bab 8

3 0 0
                                    

Mobil SUV itu berhenti di depan sebuah ruamah, eeh... tepatnya di sebuah mansion megah dengan taman luas dan ber chat putih dekorasi rumahnya ala-ala eropa.

Ayra pun hanya bisa melongo melihat mansion segede ini.
Wah rumahnya gede banget kayanya nampung saru RT muat deh ni rumah. Hehehe.  Keliatan bener tajirnya pak abi" becanda ayra di dalam hati sambil mengagumi pekarangan mansion yg luas itu.

Brak

Suara pintu mobil di tutup, ayra menengokkan kepalanya ke arah pengemudi. abi menghilang, dan ternyata abi sudah keluar dari mobil.

Klik
Suara pintu mobil di buka

"Turun"

Ayra mengelengkan kepalanya dengan cepat

"Tidak mau pak saya malu" ucap ayra sambil menunduk

Abi yg mendengarnyapun menaikan alisnya sebelah.

"Kenapa harus malu... kamu pake baju" heran abi

"Bukan itu pak maksud saya..."
"Jadi??"tanya abi

"Bapak gak lihat apa pakean saya" tunjuk ayra pada pakayannya.

Memang benar outfit ayra saat ini memang sipel, hanya memakai baju hitam, di padukan dengan celana jeans berwarna biru dongker.

"itu bukan masalah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"itu bukan masalah... Ayo cepat turun" dan setelah itu abi menarik tangan ayra. Ayra terpaksa mengikuti langak abi di depan.

Disetiap jalan menuju ruang keluarga. ayra hanya menunduk, karena ketidak PD an nya.

"Siapa yg di belakangmu son" tanya ayah abi.

Saking tidak pokusnya ayra sampai tidak sadar bahwa mereka sudah sampai di ruangan keluarga rumah abi.

"Di pacarku ded"singkat abi.
Lalu menarik tangan ayra yg bersembunyi di belakangnya, sedari mereka datang.

"H-halo om, tante"sapa ayra cangung, karena di liati oleh mereka ber 3, yakni dady abi dan momy abi.

"Hayy juga cantik" sapa ibu abi angun dan jangan lupakan senyum menawannya sampai ayra pun terpesona melih keangunan seorang wanita holkay (holang kaya) .

"Sini duduk sayang" ujar  ajeng selaku ibu abi dengan lembut.

Ayra kira ibu abi akan mengejeknya karena abi membawa seorang gadis biasa-biasa seperti ayra. penampilannya kurang modis, dan dengan riasan wajah tipis, dan jangan lupakan lagi penampilan ayra tidak menanpilkan seorang wanita berkelass.

Ternyata semua itu hanya sebatas pemikiran ayra saja, malahan sebaliknya ibu abi  menyambut ayra dengan hangat.

"Nama kamau siapa sayang" ujar ibu ayra setelah mereka duduk.

"N-nama s-aya ayra ameira alexsandra tante" ujar ayra gugup karena di perhatika oleh ayah abi bram.

Ajeng yg tau bahwa ayra tida nyaman pun menatap suaminya dan mengusap pelan tangan suaminya.

"Ded tidak boleh seperti itu" peringat ibu abi dengan suara lembut, ayah abi pun hanya mengulum senyuman, untuk menangapi ucapan istrinya.

"perkenalkan nama momy, momy Ajeng Arya Vinrexs, Dan ini dady Bram Arya Vinrexs. Kami bermarga vinrexs." ucap ajeng memperkenalkan dirinya dan suaminya.

Bram menghela napas dan mempokuskan pandangannya kepada ayra.

"Jadi sudah sejauh mana hubungan kalian?" dengan nada tegas bram bertanya kepada abi dan ayra.

Ayra gugup pasalnnya baru kali ini berada di situasi sepeti ini,  di kehidupannya yg pertama boro-boro mikirin pacaran yg ada ayra mikirin tugas fisika dari bu tini, yg ngasih tugasnya sebejibun, banyak banget.

"kami baru ber pacaran 3 bulan" abii yg tau situasinyapun membalas pertanyaan ayahnya dengan santay.

Ayra hanya bisa melongo mendengar ucapan abi sangat santay dan tidak ada raut tegang di wajah abi.

Ya pantes gak teganglah, org mukanya aja kek balok es🧊, lempeng-lempeng aja kagak ada exspersinya.
Tidak seperti ayra muka merah🥵 di tambah  keringat-keringat tipis di area sekitar pelipis dan muncung hidungnya. ke berasa di gurun pasir kayanya, saking gugupnya🤣. Padahal AC di rumah abi menyala.

Ayra pun jadi kesal kenapa cuman dia yg merasa terintimidasi di sini.

Dengan duduk yg tidak nyaman, sambil menekan dan menggoyangkan pantatnya ke kursi ayra berucap.

"kenapa sih ini perut kagak Di sekolahin napa malah sakut perut , gininih kalo tegang suka pengen poop (bab)" cerocos ayra dengan suara sepelan Mungkin agar tidak terdengar oleh mereka semua.

"Pak.pstttt.... psttt" kode ayra kepada abi
"Hmmm"
"Pak saya udah gak tahan"
Abi mengangkat sebelah alisnya.
"saya pengen ke kamar mandi pak. Udah gak tahan" ucap ayra susah payah menahan sesuatu yg ingin keluar dari belakang.
Abi mengalihkan wajahnya untuk menatap ayra, abi hanya terkekeh melihat wajah ayra.

"Ih si bapa jangan ketawa buru pak kasih tau dimana kamar mandi, saya udah gak tahan pak" bisik ayra dengan nada kesal.

Kedua orang tua abi yang melihat sejoli ini hanya bisa heran karena melihat interaksi mereka yg bisik-bisik.

Ehkemm

"Tidak baik bisik-bisik didepan orang tua"sindir bram kepada abi.

"Ngaku juga ternyata kalo dady udah tua" balas abi

"Yang... lihat tuh kelakuan anak kamu" kesal ayah abi dan mengadu kepada istrinya.
"Abi... dad... Bersikaplah baik, tidak baik ribut di depan tamu".ujara mmh abi tegas untuk melerai keributan antara ayah dan anak itu.

Ayra yang melihat drama keluarga cemara itupun sudah tidak tahan menunggu berapa lama lagi mendengar balasan dari abi.

"P-permisi T-tan kamar mandi di sebelah mana ya?" tanya ayra kepada ajeng.

"ooo kamu mau kekamar mandi tohh" kekeh ibu abi dan melanjutkan ucapannya.
"Dari sini kamu belok ke arah kanan, lalu ke kiri, disana ada pintu warna coklat, itu kamar mandi".

Ayra langsung ngacirr menuju kamar mandi dengan tangan satu memegang perut dan satu lagi memgang pantatnya.

Semua yg melihat itupun pasti akan terkekeh. ayah abi pun yg tadi mengeluarkan aura dingin pun ikut ikutan terkekeh melihat nya.

"Laucu sekali calon menantu ku, di saat tegang di malah mau pop(bab)" ucap bram sambil terkekeh.

"Jadi dady sudah merestui mereka??" tanya ajeng

Di balas angukan oleh bram dan tersenyum.

Lalu merubah wajahnya seketika menjadi dingin dan tegas saat melihat abi.

"Jaga dia, dia anak baik  dan jangan sakiti dia. perempuan itu hatinya lembut selembut sutra. Jika kamu menyakiti dia itu sama saja kamu menyakitu momy mu" ucap bram panjang kali lebar dan di setujui oleh momy abi sarah.

"Tentu dad" balas abi sengkat.

Pop abi.

Sejak saat bertubrukan di depan pintu lif aku memiliki ketertarikan kepada sekertarisku. Di saat dia berceloteh tidak jelas, saat belum mengerjakan jadwal rapat ku waktu itu muka imut nya, Exspersi wajahnya, dan tadi di saat aku membawa dia ke rumah untuk menemui momy dan dady aku melihat wajah gugup ayra yg menggemaskan. Sebelumnya aku belum pernah merasakan hal ini. awalnya aku bertanya-tanya di dalam hati ku, apakah ini yang namanya jatuh cinta. Tapia aku belum yakin bahwa ini adalah jatuh cinta, makannya aku perlu bukti yang spesifik agar aku percaya bahwa aku itu Benar-Benar jatuh cinta kepada sekertarisku.

Rara Or Ayra (transmigrasi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang