BAB 4

7 1 0
                                    

HOTEL NAGA SAKTI📍

Disinilah mereka berada di sebuah hotel  VVIV yg megah dan mewah dengan dekorasi ruangan yg elehan dan nyaman.

Dari awal masuk loby hotel, ayra tidak berhentinya mengagumi kemewahan hotel ini dengan mimik wajah yg katro aira berucap,

"kalo semisalkan gue bawa tuh guci yang ada di lobi depan auto dapet motor 1 inimah ...hihihi" monolog ayra sambil cekikikan.
abi yg mendenganr ocehan sekertarisnya di belakang hanya bisa menampilkan semiriknya sedikit, sangat sedikit sekali bahkan malaikat yg di sampingnyapun tidak sadar bahwa orang ini tersenyum walau pun sedikittt.
Karena posisi mereka saat ini abi didepan dan ayra di belakang abi, sambil membawa tab dan berkas-berkas proyek yg mau di bahas hari ini.

*******

Saat ini mereka berada di ruangan yg paling atas, tepatnya berada di lantay 40. Permandangan di lantay ini sangat bagus, bahkan gedung-gedung pencakar lagit pun, seperti berlomba-lomab untuk mencapai lagit yg luas.

posisi mereka sekarang berada di meja bundar dengan pot bunga kecil di tengah-tengah meja tersebut, dan mereka sedang berada di ruangan private roum VVIV.

"bisa kita mulai rapat nya pak sanjaya"

Laki-laki setengah baya dan perempuan setengah karena mekup dan perawatan membuat wajahnya sedikit agak muda . mereka ber2 adalah Tuan sanjaya pemilik A'YTI COMPANI   dan istrinya bernama  Nyonya sarah, yg bekerja sebagai sekertaris di perusahaan suaminya itu. Mereka yg mendengar itu pun mengangguk dan memulai acara rapat nya

***(skipp sesudah rapat)***

"Wah saya kagum atas apa yg pak abiman sampaikan sangat menguntungkan bagi perusahaan kita, dan semoga pembangunan ini lancar" puji pak sanjaya kepada abimana

Abimana hanya menanggapi pujian itu dengan senyuman dan mengaminkan nya.

Setelah acara rapat selesay pak sanjaya pun memesan makanan untuk mereka.



Kantor 📍📍

Setelah acara rapat tadi di hotel naga
Sakti, mereka langsung balik lagi ke perusahaan, dan langsung mengadakan rapat lagi dengan kolegan bisnis dari Amerika.

Skipp setelah rapat

"Terima kasih atas kerjasamanya" ucap sekertaris dari kolegan amerika itu sambil berdiri dari kursinya dan menjabatangan tangan abi dan ayra.
(mengapa rapat ini di langsungkan hanya sekertaris nya tidak dengan ceo nya, dikarenakan ceo dari amerika itu ada keperluan keluarga, dan di wakili oleh sekertarisnya) 

Nama sekertaris dari amerika itu adalah Royy.

Di saat sekertaris itu mengasongkan tangan nya kepada ayra, ayra ragu-ragu.
Pasalnya saat ayra menjelaskan proyek yg akan mereka bangun, sekertaris itu terus memandang ayra tanpa mendengarka apa yg ayra jelaskan di depan.

Karena rasa kesopana dan takut akan mempermalukan abi, aira terpaksa menyambut jabatan tangan dari Roy .

Tapi di saat ayra ingin melepaskan tangannya dari tangan Roy, tangannya malah di cekal kuat, walaupun tidak menyakitkan. Tapi Roy hanya terus menatap ayra tanpa sadar bahwa ayra tidak nyaman, Ayra yg ditatap pun merasa risih.
"apa secantik itukah wajah gue" geer aira di dalam hati".

" tapi.... kalo semisalkan gue cantik ko natapnya ke mesum gitu anjirr, mana ni tanhan kuat lagi megangnya "   rutuk aira di dalah hati sambil berusaha melepaskan jabatan tangan tersebut.

Abi yg tau sekertarisnya tidak nyaman pun berdehem.

Ehkemmm

Dehem abi keras.

"A-ah maaf" dengan terbata-bata dan menampilkan senyum canggung nya Roy pun melepaskan jabatan nya.

Ayra hanya menampilkan senyuman terpaksa nya untuk menangapi ucapan maaf dari Roy.


****


Setelah drama tadi yg tidak mengenakan. disinilah ayra berada tepatnya di ruangannya,
dia sedang merapihkan mejanya  untuk segera pulan.

"Hari ini apes banget sih gue, udah di marahin ama si bos, gara-gara masalah jadwal kerja+ tuh sekertaris dari amerika nyebelin banget dah" gerutuk aira, dan keluar dari ruangannya menuju life.

Saat ayra sampai ke lantai bawah dan keluar dari life. selang beberapa menit lita memangil ayra

"aira tunguin gue dong, ihk lu mah jangan cepet-cepet napa jalannya" lita sambil mengejar ayra yg ada di depannya

Aira pun sudah menebak siapa org yg nyerocos itu, dia yg tidak lain dan tidak bukan adalah lita.
Aira pun memberhentikan laju jalannya.

Brukk

Lita yg tidak sempat mengerem laju jalannya pun, menubruk punggung aira, Karena ayra yg berhenti mendadak.

"Aduh...ai lo kenapa malah berhenti sih sakit nih jidat gue" sambil megusap-usap jidatnya dengan cemberut.

Ayra hanya bisa memutarkan bola matanya.

"Lebay tau gak, perasaan lu nabrak gue gak kenceng-kenceng amat dah"

"Yaaa walaupun gak kenceng tapi tetep sakit nih liat nih jidat gue" ucap lita sambil menyodorkan jidatnya ke depan mata ayra.

Ayra yg kesalpun menggeplak kepala lita

Plakk

"Auuuuu"

"Ko di geplak sih sakit nih"

"Kan jidat lo biar merah, soalnya tadi gue liat jidat lo gak merah tuh, dan sekarang!!"

"wah jidatlo merah bangetttt"
Ucap ayra dengan penekanan dan mimik wajah agak shock dan menyebalka.

"Matalu merah... , liat nih sakit tau" ucap lita sambil mengusap-ngusap jidatnya yg merasa sakitnya dua kali lipat akibat geplakan ayra tadi.

"Rasain" balas aira

"Dan juga muka lo jangan di gituin lah jijik gue .....wleeee" dengan menjulurkan lidahnya seakan aka  meledek ayra dan di susul dengan suara gelak tawa dari lita.
"Gue duluan ya bayy" ucapa lita dengan sambil ngacir karena taku kena amukan aira dan melambaykan tangannya .

Aira yg mendengar penghinaan itupun nyerocos tak jelas dengan suara yg agak keras.
"Eeeh sembarangan lo, muka gue yg cantik ini disamain sama tai, mana dikatain jijik segala"

Orang-orang yg mendengar suara aira dan kelakuannya pun hanya bisa menatap aira dengan heran. Karena posisi aira saat ini masih di depan lobi kantor.

Ayra yg sadar bahwa semua orang yg melihat  tingkah lakunyapun nya pun hanya bisa menebalkan mukannya 3 kali lipat.

Dan melanjutkan jalannya untuk mencari taksi.

Komen dan kasih vote yaaaa



Rara Or Ayra (transmigrasi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang