Bab 9

296 50 9
                                    

Berita kemenangan Raja Mew sudah terdengar oleh keluarga Kerajaan, lebih tepatnya Ratu Gina lah yang sangat bahagia mendengar berita tersebut

Gerbang utama istana pun dibuka dan Raja Mew beserta pasukannya masuk kedalam, para prajurit yang terluka segera diobati dan yang gugur segera dibakar

Ratu Gina berlari menghampiri Raja Mew yang kebetulan sedang menaruh kuda kesayangannya di kandang

"Apakah kamu terluka?" Tanyanya panik

"Ooiihhh aku baik baik saja Ratu"

"Itu apa? Lenganmu terluka dan kamu bilang baik baik saja" Tunjuknya

"Ini hanya luka ringan"

"Sudah diam! Ayo ikut aku, biar aku obati lukamu"

Raja Mew hanya pasrah ketika tangannya ditarik oleh Ratu Gina agar mengikutinya

"Buka baju besimu" Titahnya

"Aaakkhhh... Lenganku sakit, aku tidak bisa membukanya sendiri" Bohong Raja Mew sengaja mengerjai Ratu Gina

"Aduh bagaimana ini, tadi kamu bilang hanya luka ringan tapi disuruh buka baju malah kesakitan, tunggu ya! Aku panggilkan prajurit dulu" Paniknya karena mendengar Raja Mew kesakitan

"Hei untuk apa?"

"Ya untuk membantu membuka bajumu lah, aku tidak mungkin mambantumu"

Raja Mew tertawa terbahak bahak mendengar jawaban polos Ratu Gina

"Kamu ini sangat lucu ya, ayo sini kembalilah"

"Apanya yang lucu, aku akan memanggil prajurit dulu agar baju besimu bisa dilepaskan"

Raja Mew menghentikan langkah Ratu Gina dengan menarik tangannya dan membawanya duduk dikursi dekat kasur

"Aku hanya mengerjaimu dengan pura pura sakit, lihatlah ini! Aku bisa sendiri kan" Ucap Raja Mew dengan membuka baju besinya

"Iihh kamu rupanya bohong ya, menyebalkan! Ya sudah ayo sini biar aku obati lukamu itu"

Raja Mew menghampiri Ratu Gina dan duduk disampingnya dengan wajah yang menahan tawa karena melihat wajah Ratu Gina yang masih kesal

Dengan lembut, Ratu Gina mengoleskan obat ramuan tumbuk dilengan Raja yang terluka

"Aku akan pelan pelan agar kamu tidak merasa kesakitan karena setauku, ini adalah ramuan yang sangat pedih kalau dioleskan ke luka"

"Ck, terserah kamu saja yang jelas bukan pedih yang aku rasa tapi rasa geli karena olesanmu sangat pelan sekali Ratu, seperti digelitik saja"

"Bbuugghhh"

Ratu Gina memukul pelan pundak Raja Mew karena mengejek cara pengobatannya

"Diamlah! Daripada kamu mengejekku lebih baik kamu ceritakan bagaimana pertempuran tadi diperbatasan, aku ingin mendengarnya karena sangat penasaran"

Raja Mew menghadap kearah Ratu Gina dan memandangnya dengan lekat lekat

"Apa yang kamu lakukan? Kamu membuatku malu saja, jangan menatapku seperti itu Raja"

"Aku menatapmu karena ingin bercerita tentang pertempuran tadi, perkara kamu malu karena ditatap olehku, itu adalah masalahmu Ratu"

"Hhhmm baiklah, ayo cepat ceritakan kepadaku"

Raja Mew menceritakan semuanya tanpa disembunyikan dari Ratu Gina, hingga tiba dimana Raja Mew bercerita kalau dirinya akan kalah kalau tidak ada malaikat yang tidak bersayap menyelamatkannya

Pengorbanan ✔️ (BxG) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang