Bab 2

9 1 0
                                    


Selamay membaca:')

Disaat rara di marahi oleh wanita itu tiba-tiba datanglah bibi membawa nampan yg berisi makanan,

Bibi menyimpan nampan itu di atas nakas dekat kasur rara dan bibi mendekati kami berdua,

"Maaf nyoya saya menyela, nona baru sembuh dari pingsan,  semua cucian sudah saya cuci dan pekerjaan rumah sudah saya kerjakan" ucap bibi sambil menunduk di hadapan wanita itu

Setelah bibi mengucapkan itu wanita itupun pergi dari kamar rara.

Rara dan bibi pun bernapas lega, karena wanita itu sudah pergi, bibi menuntun rara agar duduk di pingir kasur. Karena terlalu syok Rara hanya mengikuti bibi,

"Bi apakah wanita yg tadi adalah bibi enjel " tanya rara

"Iyan non"

"kenapa galak banget sih sama aira, padahal kan mereka keluarga, harusnya kan mereka saling menyayagi bukannya ke gini huuhh" keluh rara di dalam hati

"Sudah non jangan di pikirin omongan bibi non, mendingan sekarang non makan biar cepet sembuh" ucap bibi sambil tersenyum tulus

"makasih ya bi, bibi selalu ada untuk rara  eeh  maksudnya aira hehe" ceplos rara sambil cengegesan,

"Iya non sama-sama"balas bibi tersenyum

"untungan bibi gak curiga ftyuhh" ucap rara di dalam hati

"Kalo gitu bibi ke bawah dulu ya non"

Rara hanya membalas dengan angukan.

Setelah itu rara memakan makana yg di berikan bibi tadi.

******
(Kita pangil rara dengan sebutan aira aja ya biar gk pusing ....oke)

Saat ini aira sedang menerlusuri rumah pamannya,, rumahnya lumbayan bersar dengan dinding cat berwarna cream dan ada hiasan-hiasan dinding nya.

"Rumah segede ini pasti kamarnya banyak tapi ko aku di kasih kamar yg kecil" keluh aira

"Tapi gk papa deh yg penting di kasih kamar daripada di suruh tidur digudang" cengir rara sambil berjalan.

----------
Disaat aira sedang menelusuri rumah pamannya tiba-tiba aira nyasar, aira kebingungan, aira terus berjalan tak tetu arah, di saat aira mencari jalan menuju ke kamarnya, aira  malah sampai di sebuah taman yg di tumbuhi oleh rerumputan walaupun taman tersebut tidak terlalu luas tapi taman tersebut nyaman untuk mendinginkan pikiran.

Ternyata saat ini aira berada di belakang rumah pamannya, udara di belakang rumah pamannya itu menyejukan

Aira memejamkan matannya dan menghirup udara dalam-dalam dan menghembuskannya kembali.

Fyuhhh

"sejuk banget udarannya"

Aira celengak celinguk mencari seseatu dan aira menemukan sebuah kursi yg ada di taman tersebut,
Rara mendekati kursi itu dan mendaratkan bokongnya di kursi tersebut,

Udara di sore ini sangat bagus untuk melihat matahari tenggelam

Rara duduk di taman itu sampai jam 5 dan setelah itu rara pergi ke kamarnya untuk istirahat karena matahari sudah tengelam dan langitpun sudah berwarna hitam.

*****
Malam hari jam 19.00

Aira turun kebawah karena saat ini waktunya jam makan malam,

Setibannya rara di ruang makan rara mendekati meja makan dan mendudukan salah satu kursi, dan acara makan malampun dimulai, tanpa ada darama sedikitpun dari bibi enjela.

Rara Or Ayra (transmigrasi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang