya masih sama terlihat sekali tidak senang akan kedatangannya. Kenapa Linda seperti itu? Apa dia tidak senang ia pulang ke rumah ini? Setelah hampir satu tahun ia tidak pulang.
"Iya Pak. Setelah Bapak nyuruh Lila pulang. Lila langsung berangkat dan pamit sama majikan Lila."
Pak Rahmat kemudian mengangguk. Dan membawa Lila masuk, pak Rahmat juga mempersilahkan keluarga Nasir untuk masuk kembali. Mereka akan membicarakan tentang pernikahan Lila dan Hazel mumpung anaknya sudah datang. Pak Rahmat sekalian mau memperkenalkan Lila, Putri pertamanya. Memang Lila tidak seperti Linda. Lila hanya gadis biasa lulusan rendah, namun untuk kecantikan mereka sama, cuman hanya berbeda Lila tidak pernah pakai makeup sedangkan Linda cukup mahir menggunakan makeup hingga Linda terlihat satu tingkat lebih cantik dari Lila.
"Jadi ini Lila calon pengantin untuk Hazel?"
Setelah sampai di ruang tamu. Kening Lila mengerut saat mendengar pertanyaan dari pria paruh baya yang tidak dikenal menyinggung soal namanya. Lila sama sekali tidak mengerti sebenarnya apa yang terjadi?
Calon pengantin? Bukankah dokter Hazel akan menikah dengan adiknya Linda?
Suara ayahnya lalu terdengar.
"Betul Tuan. Ini Lila. Dia memang wanita sederhana. Tidak seperti Linda yang berpendidikan tapi saya yakin Lila pasti akan menjadi istri yang baik untuk Hazel."
"Tunggu Pak. Bukankah dokter Hazel akan menikah dengan Linda. Kok malah saya yang akan jadi istri dokter Hazel?"
Pak Rahmat menghela napas saat mendengar protes dari mulut putrinya. Ia mulai mendekat ke arah Lila dan berbisik untuk Lila diam dan tidak ikut campur dalam pembicaraan. Lila hanya perlu patuh pada setiap keputusan yang sudah ayahnya buat.
Masih banyak sebenarnya yang ingin Lila tanyakan namun ia benar-benar tidak bisa membantah sang ayah. Ia hanya bisa diam sambil memperhatikan kedua keluarga yang tengah berbicara lalu tanpa sengaja tatapannya kini tertuju pada lelaki berkemeja putih itu. Melihat tampangnya yang rupawan, kulit putihnya yang bersinar. Dan satu hal lagi Lila terkejut saat ia fokus meneliti wajah pria di depannya kedua mata pria itu malah beralih menatapnya.
Sontak saja Lila buru-buru membuang tatapan. Ia mencoba tenang, tidak terlihat seperti orang yang sedang ketahuan mencuri pandang. Lelaki itu pasti masih memperhatikannya.
***
Lila menghembuskan napasnya kasar. Kini Lila tidak sanggup terus berada di dalam rumah dan mencoba berdiri di luar sambil menatap Bintang yang berkelip Indah di atas langit. Namun keindahan itu tidak sampai membuat hatinya senang. Lila tidak bisa bahagia saat tahu sebentar lagi ia akan menikah dan lebih buruk ia akan menikah dengan calon adik iparnya sendiri.
Pantas sedari tadi Linda menatapnya penuh ketidak sukaan. Jadi ini? Wanita itu pasti marah karena yang akan menikah dengan calon suaminya adalah kakaknya sendiri. Meskipun pernikahan ini terjadi karena kesalahan Linda yang malah mengandung anak orang lain jadi Lila yang menangguk resikonya harus rela menjadi pengantin pengganti di acara pernikahan tersebut.
Selama ini Lila sudah banyak mengalah. Dari pendidikan sampai kasih sayang orang tuanya yang lebih besar untuk Linda. Sekarang apa dia juga harus mengalah mengorbankan dirinya untuk menutupi aib yang disebabkan adiknya.
Dan Lila tidak diberi kesempatan untuk menolak sedikit pun. Ayahnya selalu mengutamakan Linda dan tidak peduli terhadap perasaannya.
Dulu Ayah dan ibunya tidak seperti itu. Mereka menumpahkan kasih sayang pada Lila namun semenjak Linda hadir dalam perut ibunya dan terlahir ke dunia. Semua kasih sayang itu seolah musnah. Selalu Linda yang dibanggakan di utamakan. Dan mereka tidak peduli lagi dengan Lila. Ayahnya juga yang menyuruh Lila bekerja di usianya yang baru menginjak 16 tahun untuk membantu biaya sekolah Linda agar adiknya bisa menggapai cita-cita menjadi sarjana Kedokteran.
Ayahnya bahkan tidak mau bertanya cita-cita Lila apa? Apa Lila ingin melanjutkan sekolah? Beliau hanya meminta agar Lila mau membantunya dengan bekerja merantau ke kota sedangkan Lila tidak diberi pilihan untuk menolak.
Sama seperti sekarang. Lila harus mau menjadi istri Hazel. Lelaki yang bahkan tidak Lila kenal sama sekali.
***
"Kamu kaget dengan keputusan orang tua kita?"
Lagi-lagi Lila terlonjak saat Hazel tiba-tiba muncul dibelakang tubuhnya. Lila mulai beringsut menjauh lalu menunduk. Lelaki ini begitu luar biasa dia benar-benar cocok jika bersanding dengan adiknya. Sedangkan dengannya ia seperti remehan tepi jalan yang tak pernah layak bersanding dengan lelaki seperti ini.
Apa dokter Hazel tidak menolak usul untuk mengganti calon pengganti. Lelaki ini pasti kecewa atas pengkhianatan adiknya. Namun kenapa dokter Hazel tidak mencari wanita lain saja yang lebih sederajat dengannya.
Terlebih pernikahan itu bukanlah hal yang mudah untuk dilalui. Mereka adalah dua kepala yang berbeda harus disatukan dalam ikatan pernikahan.
"Dokter kenapa tidak menolak? Saya sangat tidak sebanding dengan apa yang telah Dokter Hazel miliki. Usia saya juga sudah termasuk perawan tua berbeda dengan usia Linda yang masih muda."
"Usia kamu hanya berbeda 7 tahun dari Linda," ucap Hazel dingin. Usia Lila 27 tahun yang ia dengar dari bapak mertuanya. Rasanya itu tidak masalah. Karena ia pun di sini tidak lah muda. Hazel sudah memasuki usia 32 tahun.
"Bukan hanya itu saja." Lila masih berusaha mencari cara agar Hezel berubah pikiran dan menolak menikah dengannya. "Saya juga berpendidikan rendah, dan sebelumnya bekerja sebagai pembantu. Saya tidak mau membuat Anda malu jika harus menikahi wanita seperti saya. Kenapa Dokter tidak mencari pengganti yang sederajat dengan Anda saja?"
Namun Lila kaget dengan respons Hazel yang biasa saja. Lelaki itu malah berkata,
"Selagi kamu manusia dan berbeda jenis kelamin denganku. Itu tidak jadi masalah. Perbedaan kasta tidak membuat manusia harus menikah dengan binatang kan? Tetap saja manusia menikah dengan manusia."
Dan berikutnya Lila hanya bisa melongo menatap calon suaminya yang sangat dingin seperti bongkahan es. Dengan sesantai itu dia menanggapi prihal masalah ini. Dan tidak sedikit pun marah terhadap kejadian yang menimpa percintaannya dengan Linda.
Sedangkan Lila pusing sendiri memikirkan nasibnya yang harus menikah dengan lelaki yang tidak ia cintai.
Bersambung...

KAMU SEDANG MEMBACA
Bound To You
RomansaLila terpaksa harus menikah dengan Dokter Hazel calon suami dari adiknya karena Linda sang adik tengah hamil anak dari lelaki lain. Untuk menutupi aib keluarga dan juga nama besar yang disandang oleh calon suaminya Lila bersedia terikat dengan perni...