Kevan terbangun karena ia memimpikan hal yang buruk terjadi pada Cheline dan bundanya "Ada apa Kevan sayang? Kamu kenapa?" tanya sang bunda "Oh nggak bun, gapapa kok Kevan cuma kebangun aja." jawab Kevan, "Kamu makan dulu ya Van, tadi ada suster datang nganterin makanan tapi kamu masih tidur, bunda gak tega bangunin kamu Van." ucap sang bunda yang duduk disebelah Kevan dan membawa semangkuk sup dan nasi lalu sang bunda menyuapi Kevan dan makan dengan lahap.
Bunda Kevan sedang pergi keluar dan ia sekarang hanya didalam kamar sendirian tanpa ditemani siapapun, dikamar tersebut sangat sunyi dan hanya ada suara jam yang berdenting, ia mengambil ponselnya namun batrai nya habis dan ia harus men charge batrai ponselnya terlebih dahulu, saat ia kembali berbaring ada lebih sepuluh anak laki-laki seumuran dengan dirinya masuk kedalam kamarnya dan ternyata mereka anggota gang motornya yang datang untuk menjenguknya, "Van mana bunda kita?" tanya Jevan "BUNDA GUE lagi keluar, kenapa lo nyariin BUNDA GUE?" ujar Kevan "Oh bunda kita lagi keluar oke." saut Jevan "iya, BUNDA GUE lagi keluar." balas Kevan yang menahan amarah.
Temannya yang lain hanya bisa tertawa karena Kevan memerah karena amarah yang ditahan olehnya, "Gimana keadaan lo Van?" tanya Angkasa "Gue udah baikan kok, lo sama Kinara marahan?" tanya Kevan kembali pada Angkasa "Oh nggak dia ngambek aja karena gue nggak angkat telfon dari Cheline, ponsel gue juga lagi di service ada yang bermasalah sama ponsel gue." jelas Angkasa, Kevan hanya menganggukkan kepala sambil memikirkan sesuatu.
Kevan menjadi teringat pada gadis tersebut, kenapa gadis tersebut tidak menghubungi dirinya sama sekali atau menjenguknya, ia menjadi khawatir pada gadis tersebut dan takut kalau Cheline terluka atau terkena hal yang tidak baik, saat semua teman-teman nya sedang sibuk berbincang ia malah melamun memikirkan Cheline.
Ada dua gadis yang muncul dari balik pintu kamar Kevan dua gadis tersebut datang untuk menjenguk sahabat pacarnya, "Hai Van." sapa Laura yang masuk bersama dengan Kinara yang membawa buah dan juga camilan yang sehat untuk Kevan makan, sapaan dari Laura membuat lamunannya buyar dan membalas sapaan dari Laura dan mengucapkan Terima kasih karena saudah menjenguk dirinya, Laura mengerutkan dahinya bingung karena Kevan seperti mencari seseorang yang mungkin akan datang dari balik pintu setelah ia datang dengan Kinara, "Lo nyariin siapa, Van?" tanya Kinara yang juga ikut melihat ke pintu kamar, "Cheline gak ikut sama kalian?" tanya balik Kevan pada dua gadis tersebut namun ia tidak mendapat jawaban.
___________
Cheline sekarang berada di balkon kamarnya ia duduk di kursi, keadaannya sangat hancur wajah yang penuh goresan dan juga lebam karena tamparan yang sangat kencang, badannya terasa sakit karena ditendang dan juga dipukuli, namun yang paling menyakitkan adalah luka yang ada didalam hatinya yang diciptakan oleh teman lamanya dan juga ayahnya yang selalu memarahinya dan menghukum dirinya dengan sangat kasar dan kejam.
Ia menjadi heran mengapa ia dilahirkan kalau dirinya saja selalu dimarahi dan juga selalu salah saat jujur atau melakukan pembelaan bahwa ia tidak melakukan kesalahan, ia merasa ingin menyerah akan semesta yang terlalu jahat pada dirinya.
Chelinw masuk kedalam kamarnya lalu melihat ponselnya yang beberapa hari lalu tidak ia gunakan sama sekali dan di mode jangan ganggu karena ia beberapa hari lalu tidak ingin memegang ataupun menggunakan ponselnya sama sekali, sekarang dirinya sedang mengotak-ngatik ponselnya sendiri melihat apakah ada pesan dari teman atau orang yang selalu ia khawatirkan karena ia sudah beberapa hari tidak bisa dihubungi oleh siapapun, bahkan sang momy yang tinggal serumah dengannya juga menghubungi dirinya lewat ponsel karena ia tidak keluar sama sekali dari kamarnya dan tidak turun ke lantai bawah untuk makan.
Cheline membulatkan matanya lebar ketika melihat banyak notifikasi dari Kevan yang belum ia baca karena begitu banyak ia sampai tidak bisa menjawab satu per satu pesan yang lelaki itu kirimkan kepada dirinya, ia mengambil secarik kertas dan bulpen yang ada di meja belajarnya lalu ia menulis sesuatu diatas kertas tersebut, kata demi kata, kalimat demi kalimat ia tulus akan diatas kertas tersebut dan ia akhiri dengan gambar bunga dengan ekspresi senyum dan tanda tangan dari dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasangan Hidup
Teen FictionAda seorang murid SMA Dream Culture, ia berumur 17 tahun yang bernama Kevandra Zarrelino Gramantha. Dia sangat famous karna sangat tampan dan juga ketua geng motor Neogra, hampir semua sekolah mengenal Kevan dan geng-nya.