Hanami.
Sebuah perayaan kecil yang dilakukan orang-orang saat musim semi tiba. Mereka berkumpul bersama saudara, teman, kolega bisnis atau bahkan pasangan. Menikmati cantiknya sakura yang sedang jaya-jayanya mekar. Ditemani teh hijau dengan mochi sebagai hidangan, tak jarang pula ada yang membawa bekal lain.
Kelopak pink itu jauh berguguran di atas tanah. Indah, tapi tetap berakhir menjadi sampah. Keindahan apapun itu jika sudah jatuh hanya akan berakhir menjadi sampah.
Bunga yang ada diatas saja yang dipandang dan dikagumi, sementara yang sudah jatuh akan diinjak-injak dan Tanpa ada yang peduli padahal itu juga jatuh dari pohon bahkan cabang yang sama.
"Menggelikan"
Ice berjalan menjauh, meninggalkan taman. Langkah nya terhenti saat seorang bocah menyodorkan sebuah bunga buatan dari plastik. Ice menatap lurus bocah itu.
"Harganya 50 sen tuan" Ice mengernyit tak mengerti.
"Saya tahu tuan tidak suka bunga yang asli karena itu akan rusak dan layu seiring waktu, tapi bunga buatan ini akan jauh lebih tahan lama. Bukankah itu yang anda cari?".
Tanpa bicara Ice memberikan uang 100 yen pada bocah itu dan mengambil bunganya, lalu pergi.
Tujuh belas tahun.
Tanpa terasa sudah selama itu. Mengukir banyak kenangan suka dan duka paling dalam di hidupnya. Sebuah duka yang memporak-porandakan segalanya.
Ice yang merupakan anak seorang petani kecil disebuah desa tanpa sengaja bertemu dengan Blaze, mahasiswa semester akhir yang tengah mendalami ilmu pertanian disana. Awalnya Ice tak menyukainya karena dianggap berisik dan mengganggu, tapi ternyata itulah yang ia rindukan sekarang.
Suara berisiknya, kejahilannya dan sifat gampang emosinya membuat Ice bahkan hampir mati karena itu. Kisah cinta mereka tak semulus drama, konfliknya bahkan melebihi film-film layar lebar. Namun tekadnya dan support partner nya mampu membuat Ice sanggup menghadapi semua tantangan dan rintangan itu, bahkan membuktikan pada dunia seberapa tangguhnya ia, lihat saja puluhan cabang perusahaannya yang kini berdiri gagah di berbagai belahan dunia. Membawa namanya melambung tinggi.
Tapi itu tak lagi berarti.
Pilar utamanya telah runtuh. Tertidur damai dalam dekapan sang Pencipta. Bersemayam di tanah raganya, lalu jiwanya telah dibawa jauh sangat jauh.
Sebuah Tori bercat merah menyambut Ice. Dengan sedikit terhuyung ia melewati jajaran batu nisan di sana, sampai akhirnya tiba diatas bukit, tempat dimana pilar utamanya itu bersemayam. Dibawah pohon Camelia yang juga tengah berbunga, beberapa bunganya yang jatuh menghiasi makam itu.
Ice membersihkan beberapa bunga yang sudah layu dan mulai membusuk. Ia membersihkan batu nisannya lalu berdoa sejenak.
"Maaf aku baru datang menemui mu. Solar dan Halilintar benar-benar membuatku bekerja ekstra karena mereka sedang bulan madu" Ice tersenyum kecil sambil mengusap batu nisan itu.
"Apa kau tahu, seminggu lalu Thorn dan Taufan baru saja merayakan kelahiran putra keduanya, anak itu sangat imut kamu tahu? Mirip sekali dengan Thorn. Oh lalu Gempa juga akan menikah bulan depan, aku datang tidak ya? Menurutmu bagaimana?" Pada saat yang sama angin berhembus dan membuat beberapa bunga berjatuhan.
"Iya aku datang nanti".
TBC.
Omake
Setelah Ice meninggalkan tempat itu, bocah tadi datang dan menghampiri makam Blaze dengan sebuah bunga Camellia yang terbuat dari plastik.
"Aku tahu kenapa anda lebih memilih bunga plastik daripada yang asli. Seindah apapun bunga yang asli, pada akhirnya akan layu dan mati, tapi tidak dengan bunga plastik ini. Plastik tak mungkin layu, terurai saja membutuhkan waktu yang lama. Cinta anda juga demikian. Tak perduli seberapa lama, perasaan anda tak akan mudah terurai, iya kan, Ayah?".
Hola Minna San 👋.
Hari ini spesial my ship UwU. Aink habis belajar Hanakotoba🤧 dan ternyata Camellia itu punya makna yang benar-benar bikin aink nggak bisa berkata-kata. Sakit tapi it's okay daijobu.
Jangan lupa vote dan coment
Bubay
KAMU SEDANG MEMBACA
Random Boboiboy Story
ContoHanya sekumpulan ide dan imajinasi liar aink yang muncul disaat-saat tertentu. Bisa jadi sangat sus. All genre bahkan Yaoi, jadi silahkan baca jika kalian ingin. Cr cover:NaradaKarias(commision)