THIRTY FOUR

104 4 0
                                    

Happy reading !!!
°
°
°
°
°
•••••

"kok bisa kesini?" tanya anggasta kebingungan kenapa pacarnya berada disini , apa untuk memberi sesuatu pada panti? , entah lah anggasta tidak tahu.

sekarang anna dan anggasta sedang duduk di atas kursi yang berada di pinggir lapangan , mereka berdua bersampingan.

"hmmm....." anna berpikir keras , apakah diri nya harus jujur , bahwa dia dan kedua sahabat nya mengikuti arka.

belum menyelesaikan ucapan nya . "kakak , ini buat kakak cantik" dengan tiba tiba seorang anak laki laki sekitar berusia 5 tahun, anak itu membawa satu bunga yang mungkin dia petik dari pinggir lapangan.

tentu saja , anna dan anggasta tertuju dengan kedatangan anak itu . melihat anak laki laki membawa bunga di tangan nya , membuat anna tersenyum dan menerima bunga yang berwarna kuning itu.

"makasih ganteng" ucap tulus anna yang dihiasi dengan senyum nya yang manis , membuat nya terlihat lebih cantik.

melihat itu , anggasta hanya menonton saja dengan hati yang iri , bisa bisa nya anna menyebut anak itu ganteng , selama berpacaran dengan nya anggasta belum pernah di sebut ganteng.

"liat bunga nya" ucap anggasta yang berada di samping anna , yang sudah memasang wajah kesal.

anna memperlihat kan bunga kecil berwarna kuning itu pada anggasta , dengan cepat anggasta mengambil nya dan membuang nya.

"ini pacar nya kakak" anggasta merangkul pundak anna , seolah olah dia memperkenalkan anna pada anak laki laki yang berada di hadapan nya , bahwa anna adalah pacar anggasta.

"pacar nya cantik , kok kakak nya jelek" celetuk anak laki laki itu dengan suara yang jelas tidak cadel. entah siapa yang mengajari nya seperti itu.

mendengar ucapan itu , anna hanya senyum saja , sedangkan anggasta dengan spontan memelototi anak itu yang tepat di hadapan mereka berdua.

karena takut , anak itu berteriak dan menangis sangat kencang , membuat anna yang tadi nya senyum berubah menjafi panik.

"gara gara kamu tuh" kesal anna sambil menampar paha anggasta yang berada di samping pahanya.

mendengar dan melihat seorang anak berteriak menangis , secara bersamaan arka dan kedua sahabat anna , berjalan ke arah suara.

"kamu kenapa" tanya arka berjongkok supaya tinggi nya sama dengan anak itu.

liora dan bella hanya berdiri saja , sambil manatap anna yang sedang duduk bersama anggasta.

tadi nya anna ingin merayu anak itu supaya tidak manangis , tapi tangan anggasta menahan nya , dengan alasan anggasta puas melihat anak itu menangis, tapi untung saja anna melihat arka dan kedua sahabat nya berjalan mendekati mereka.

"ka - ka itu ja - hat" jawab anak itu sambil menangis sesegukan dan tangan nya menunjuk ke arah anggasta.

anggasta dengan wajah tidak berdosa menggelengkan kepala.

sudah mendengar jawaban dari anak itu , arka langsung memeluk nya dan berdiri , lalu melangkahkan kaki nya menjauh dari anna dan anggasta.

melihat arka yang menggendong dan melangkahkan kaki nya , bella dan liora menyusul nya dari belakang.
dan kini hanya ada anna dan anggasta yang masih duduk di kursi itu bersampingan.

"kamu kenapa , bikin anak itu nangis" kesal anna sambil membalikan wajah nya , tepat ketika anna membalikan wajah nya , disana dia melihat dengan dekat wajah tampan milik anggasta begitu sempurna , dengan hidung nya yang mancung , membuat anna menelan saliva nya .

Different (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang