TWENTY TWO

110 7 1
                                    

HAPPY READING
°
°
°
°
°

•••••••••

sudah berjalan jalan dan menonton , anggasta mengantar anna sampai kedepan rumah nya , dan anggasta memilih untuk pulang ke rumah nya , karena lumayan lelah badan nya sekarang lumayan lelah.

anggasta sudah berada di rumah nya , dia mulai menyimpan motor nya , kemudian anggasta melangkahkan kakinya untuk masuk kedalam rumah.

pintu terbuka , anggasta langsung melihat kedua orang tuanya , yang terlihat sedang menunggu diri nya di atas sopa yang berada di sana.

"angga" ucap david , terdengar seperti menyuruh anggasta untuk duduk bersama kedua orang tuanya.

dengan malas , anggasta mematuhi perintah papa nya, dan sekarang dia sudah berada di hadapan papa dan bundanya.

karena david merasa tidak leluasa , akhirnya dia menyuruh istrinya untuk pergi terlebih dahulu dari hadapan nya.

antina menuruti perintah suaminya , dia tahu bahwa apa yang dilakukan oleh suaminya itu adalah kebaikan untuk putra bungsunya.

sudah terlihat antina tidak ada , david mulai leluasa untuk mengobrol dengan anggasta.

"putusin pacar kamu" celetuk david dengan suara tegas nya, membuka pembicaraan mereka yang tadi sempat hening.

mendengar ucapan dari papa nya , anggasta sangat kaget . "enggak" jawab anggasta dengan tegas dan spontan.

"perjodohan ini tidak bisa di batalkan dan di tolak angga" lanjut david , dia menjelaskan kembali tentang perjodohan yang terdengar sangat bosan bagi anggasta.

"tapi , angga nolak pah" ucap anggasta, dia terlihat kesal karena sangat bosan mendengarkan tentang perhodohan ini , padahal anggasta selalu menolak nya.

anggasta tidak tahu , apa yang dipikirkan oleh kedua orang tua nya , mereka sangat ingin sekali menjodohkan ,sebenarnya anggasta tidak asing dengan perjodohan , kedua kakak nya sudah menikah karena perjodohan, tapi anggasta tidak mau seperti kakak kakak nya yang berpasangan tanpa ada rasa, walaupun dia tahu bahwa cinta pasti datang dengan sendiri nya , seperti kakak kakak nya, tapi anggasta tidak ingin sepertinya.

"oke , kalau kamu nolak dengan cara ini , papa akan coba cara lain" celetuk david, dia akan mencoba cara lain untuk memisahkan putra bungsunya dan salah satu gadis pegawai paruh waktu di cafe nya.

sesudah mendengar ucapan itu , anggasta langsung berdiri dan pergi dari hadapan papa nya , dia masuk kedalam kamarnya.

anggasta sedang berada di kamar , dia mengingat perkataan yang diucapkan oleh papah nya tadi , anggasta berpikir apa yang akan di lakukan oleh papah nya.

Tett.....

suara notifikasi ponsel berbunyi , anggasta mengambil ponsel nya dan membuka pesan yang diterima.

anggasta mulai tersenyum senang , karena yang mengirim pesan adalah pacarnya , dia membalasnya sampai larut malam.

*****

pagi ini , anna sudah bersiap siap dan bersemangat untuk pergi kesekolah , dia membawa bekal tidak seperti biasa , tapi itu untuk pacarnya , karena anna tahu bahwa anggasta pasti tidak akan makan dari rumah.

Different (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang