Di ruangan itu cukup mencekam. Sedari tadi tidak ada yang berani bersuara. Hanya helaan napas kasar dari sosok penguasa yang terdengar. Tuan Nasir terlihat tidak menyukai apa yang tadi sudah calon besannya ucapkan. Lelaki paruh baya itu sangat marah ketika mengetahui Linda calon istri putranya tengah hamil anak orang lain. Mau dikemanakan harga diri keluarga Nasir. Kabar sialan ini akan mencoreng nama baik keluarga besarnya.
"Saya tak habis pikir. Saya meminta Hazel cepat menikah karena kami sudah tidak sabar ingin punya cucu. Tetapi setelah tahu anak Anda tengah hamil dan bayi itu bukan darah daging Hazel saya menyesal meminta Hazel untuk menikah dengan cepat."
Pak Rahmat mendengar nada dingin itu segera menatap Tuan Nasir dengan permohonan maaf yang dalam.
"Tuan maafkan kesalahan Putri saya. Saya tidak becus menjadi ayah. Saya kecolongan. Saya harap Tuan tidak membatalkan pernikahan yang sebentar lagi dimulai. Nama besar keluarga Tuan akan tercoreng jika pernikahan tersebut dibatalkan."
"Lalu apa saya harus menikahkan Hazel dengan wanita yang sudah mengkhianatinya!"
"Saya janji saya tidak akan menghancurkan semua persiapan yang sudah di susun. Hazel tetap akan menikah tetapi dengan putri petama saya Lila, kakaknya Linda. Maka pernikahan akan tetap terlaksana tanpa tamu tahu kejadian yang sebenarnya."
Tuan Nasir terdiam saat mendengar ucapan Rahmat. Benar, jika pernikahan dibatalkan ia harus siap menanggung malu apalagi Hazel yang harus mendengar desas desus orang membicarakan pernikahan nya yang batal karena calon istrinya berkhianat.
Ia tidak mau jika Hazel menanggung malu dari semua kejadian ini. Jalan keluarnya memang pernikahan itu harus tetap terlaksana tidak peduli jika pengantin wanitanya diganti.
Tuan Nasir kini beralih menatap Hazel yang sedari tadi diam di sampingnya. Sedangkan tangan Hazel tengah diusap lembut oleh istrinya Yasmin, mungkin untuk menenangkan Hazel sebagai Ibu Yasmin pasti sangat khawatir. Bagaimana pun kabar ini sangat menyakitkan untuknya tetapi anehnya ia tidak melihat ekspresi kesakitan di wajah sang anak. Ia tetap tenang dengan pembawaan yang dingin seperti biasa.
"Bagaimana Hazel? Mau tetap melaksanakan pernikahan tetapi pengantin wanitanya diganti? Apa tidak apa-apa? Ayah menghormati keputusanmu jika ingin membatalkan pernikahan tidak masalah. Karena Ayah juga mengerti menerima orang baru sangat sulit. Kamu butuh waktu untuk memulai semuanya dari awal lagi. Karena dalam keluarga Nasir pernikahan bukan permainan. Jika kamu sudah mengikat tali suci dengan seorang wanita, maka sepenuhnya kamu harus setia dan mencintai wanita itu. Tidak ada kata pengkhianatan dalam pernikahan kalian."
Sengaja Tuan Nasir menekan kata pengkhianat agar Linda yang berada di dekat Pak Rahmat tahu diri. Ia sedang bermain-main dalam keluarga Nasir maka akan tahu akibatnya.
Suara Hazel kemudian terdengar. Sangat tenang sampai semua orang di dalam ruangan itu heran apa Hazel tidak merasa sakit dengan pengkhianatan Linda.
"Aku menerima apapun keputusan Ayah."
Hanya kata itu dan Tuan Nasir sudah mengerti jika anaknya setuju untuk melanjutkan pernikahan dengan pengantin pengganti. Hazel pasti juga memikirkan nama baik keluarga sehingga memilih untuk menuruti apa yang akan ia putuskan.
***
Hazel menyerahkan semua keputusan pada Ayahnya. Ia lebih memilih keluar dari rumah dan berdiri di dekat pohon yang ada di depan rumah calon mertuanya, tidak mau mendengar lagi pembicaraan keluarga terutama menatap tampang Linda yang terlihat hancur terus menatapnya dengan wajah memohon. Untungnya selama satu tahun ini ia menjalin hubungan dengan Linda, Hazel tidak merasakan sedikit pun Cinta. Ia terlalu sibuk dengan gunting bedah dan segala yang ada dalam rumah sakit sehingga tidak ada waktu sedikitpun untuk mencintai wanita itu. Ia hanya mengikuti alur saja, diperkenalkan oleh adiknya tentang Linda dan mereka cukup cocok dalam obrolan selebihnya Hazel tidak terlalu peduli dengan apapun selain peduli pada pasiennya sendiri.
Hazel memperhatikan sekeliling, suasana sudah menjadi malam. Ketika ia sampai di sini matahari sore masih terlihat. Sekarang hanya menyisakan kegelapan dan sorotan lampu dari pekarangan rumah yang menyala. Sedangkan rumah ini berjarak cukup jauh dari beberapa rumah tetangga.
Tatapan Hazel kembali menoleh, tepatnya ke arah gerbang, saat suara kenalpot motor terdengar berhenti di sana. Hazel memperhatikan seorang wanita yang tengah turun dari motor tersebut, sepertinya dia menaiki ojeg karena di depan ada pria yang sedang menunggu wanita tersebut turun, setelah membuka helm lalu membawa tas, dan beberapa barang. Hazel masih menatap wanita itu yang cukup kesusahan berjalan.
Siapa dia?
Apa dia WO untuk pernikahan yang akan terjadi minggu nanti. Dia sedang menyurvei tempat yang akan dilakukan untuk akad? Karena untuk akad akan dilakukan di rumah ini sesuai kesepakatan awal dari kedua belah pihak.
Hazel yang tidak mau jika orang itu masuk ke dalam rumah dan mendengar semua pembicaraan buru-buru melangkah mendekat dan karena itu pula wanita tersebut kaget dengan ulah Hazel yang datang tiba-tiba di keadaan sunyi seperti ini.
Wanita itu menjerit dan hampir terjungkal jika saja tangan Hazel tidak sigap menahan pinggang wanita itu agar tidak terjatuh di atas tanah yang keras.
Deg
Sesaat tatapan mereka bertemu. Hazel terdiam menatap kedua bola mata coklat wanita ini yang sangat Indah. Jarang sekali ia melihat mata wanita yang sangat cantik seperti ini. Dan tatapan Hazel turun ke bibir yang meranum. Sialan! Kenapa dengan kinerja otaknya, kenapa matanya jadi sekurang ajar ini saat menatap wanita tersebut.
"Lila kamu sudah pulang?"
Lalu suara pak Rahmat mengakhiri tatapan Hazel. Lelaki itu buru-buru melepaskan tubuh wanita itu. Kemudian keningnya berkerut.
Lila?
Jadi wanita ini kakak Linda, wanita yang sebentar lagi akan ia nikahi?
Bersambung...
Vote & komen yg banyak biar cepet update. Bisa baca duluan dikaryakarsa juga ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bound To You
RomanceLila terpaksa harus menikah dengan Dokter Hazel calon suami dari adiknya karena Linda sang adik tengah hamil anak dari lelaki lain. Untuk menutupi aib keluarga dan juga nama besar yang disandang oleh calon suaminya Lila bersedia terikat dengan perni...