Bab XX | Penjelasan

13 2 0
                                    

"Van, kok lo manggil tante Zarin 'momy'?" tanya Laura.
"Dia siapa lo, Van?" tanya Agaskar.
"Iya Van, lo punya hubungan apa sama temen bunda lo?" saut Jevan dengan wajah serius dan penuh pertanyaan.

Temannya yang lain hanya diam dengan wajah yang menjelaskan bahwa mereka memiliki banyak sekali pertanyaan untuk Kevan.

Kevan membuang napas panjang, saat ia akan bercerita malah Jevan membuka suara, "Lo siapanya dia? Lo ada hubungan ap-"

"Kalo lo tanya mulu, kapan gue bisa jelasin ke lo semua, elah." potong Kevan yang merasa kesal karena Jevan banyak bicara, tapi kalau Jevan diem semua takut, suasana jadi suram,

"Jadi gini, waktu pertama kali gue ketemu Momy Zarin, gue manggil dia 'tante Zarin' terus dia bilang "Kevan jangan panggil 'tante' panggil aja momy." gitu, dan bunda gue juga setuju apa yang diucapin sama momy Zarin," jelas Kevan.

"Tapi apa hubungan lo, sama tante Zarin Van?" tanya Kinara, "Gue mana tau, waktu pertama kali ketemu diminta manggil 'momy'." jawab Kevan, "Mungkin karena bunda lo sama dia sahabatan." Angkasa menyaut omongan Kevan.

Semuanya menganggukkan kepala, seolah mengatakan 'mungkin aja begitu'

Kevan dan semua temannya kembali kekamar, Ashiel dan Lesha saat ini sedang berada di tempat khusus anak-anak, disana mereka berdua sedang bermain dengan riang gembira.

Setelah Jevan dan Dirzan menjemput adiknya dari tempat bermain rumah sakit lalu mengajak dua bocil tersebut untuk berpamitan kepada sahabatnya, semua orang berpamitan padanya dan pergi keluar kamar bergantian, yang tadinya ramai kini sepi karena sudah hampir malam.

_______

Laura dan Kinara masih tidak percaya bahwa Kevan memanggil ibu sahabatnya dengan sebutan "Mommy" masih banyak pertanyaan di otak mereka berdua walau Kevan sudah menjelaskan kenapa dirinya memanggil ibu sahabatnya sebagai "Mommy"

Dua laki-laki yang melihat Laura dan Kinara yang sedang berpikir keras dari kaca spion mobil, dua laki-laki itu heran kenapa dua gadis itu sangat terlihat serius padahal tidak membicarakan apapun sama sekali didalam mobil.

Angkasa.

Lelaki yang duduk disebelah Agaskar yang sedang menyetir, ia akan bertanya pada dua gadis yang duduk di kursi penumpang kenapa mereka berdua seperti sangat serius dengan tatapan yang sulit diartikan, namun Kinara langsung mengarahkan jari telunjuknya didepannya membuat Angkasa hanya melihat Kinara,

Agaskar menghentikan mobil yang ia kendarai diparkiran sebuah kafe, "Ayo bicarain bareng-bareng, gue tau apa yang kalian pikirin sampe gamau diganggu, kita bicara di kafe." ucap Agaskar dan mendapat anggukan setuju dari ketiga temannya.

"Kalian mau apa?" tanya Angkasa yang sedang melihat menu minuman,

"Gue mau ice cappucino."
"Gue mau ice americano, shoot 3."

"Cewek-cewek minum kopi, ga baik." saut Agaskar mendengar dua gadis itu yang memesan kopi, "terserah gue lah, emang lo siapa gue." saut Laura.

"Ra, lo apa gak curiga sama Kevan?" tanya Laura "Gak sih, emang kenapa?" saut Kinara,

_______

"Bun." panggil Kevan, "Iya, ada apa Kevan?" saut sangat bunda, "Bunda kalau lelah, bunda istirahat saja kasian kalau sakit." ucap Kevan lirih yang memegang tangan sang bunda sembari mengusap lembut punggung tangan.

Pasangan HidupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang