Bab VII | Tanding Basket

28 3 0
                                    

Kevan sudah siap berangkat kesekolah namun sang bunda menyuruhnya untuk sarapan ia menolak karena ia hampir telat masuk kelas.

"Nggak usah bun keburu telat, Kevan berangkat bun." tolak Kevan dengan sopan sembari berpamitan pada sang bunda "Iya hati-hati, jangan lupa makan." teriak sang bunda yang sedang mencuci piring.

Akhirnya ia sampai disekolah lalu memarkirkan motornya, ia mulai berjalan di lorong sekolah banyak siswi perempuan yang melihatnya kagum, kecuali siswi ber name tag Cheline karena menurutnya seorang ketua geng selalu berperilaku buruk dan tidak patut untuk dicontoh.

Namun setelah beberapa hari ia melihat perilaku Kevan yang sedikit jauh dari seorang ketua geng ia sedikit tertarik dengan Kevan karna ada sifat yang bijak dan adil.

Beberapa siswa berhamburan keluar kelas untuk pergi ke kantin kecuali Kevan yang masih berada dikelas karena ia dibawakan bekal oleh sang bunda saat hendak berangkat kesekolah, ke-empat temannya jajan dikantin dan meninggalkan Kevan dikelas.

Suasana kelas awalnya hening menjadi sedikit ramai karena ada siswi kelas XII IPA yaitu Queensa masuk begitu saja dan menyapa Kevan yang sedang mengunyah makanannya menjadi tersedak "Uhuk uhuk." lalu Kevan minum air.

Queensa yang melihat langsung menepuk pelan punggung Kevan agar ia berhenti tersedak, "Kamu gapapa van? " tanya Queensa yang membuat sang dominan melirik dingin "Gue gapapa, ngapain lo kesini? " tanya Kevan tegas "Gapapa aku cuman kangen sama kamu Van." jawab Queensa enteng seperti tidak ada beban.

Kevan yang mendengar perkataan tersebut langsung memutar bola matanya malas, Kevan hanya bisa menghela napas karena tingkah laku Queensa yang terobsesi padanya.

Bel masuk berbunyi seluruh siswa kembali ke kelas masing-masing namun Queensa tetap duduk dibangku sebelah Kevan, kemudian Angkasa datang dan menyuruh Queensa pergi karna tempat duduk tersebut adalah tempat duduknya.

"Minggir ini tempat gue." ujar Angkasa kesal, namun nihil Queensa tidak bergerak ataupun beranjak dari duduknya dan akhirnya perempuan keras kepala itu pergi dengan tatapan smirk kesal.

Kelas akan diulang dengan guru killer karena guru yang biasanya tidak masuk karna sakit, "Elah guru killer yang ngajar." ujar Jevan yang terdengar oleh Agaskar langsung menoleh kebelakang dan menyaut perkataan Jevan "Diem lo." Jevan hanya menatap Agaskar malas.

Jam pelajaran guru killer tersebut kurang lima menit berakhir namun terasa 5 jam lagi karena pelajaran tersebut membosankan dan tidak ada canda tawa sama sekali.


____________


Bel pulang berbunyi banyak siswa yang sudah keluar area sekolah karena lelah Kevan yang akan menuju parkiran dihadang oleh Cheline karena ia pernah mendengar kalau Kevan jago bermain basket, ia berniat untuk mengajaknya bertanding.

Kevan yang dihadang mencoba untuk menerobos namun tidak bisa, "Mau apa lo? " tanya Kevan penasaran "Gue denger lo jago main basket." jelas Cheline "Terus? Apa urusannya sama lo? " Kevan sedikit hendak berjalan namun ditahan oleh Cheline "Gue mau ngajak lo tanding basket." tantang Cheline.

Kevan dan Cheline tanpa basa basi ba bi bu langsung menuju ke lapangan basket Cheline sudah mengganti roknya menjadi celana training olahraga, pertandingan dimulai yang pertama mencetak poin adalah Kevan selama dua puluh menit lalu Cheline juga mencetak poin selama sepuluh menit.

Pasangan HidupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang